Sreekk!
Hordeng di buka lebar. Jennie peregangan, mengudarakan kedua tangannya ke udara sambil sedikit ninjit.
" Good morning."
Suara berat datang. Rosie memeluknya dari belakang, mencium pipi Jennie yang tersenyum padanya.
Keadaan sekarang berubah. Keduanya jadian dalam satu malam yang sangat cepat.
" Enak?" Tanya Jennie. Rosie mengangguk. Dia tersenyum sambil menguyah, berdiri di depan Jennie yang duduk di meja pantry sambil sarapan roti lapis, menyuapi Rosie sekali.
Sebenarnya bukan hal aneh karena jadiannya pada saat mabuk. Untungnya Rosie hanya ingat malam singkat itu penuh pelukan. Tapi dia tidak ingat dengan status agen Jennie yang blak-blakan mengatakan nya saat itu.
Ting! Lift terbuka. Rosie keluar dari sana sambil merangkul Jennie untuk pergi bersama ke kampus. Dia juga membukakan pintu depan untuk Jennie dengan tindakan lebih spesial lagi.
" Kita mampir dulu beli donat."
" Kenapa?" Heran Jennie.
" Kamu mengatakan padaku ingin donat."
" Ah! Padahal aku hanya bilang~"
Rosie tersenyum. Dia menggenggam tangan kanan Jennie.
" Akan aku belikan apa yang kamu mau." Kata Rosie sebelum dia memberikan kecupan di tangan itu.
Jennie menerima perlakukan khusus ini. Dia sebenarnya wanti-wanti tapi... ya sudahlah, ikuti alur secara halus.
Sesampainya di kampus, ada gerombolan motor berderet di parkiran khusus mobil. Rosie mau masuk namun tidak bisa. Hingga dia keluar mobil untuk mendekati orang-orang itu.
" Bisa pindah. Bukannya ini parkiran mobil?" Tanya Rosie.
Berbaik lah orang yang di ajak bicara. Pria itu menguyah permen karet sambil berdiri dari duduknya di jok motor.
" Oh! Rosie~" Ucap Kai.
Rosie ngerut kening.
" Menyingkirlah."
" Oh? Anak Mami bisa ngatur?"
" Aku bukan anak Mami."
Jennie keluar mobil karena terlalu lama. Dia memastikan semuanya baik-baik saja.
" Rosie, kenapa lama?"
Kai melirik Jennie di belakang sana.
" Ohhh ini yang namanya Jennie." Tunjuk Kai sambil melihat teman-temannya yang tersenyum angguk.
Rosie melirik. Dia sudah tidak suka hal ini. Tapi tetap tenang dan diam.
" Hai. Kenalkan, namaku Kai."
Tangan tersodorkan tapi Rosie menyingkirkan itu secara sopan.
" Kita cari parkiran lain." Ajak Rosie pada Jennie.
" Hei! Aku belum kenalan dengannya." Tahan Kai di bahu Rosie yang buat Park menyingkirkan tangan itu.
" Jangan menyentuhku." Katanya.
" Ouw! Ok. Aku sentuh wanita ini saja." Kata Kai yang menyodorkan tangan ingin mengelus pipi Jennie tapi Rosie cepat mendorong kasar bahunya.
" Jangan menyentuhnya juga."
" Apa hakmu!?"
" Dia pacarku."
" Masih pacaran. Belum menikah. Aku masih bisa merebutnya darimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
A CRIMINAL'S LOVE ✓
FanfictionJennie Kim intelejen negara yang mendapatkan tugas mendekati seorang anak mafia untuk mencari kebenaran soal penggelapan uang dan juga pengimpor narkoba. Orang tuanya sudah tiada. Hanya tinggal anak satu-satunya yang masih hidup. Dia berkuliah di Se...