9

438 96 10
                                    

Jennie di ganti perbannya lagi oleh perawat. Disana ada Komandan yang melihat keadaan anak didiknya. Ada Ella dan Ahyeon juga karena posisinya berada di rumah Jennie.

" Aku pikir ini kasus baru untukmu." Kata Komandan.

" Hem. Aku menyelesaikannya."

" Jangan salah paham antara kamu dan Krystal. Dia tidak ingin melukaimu."

" Aku tidak berfikir seperti itu." Jawab Jennie sambil berdiri dari sandaran untuk mengancing bajunya lagi.

" Besok pengadilan memberi keputusan. Apa kamu akan datang?" Tanya Komandan dengan jawaban Jennie yang memilih bungkam tapi dia benar-benar akan datang besok.

.

.

.

.

.

.

.

.

Pintu di buka lebar. Rosie jalan masuk sambil di belakangnya ada polisi yang mengikuti. Kedua tangannya di lepas borgol. Park melihat sekitar hingga berakhir dimana matanya menemukan Jennie di belakang hakim.

Rosie berhenti. Dia membuat langkahnya terhenti di depan hakim. Masih saling menatap dimana Jennie nampak sekeras mungkin memberikan wajah acuh dan tidak peduli.

Tapi aslinya.....dia sangat mencintai Park.

" Ayo." Ajak polisi mendorong punggung Rosie lagi untuk jalan, mendekati kursi terdakwa.

Jennie berdiri di belakang sana. Diapun duduk di kursinya sebari ada Krystal yang jalan masuk ruangan sambil membawa berkas untuk diberikan pada hakim.

" Penghukuman masa penjara atas nama terdakwa, Rosieanne Park adalah 10 tahun!"

Tak! Tak! Tak!!! Palu di ketok. Rosie menatap hakim itu yang tutup buku. Krystal menoleh ke belakang, melihat Jennie berlalu keluar dari ruang sidang.

Polisi datang mendekati Rosie. Dia membuat pria itu berdiri dan di bawa ke penjara pusat untuk masuk sel isolasi.

•••

Sreekk~~!!

Pintu besi itu di buka. Krystal masuk ke dalam gym melihat Jennie ada disana.

" Kamu latihan?"

" Hm."

" Bagaimana lukamu?"

" Ini sudah baikan." Jawab Jennie dan Krystal diam sambil melepas kaosnya untuk di gantung di dalam lokernya.

" Kamu masih memikirkan Rosie?"

Jennie diam selama dia sibuk duduk di kursi panjang itu, melilitkan tali di tangan kiri.

" Cintamu tidak ada artinya jadi lupakan." Kata Krystal di depan Jennie yang menatap tajam dirinya sebari genggam tangan mengerat.

" Ya Soojung-ah~"

" Mwo?"

" Mau bertarung?"

Krystal menoleh ke ujung kanan. Dia melihat Jennie yang berdiri menatapnya.

---

Ruangan kontrol intelejen....

Para pekerja fokus meratapi komputer besar itu. Salah satu agen malah salah fokus pada bagian cctv.

" Krystal dan Jennie di ruang GYM." Katanya membuat semua pria disana langsung teralih saat sorotan cctv di GYM di perbesar.

" Mereka mau ring?"

A CRIMINAL'S LOVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang