Sekarang hari Minggu. Jennie sudah janji kemarin untuk mengajak Ahyeon main di Timezone. Tapi....dia lupa kalau hari ini ingin jalan dengan Rosie.
Saat wanita itu keluar apartemen, kebetulan Rosie juga membuka pintu.
" Ah sayang. Ada yang ingin aku katakan padamu." Ujarnya dengan kerut lesu.
" Apa?" Tanya Jennie.
" Hari ini aku ada pekerjaan. Jadi...bisa besok saja jalannya? Sehabis kuliah. Bagaimana?"
" Yaa tidak apa."
Batin Jennie berkata, syukurlah. Aku sudah janji dengan adikku.
" Emm kamu bisa keluar masuk apartemenku kalau mau masak atau apapun itu." Kata Rosie membuat Jennie teringat sesuatu.
" Tapi nanti ada barang hilang."
" Oh? Kenapa kamu bisa bicara seperti itu? Gwaenchanha! Rumahku, rumahmu juga."
Jennie tersenyum angguk. Diapun masuk ke apartemen Rosie karena ingin masak sarapan.
" Aku punya sesuatu untukmu."
" Apa itu?"
Rosie keluarkan dari kantong celana. Lalu dia buka genggaman tangan yang terangkat ke udara. Jennie memperhatikan. Sebuah kalung tergantung jatuh dari jari telunjuk Rosie.
" Oh!" Kaget Jennie.
" Aku membelinya kemarin. Aku harap kamu suka."
" For me?"
" Ya."
Jennie tersenyum lebar. Rosie menawarkan untuk bisa dia pakaikan di leher Jennie. Wanita ini juga langsung balik badan sambil menepikan rambutnya saat Rosie memasang di leher.
Cantik sekali kalau sudah wanita yang memakai. Rosie tersenyum lebar sebari mengelus-elus tangan kanan Jennie yang sibuk nunduk, mengusap pelan liontin berkilau itu.
" Gomawo~"
" Hm. Suka?"
" Aku suka."
Rosie makin lebar senyumannya. Diapun mendekati Jennie untuk memberikan ciuman di bibir.
Jennie juga tidak masalah. Rosie merasa, Jennie wanita yang tulus mencintai.
" Aku pergi dulu."
Jennie mengangguk senyum. Dia melambai saat Rosie keluar rumah, pergi ke urusan yang dia maksud itu.
Saat pintu di tutup Jennie, wanita itu langsung bergegas ke meja pantry. Di bawah lemari sana ada perkakas Rosie. Lalu Jennie menyebarkan pandangan untuk mulai memperhatikan setiap sudut apartemen ini.
" Ok! Ayo bekerja Jennie."
---
Mobil berhenti di pinggir jalan. Seseorang masuk ke dalam dan menyerahkan cek 1 miliar.
" Ini utangnya tuan."
Rosie memeriksa cek itu. Benar-benar 1 m.
" Siapa lagi yang berhutang dengan Daddy?"
" Masih ada 5 orang lagi."
" Sudah di minta?"
" Mereka kabur."
Rosie terdiam sambil menatap anak buahnya.
" Cari, tagih, jika dia menolak lagi, buang ke laut." Suruh Rosie.
---
Kaki manjat di atas sofa. Jennie cepat memasang cctv itu di sudut ruangan. Lalu dia geser hordeng nya untuk sedikit menutupi.
KAMU SEDANG MEMBACA
A CRIMINAL'S LOVE ✓
FanfictionJennie Kim intelejen negara yang mendapatkan tugas mendekati seorang anak mafia untuk mencari kebenaran soal penggelapan uang dan juga pengimpor narkoba. Orang tuanya sudah tiada. Hanya tinggal anak satu-satunya yang masih hidup. Dia berkuliah di Se...