5

424 88 8
                                    

Tangan terangkat. Jennie terkekeh melihat seberapa kecilnya ukuran tangan dia jika di genggam Rosie.

" Baby~" Ucap Rosie yang menggenggam tangan Jennie sambil dia cium pipinya berulang kali.

Pagi ini bangun sekitar jam 6 lewat. Jam 9 mereka kuliah. Awalnya Rosie yang bangun duluan jam 5. Tapi dia tidak bergerak dari kasur. Hanya sibuk mendusel Jennie minta pelukan. Karena tindakan Rosie, Jennie pun ikut terbangun.

" Masak apa?" Tanya Jennie.

" Up to you~"

" Yasudah delivery saja. Aku sedang malas masak karena tenagaku habis sejak kemarin." Jawab Jennie sambil Rosie mengangguk, wajah nempel di leher Jennie. Wanita ini dalam posisi dia merangkul Rosie yang sedikit rendah tidur nya.

" Wake up Rosie~~~"

" Kiss me."

" No~~ haha..." Tawa Jennie saat Rosie mencoba mencium bibirnya. Bergelut sebentar di dalam selimut yang sama.

---

Sarapan berdua di meja makan. Pesanan delivery sudah sampai sejak 5 menit yang lalu. Belum ada yang bergegas mandi duluan karena perut lebih di dahulukan.

Rosie memandangi Jennie di sebelahnya masih menguyah.

" You love me?" Tanya Rosie. Jennie menoleh ke arahnya. Kedua pasangan ini berakhir tatap-tatapan.

" Yeay." Angguk Jennie.

" Really?"

" Hem! Why?"

" Mau menikah denganku?"

Jennie terdiam. Dia tersenyum kekeh sambil nunduk sebentar memandang makanannya.

" Hubungan ini belum ada 1 bulan." Kata Jennie.

" Memangnya untuk apa lama-lama? Jika terlalu lama, itu seperti menjaga jodoh orang. Aku sudah menemukan pasangan hidupku saat ini."

Jennie tersenyum hangat. Dia menoleh ke arah Rosie lagi di sebelahnya yang meneguk air putih.

" Kamu akan kecewa denganku."

" Kenapa harus?"

" Karena kita belum terlampau dekat~"

" Aku sudah merasa dekat denganmu. Selama ini aku hanya suka sendiri."

" Oh ya?"

" Hem." Angguk Rosie sambil dia menyentuh genggam tangan kanan Jennie.

" Jika aku menikah nanti, seluruh hidupku untuk istri dan anak. Aku hanya ingin bahagia dengan mereka tanpa orang ketiga. Cinta terakhir bagiku sangat indah. Apalagi ada sosok anak yang memanggilku Papa." Jelas Rosie membuat Jennie memandang penuh pemikiran jernih.

" Aku akan menikah denganmu. Hidupku untukmu sekarang. Aku tidak mau mencari wanita lain. Cintaku habis pada wanita bernama Jennie." Kata Rosie sambil nampak bahagia melihat Jennie yang ikut memberikan senyuman manis.

" Gomawo~" Ucap Kim. Rosie nunduk, mencium tangan Jennie penuh kasih sayang.

Mulai, rasa aneh muncul. Jennie nampak frustasi dan dia terlalu dalam membuat Rosie nyaman. Ottoke?

" Itu bagus. Lebih cepat lebih baik." Kata jenderal depan laptop itu saat Jennie melapor perkembangan nya.

" Apa kamu kasihan?"

" Iya~ aku..... terlalu sering menyakiti hati kriminal~"

" Bekerja untuk tugas. Bukan untuk cinta Jennie. Sebelumnya kamu bisa. Kenapa sekarang sudah mulai goyah?"

A CRIMINAL'S LOVE ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang