Chapter 6

12 2 0
                                    

Bagaimana bisa hal ini terjadi? Kalia menatap Simon melalui jendela, tenggelam dalam pikirannya.

Aku mengandung bayi Simon di dalam rahimku.

Sebenarnya, apa yang terjadI? Apa yang salah pada hari itu?

Alkohol?

Tidak, alkohol bukanlah masalahnya. Mereka sering minum-minum bersama.

Lalu, apakah ini gulungan aneh Derek?

Dengan pikiran ini, wanita itu terkekeh dan menggelengkan kepalanya. Bukan alkohol maupun gulungan itu yang menjadi masalahnya. Pada akhirnya, masalahnya adalah Kalia di hari itu. Ya, Kalia di hari itu.

"Apa gunanya saling menyalahkan sekarang ...."

Kalia mengusap dahinya dengan perasaan malu saat mengingat hari itu.

***

Hari itu adalah perayaam kemenangan kecil. Selama tujuh tahun, kekaisaran telah menghadapi perang yang tak terhitung jumlahnya dan mencapai banyak kemenangan. Kalia memainkan peran yang penting dalam sejarah kemenangan ini, dan terima kasih padanya, kekaisaran telah memasuki masa stabil.

Pertaruangan Laut Mahatari adalah pertemputan yang terjadi setahun setelah perang sebelumnya berakhir, ketika bajak laut asing yang nekat menantang untuk menjajah pulau kekaisaran.

Seperti biasa, kaisar mengadakan pesta di istana utama untuknya, dan Kalia telah meminum beberapa gelas saat dirinya sedang bersemangat. Kalia sudah sedikit mabuk ketika diirnya tidak menolak kapan pun seseorang menawarinya untuk bersulang, dan Simon yang tengah mengamati dari jauh, membawanya ke taman di mana pesta berjalan lancar.

"Mengapa kau minum sangat banyak hari ini? Minumlah secukupnya, Kalia."

"Hemm, aku ingin seperti itu, tapi suasana hatiku sangat bagus," kata Kalia sambil memberikan senyum lepas.

Simon yang membawa dirinya terlihat tidak dalam suasana hati yang bagus. Namun anehnya, suasana hati pria itu tampak lebih buruk saat Kalia tersenyum.

"..."

Simon menatapnya dalam diam, mengepalkan tangannya lalu melepaskan, kemudian bergumam sialan dengan volume yang hanya bisa Kalia dengar. Kalia yang sedikit mabuk, menggoda pria itu.

"Hey, jangan mengumpat. Tidak sopan pada jenderal, Simon."

"Diamlah, Kalia. Aku punya posisi yang cukup tinggi, tidak kalah darimu."

Simon menggerutu sengit, tetapi tangan yang memberikannya segelas air dingin tidak kasar sama sekali. Tangan pria yang merentangkan jari-jari tangannya yang kapalan dan banyak luka serta memberikannya segelas air, sangat putih dan bersih. Melihat kuku yang bersih dan dipotong rapi, Kalia tertawa.

Pria yang tidak terbaca. Kapan dia menyiapkan ini? Dia tampak baik, tetapi kata-katanya cukup dingin. Meskipun dia sering marah-marah, terkadang dia akan tertawa lepas pada saat yang konyol.

"Kau aneh." Setelah mengucapkan itu, Kalia meminum air yang diberikannya tadi dan memegang gelas kosong.

Lalu, Simon mengambil gelas itu dari tangannya dan bergumam, "Jika aku aneh, maka kau menyebalkan."

Seolah membawa gelas ini merupakan masalah, Simon meletakkan gelas itu di telapak tangannya, mengumpulkan mana, membuat gelas itu lebih kecil daripada debu, dan membuangnya ke tanah.

Menggunakan kemampuan tingkat tinggi hanya untuk menghilangkan sebuah gelas, itu namanya menyia-nyiakan kemampuan. Menggelengkan kepalanya seolah sudah menyerah, Kalia berbalik melihat taman, sedikit mabuk.

The Baby isn't YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang