Thirteen

658 68 6
                                    


Masih lanjutan kemarin~

For a reminder buat kalian yang mungkin lupa.

Johnny, Jaehyun, dan Yuta adalah sahabat sedari dulu. Mereka bertemu dengan Taeil saat masa perang, lalu bertemu Taeyong, Mark, Jaemin dimasa yang sama.

Jeno dan Sungchan adalah saudara Jaehyun yang menganggap Jaehyun ayah mereka.

Haechan diselamatkan dari penyakit oleh Johnny, mereka menyelamatkan Jungwoo sebelum berpencar. Yuta bertemu dengan Winwin lalu akhirnya bertemu Dejun yang ngerubah Doyoung dan Yangyang.

Kehidupan mereka layaknya manusia normal berlatar belakang korea untuk saat ini. Para remaja mengikuti sekolah sedangkan para tetua meneruskan usaha yang mereka jalankan dari dulu.

Vampir murni memiliki kekuatan mereka sendiri sedangkan half human tidak.

Mereka tinggal dirumah yang sama saat pertama kali memutuskan tinggal di Korea.


 Enjoy!



Para remaja berbaris dengan Winwin yang sedang berkacak pinggang di depan mereka. Seluruhnya menunduk untuk menghindari kontak mata agar tidak ditegur.

"Jadi? Menakuti seorang manusia? Kalian tidak takut jika dia mengetahui bahwa kita bukan manusia dan menyebarkannya keseluruh negeri bahkan dunia?"

Jungwoo ada dibelakang Winwin menggelengkan kepalanya, sungguh ia ingin tertawa dengan kejadian ini.

Dejun mengangkat kepalanya dan menggelengkan kepalanya, "aku yakin ia tidak akan begitu"

Winwin menaikan satu alisnya, "oh iya? Dengan jaminan apa?"

Dejun diam, ia malah terfokus mendengarkan pikiran saudaranya yang lain, setidaknya Haechan, Jaemin dan Jeno tidak percaya jika Hendery nanti akan menyebarkan identitas mereka. Memang mereka akui jika rencana menjahili atau bisa kita bilang menakuti Hendery adalah hal yang tidak mereka pikirkan akibatnya.

Mark menatap saudaranya yang lain, "kurasa ia akan lupa jika kita berakting normal seperti biasanya didepan Hendery, mari kita membuatnya seolah itu adalah mimpi" ia memberikan jalan keluar.

Haechan mengangguk setuju, "benar, sebenarnya itu adalah rencana kami selanjutnya" ucapnya cepat dengan wajah yang meyakinkan, sedangkan Dejun menahan senyumnya karna ia tahu Haechan belum berpikir sampai sana.

Winwin menurunkan tangannya, "baik, tapi jika ia semakin penasaran atau bahkan memiliki bukti, aku tidak segan meminta Yuta untuk mengurus dia" ancamnya.

Ancaman yang terdengar berbahaya membuat Dejun sedikit gugup, "aku akan memastikan itu" janji lelaki beralis tebal itu membuat Winwin mengangguk puas.

"Bagus, kalau begitu bantu manusia itu, dan kerjakan tugas rumah kalian anak-anak!"

Jaemin memajukan bibirnya, ia tidak senang jika disuruh belajar seperti ini, tapi ia tetap ikut berbalik dan berkumpul di ruang santai mereka.

Kebetulan Hendery sudah dipindahkan ke kamar Dejun karena kamar dia yang paling dekat dengan ruang santai itu. Dejun dan Haechan sengaja untuk menunggu sampai lelaki itu bangun dari pingsannya.

"Kenapa Winwin sampai semarah itu ya" Haechan berbisik pada Dejun.

"Wajar, kau tahu jika masa lalu Winwin dengan manusia tidak terlalu baik, meskipun sekarang tidak separah dulu"

"Ah kau benar, tapi aku yakin jika Hendery tidak akan membongkar identitas kita"

Dejun menggigit bibir bawahnya, ia ragu namun ia harus memberitahu seseorang tentang apa yang mengganggunya. "Sebenarnya... aku tidak bisa membaca apa yang Hendery pikirkan" Dejun berucap pelan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

New FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang