Nine: Long-short-story

59 8 2
                                    

▪︎
▪︎
▪︎

Soojin menggeleng sambil mengusap sudut matanya yang tidak ada apa-apa, bertingkah seolah sedang patah hati dan menangis karena mendengar cerita Yewon yang menyampaikan kalau Hansol sudah punya pacar. Kombo tersakiti katanya.

Mereka bertiga –Yewon, Soojin, Juyeon–tengah menulis laporan berita untuk diterbitkan secepat mungkin. Alih-alih beristirahat mereka masih harus mengerjakan tugas lagi. Acara puncak selesai pukul satu malam dan sekarang sudah hampir pukul tiga pagi.

"Dia itu kan tampan, jadi wajar saja kalau sudah punya pacar," imbuh Juyeon.

Soojin menggeleng, punggungnya tegak lalu mengangkat tangan ke udara mengisyaratkan pada Juyeon agar tos dengannya. Setelah beberapa saat barulah Juyeon sadar dan menepuk tangan Soojin.

"Kan, Juyeon saja setuju kalau dia tampan."

Dahi Yewon berkerut. Memangnya dia ada berkata tidak setuju atas pendapat Soojin ya? Seakan-akan tengah ada dua kubu sekarang.

"Apakah aku pernah bilang dia tidak tampan?" tanya Yewon heran.

"Kau bilang dia biasa saja," sahut Soojin.

"Memang biasa saja kan?"

"Waah!!"

Soojin dan Juyeon kompak berseru. Mereka saling pandang dengan ekspresi yang bilang jika Yewon baru saja melakukan kesalahan.

"Menurutmu Kak Eunwoo dan Kak Jaehyun tampan tidak?"

Pertanyaan dari Soojin membuat Yewon bingung, di saat seperti ini pun mereka bertanya hal tidak penting.

"Hah?" Yewon bereaksi tak percaya.

"Jawab, tampan tidak?" Juyeon ikut-ikutkan mendistrak agar Yewon menjawab.

"Biasa saja."

"Waah!!"

Lagi-lagi dua gadis itu berseru kompak. Soojin sampai mengusap dahinya yang mendadak berkeringat. Ia mulai mempertanyakan bagaimana cara Yewon memandang pria, tipe yang bagaimana yang menurut dia lumayan.

"Sepertinya memang benar yang Seungkwan bilang, cintamu habis di orang lama."

Omongan Juyeon barusan membuat Yewon mata Yewon yang hampir tertutup karena kantuk langsung mendelik.

"?!" Yewon menatap horor pada dua temannya, "dia bilang apa?! Boo sialan!"

Bahkan Soojin yang satu kelas dengan mereka saja sebisa mungkin Yewon jaga agar tidak tahu soal masa lalunya. Tetapi, kalau Juyeon saja bisa berkata demikian, itu artinya ada banyak hal yang sudah Seungkwan ceritakan pada orang ini.

Jangan bilang kalau Jaehyun dan Eunwoo juga tahu? Kalau iya Yewon akan mengamuk saat ini juga.

"Boo Seungkwan!!"

"Sttt Yewon."

"Stt, jangan berteriak ini jam 3 pagi."

Bisikan dari Soojin dan Juyeon membuat Yewon agak menahan diri. Jangan lupakan kalau mereka masih berada di lapangan fakultas seni, berada di dalam tenda yang bersebelahan dengan tenda-tenda mahasiswa pertukaran yang tampaknya sedang tidur.

Yewon menarik napas dalam untuk menenangkan diri, ia masih belum bisa meredam amarahnya. Awas saja orang bernama Boo Seungkwan itu kalau bertemu dengannya, akan ia habisi.

Soojin tersenyum, menepuk bahu Yewon pelan, "sebenarnya aku yang menyuruh dia bercerita karena aku penasaran. Kau terus berusaha agar cerita itu tidak diketahui siapapun."

"Tapi Seungkwan malah cerita pada kami semua." sambung Juyeon.

Apa maksudnya semua? Semua anggota tim atau semua termasuk mahasiswa pertukaran ini juga? Haruskah ia ikut mengutuk Soojin yang penasaran atau menghajar Seungkwan lebih dahulu.

Soojin tersenyum lagi, seolah mentertawakan nasib Yewon yang tak beruntung di masa lalu.

"Jadi bagaimana rasanya?" tanya Soojin dengan rasa penasaran lainnya, "sudah berjuang pindah sekolah karena seseorang ternyata dia sudah punya pacar, dan berjuang membantu seseorang memperjuangkan cintanya agar kau bisa dilihat, tapi kau malah ditolak dan ditinggalkan ke China?"

Sungguh, rasanya Yewon ingin menangis sekarang. Kenapa hidupnya semengenaskan itu.

"AAA!" tak peduli apapun lagi, Yewon berteriak, "gila. Kuberi tahu saja ya, jangan pernah terlalu berjuang pada orang lain yang tidak melihat padamu. Dan yang paling penting, jangan pernah suka duluan pada pria!"

▪︎
▪︎
▪︎

Welcome the circle ceue tidak kalem

Yewon, "ekpetasi mengejar deadline, realita dikejar deadline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yewon, "ekpetasi mengejar deadline, realita dikejar deadline. HAJAR!"

Soojin, "tenang sis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soojin, "tenang sis."

Juyeon, "lets get it!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Juyeon, "lets get it!"

[2] Morganite: Save Me [Kim Yewon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang