BELOVED

awal pertemuan

{ BELOVED }

HAPPY READING !!

●
●
●

⋆.˚ ᡣ𐭩 .𖥔˚

Pria tampan, dua kata yang mendeskripsikan seseorang yang tengah melakukan hobi nya, melukis. Mata tajam nya menatap lukisan yang sedang ia buat, tangan berotot yang tampak gagah itu memegang kuas yang menari nari di atas kanvas. Bulu mata lentik yang membuat ketampanannya menjadi berkali kali lipat. Rahang tegas serta bibir ranum nya bersenandung kecil menciptakan nyanyian yang sangat memanjakan telinga.

Cuaca pada pagi hari ini sangat cerah, se cerah masa depan ku dengan mas crush. Pria itu melukis di balkon kamarnya, menurutnya tempat ini sangat cocok untuk melukis selain di ruangan melukis miliknya.

Tangannya meraih tumbler berisi susu coklat kesukaannya, meminumnya sedikit demi sedikit. Tumbler lucu yang ia dapatkan dari hadiah ulang tahun dari mommy nya.

Dia, Alkana rezaka axelion.

Pria dingin tak tersentuh membuat kaum hawa mendambakan sosok manusia seperti dirinya. Kesempurnaan yang dimilikinya membuat mereka klepek-klepek walau hanya melihatnya dari foto saja.

Sangat anti dengan makhluk berjenis perempuan, banyak yang menyukai dirinya secara diam diam dan juga blak-blakkan. Tapi alka masa bodoh dengan hal itu.

Pria spek preman itu selalu menjadi langganan guru bk di sekolah milik daddy nya. Walaupum sudah diberi wejangan bagaimanapun bentuknya tetap saja tidak pernah merubah.

Mereka tidak tahu saja, cowok yang luarnya dingin, suka buat onar, bengis, sombong itu sebenernya hanya anak kucing yang sedang manja manjanya apalagi saat bersama induknya.

Membahas kesempurnaan seorang alkana tidak akan cukup pada bab ini.

"DORRRRR!."

Alka memejamkan matanya sebentar lalu memutar bola matanya malas, ck dasar pengganggu.

"HAI BRATHERR."

"hm."

"HEHH YANG SOPAN SAMA BAPAKMU INI."

"ck, ngapain?."

"Dih, sok kul lo deck!."

"Apaansih."

"Gue mau ngomong sama lo tong!."

"Terus daritadi ngapain?."

"Ya ngomong sih, tapi ini beda nihh. Dengerin baik-baik ya!."

"Apasih dad!, sok misterius."

Daddy dirga mengelus dadanya sabar, untung manusia dihadapannya ini anaknya, kalo bukan udah ia lempar dari balkon ini.

"Jadi gin--."

"ALKA SAYANGG, YUHUUUUU!."

Alka memutar bola matanya malas saat mengetahui teriakan membahana itu, belum selesai dengan pengganggu dihadapannya, ini datang lagi.