murid baru

193 2 0
                                    

{ BELOVED }

HAPPY READING



⋆.˚ ᡣ𐭩 .𖥔˚

Ziva menuruni tangga dengan tas biru yang bertengger manis di punggung kanannya, kakinya dibaluti sneakers berwarna putih yang sangat kontras dengan kulitnya. Rambutnya ia biarkan tergerai dengan sedikit ia curly di bagian bawah serta pita biru yang tidak pernah lupa ia pakai.

Menuju meja makan yang ternyata sudah ada mama dan papanya, ia mengerutkan dahinya heran padahal kemarin saat kepulangannya dari london mereka tidak nampak batang hidungnya, bahkan saat dibandara pun ia tidak dijemput oleh mereka.

Mengedikkan bahunya acuh ia pun menghampiri mereka, tidak bisa disembunyikan kalau ziva sangat merindukan kehadiran mereka.

"Pagi papa, mama!." Ia mengecup pipi mereka secara bergantian.

"Pagi juga princess!." Papa Geo mendudukkan ziva kepangkuannya dan melayangkan kecupan pada pipinya.

Mama daisy yang melihat itu geleng-geleng kepala lucu. Ia tahu suaminya itu sangat sayang pada putri semata wayangnya ini, sebenarnya jauh dilubuk hatinya ia tidak mau terlalu sering meninggalkan ziva, tapi karena pekerjaan yang memang tidak bisa ditinggalkan itu membuat mereka harus mati-matian berperang dengan ego.

Geo dan daisy itu memang gila kerja, geo terjun kedunia bisnis sedari muda dengan bimbingan langsung pada papanya. Anak perusahan yang tersebar di beberapa negara maju itu membuat dirinya sangat sibuk.

Daisy juga seorang pengusaha butik yang sudah membuka cabang di berbagai daerah di indonesia.

"Sudah siap princess?." Ziva mengangguk lalu menyalimi tangan geo.

Bangkit dari pangkuan papanya, ia menghampiri daisy dan memeluk mamanya.

"Ziva berangkat dulu yaa."

⋆.˚ ᡣ𐭩 .𖥔˚

"Alka, mommy peringatin sekali lagi!, jangan buat ulah di sekolah."

"Kamu gak capek dihukum terus?, mommy kan jadi malu tiap hari loh TIAP HARI dapat laporan dari guru bk kamu!." Imbuhnya.

"Tuh, dengerin kanjeng ratu." Timpal dirga.

"Hm."

"Kayak lagu nya nisa kebayan aja hemm hemmm hemmm."

"Nisa kebayan siapa?." Tanya ariel kepo.

"Penyanyi muslimah itu."

"NISA SABYAN MALIHH!." ariel membenarkan.

"Lah sejak kapan ganti nama?."

"MENDING LO DIEM!."

Alka yang sudah muak dengan manusia di hadapannya ini segera bangkit dari duduknya dan langsung berjalan tanpa pamit pada orang tuanya.

Mengabaikan umpatan dan teriakan dari belakang ia pun dengan santai menaiki kuda besi yang terparkir rapi di halaman rumahnya.

Memakai helm full face lalu melajukan motornya ke sekolah.

BELOVEDWhere stories live. Discover now