salting

91 1 0
                                    

{ BELOVED }

HAPPY READING



-o0o-

Hari minggu, hari yang ditunggu-tunggu oleh semua orang, dimana mereka bisa mengistirahatkan tubuhnya sejenak guna menghilangkan rasa lelah.

Langit terlihat sangat cerah, burung burung berkicauan, beberapa daun beterbangan karena ulah angin membuat suasana pagi ini menjadi tenang.

Jika sebagian orang menghabiskan weekend dengan keluarganya atau bahkan tidur, berbeda dengan ziva. Entah kerasukan setan mana ia saat ini tengah bercocok tanam di taman samping rumahnya.

Taman dengan berbagai macam bunga yang sengaja dibuat untuk dirinya, pot-pot bunga itu ia tata sedemikian rapinya membuat siapapun yang berada disini akan terasa nyaman.

Bagian atasnya terdapat tamanan merambat yang menjalar hingga beberapa meter itu membuat suasana sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung.

Ayunan kayu yang menggantung dipohon itu bergerak karena angin pagi ini lumayan kencang, diatasnya terdapat rumah pohon yang ukurannya cukup besar itu sering ia singgahi karena gabut melanda.

Menyiram bunga dengan bersenandung kecil, suara lembut ini mengalun merdu yang membuat siapa saja terbuai.

"Bunga, jangan mati. Gue udah ngerawat lo dari bayi."

"Anggrek, lo itu mahal. Jadi jang -- ."

Brakkk

Ziva terlonjak kaget saat suara bertabrakan masuk ke area pendengarannya, mematikan kran air lalu segera berlari menuju luar gerbang. Ia yakin suara itu berasal depan rumahnya.

Matanya membulat saat melihat gerobak sayur itu nyungsep ke aspal, sayur nya pun sudah menggelinding ke segala arah.

Menghampiri pedagang yang diketahui bernama om jek itu dengan tergesa gesa. Ia cukup mengenal om jek karena ini langganan bibi dan orang orang sekitar komplek.

Pak dadang selaku satpam dirumahnya itu juga ikut keluar, menolong om jek untuk berdiri.

"Ih om, kenapa bisa kayak gini sih?." Ia memunguti sayur yang masih layak dan memasukkannya ke dalam kantong kresek.

Pak dadang memapah om jek menuju pinggir jalan, om jek meringis karena kaki nya tertindih gerobak becak miliknya.

"Shh, anu non tadi pas om lewat ada kucing tiba tiba nongol."

"Dari rumah non." Ia meringis lagi.

Ziva menutup mulutnya "mochi maksudnya?." Om jek mengangguk.

"SEKARANG MANA DIA?!." Ia celingak celinguk mencari keberadaan kucing kesayangannya.

"Tadi kearah sana non." Om jek menunjuk kerumah ariel.

Ziva mengangguk "pak, urus semua ya, ziva nyari mochi dulu."

"Siap non."

Ziva berjalan menjauh meninggalkan keduanya, mencari cari mochi di sekeliling komplek. Bisa bisanya kucingnya lepas, perasaan tadi sudah ia masukkan kandang tapi kok bisa lepas?.

BELOVEDWhere stories live. Discover now