16.

132 6 1
                                    

Rafka, Naya dan yang lainnya sedang berada di parkiran,karena mereka belajar cuman satu mata kuliah saja mereka memutuskan untuk pulang saja.

"Mau ke markas gak?" Tanya Kenan

"Gue mah ayo,ayo aja si" jawab Aksa

"Gas,lah " ucap Arhan

"Mau langsung ke markas,apa pulang dulu nih?" Tanya fino.

"Langsung aja lah,lama kalo pulang dulu " ucap Kenan

"Oke deh,nanti pesen makan ya laper gue" ucap Pino.

"Aman itu mah" jawab Kenan

"Gue nanti nyusul, nganterin Naya pulang dulu " ucap rafka

"Bener ya Lo nanti nyusul" ucap Kenan

"Iya" jawab rafka

"Beli seblak kuyy?" Celetuk Fira pada teman-temannya

"Hayyu,udah lama juga gak makan seblak" ucap Naura.

"Zia juga mauuu" ucap Zia penuh semangat.

"Bocil mah gak boleh makan seblak" ucap Aksa, meledak Zia

"Apaan si,Zia bukan bocil,Zia udah gede" ucap Zia dengan sinis menatap Aksa

"Dasar bocil SD di bilangin ngenyel,mending Lo minum susu aja sana,jangan makan seblak,seblak mah khusus orang dewasa" ucap Aksa lagi

"Apasi Aksa,dasar riweh " ucap Zia dengan ketus

Sedangkan Aksa ia hanya tertawa melihat tingkah Zia.

"Gak Kenan sama Fira,gak Aksa sama Zia,dua duanya, sama aja tukang ribut " ucap Naura mencibir.

"Kok bawa-bawa gue si" protes Fira

"FAKTA,YA FAKTA" ucap Naura penuh penekanan.

"Udah elah,ribut Mulu jadi gak nih beli seblak nya?" Tanya Naya, yang sudah jengah mendengar teman-temannya ribut

"Jadi dong,harus itu mah" jawab Fira

"Eh iya,mending makan seblak nya di rumah Naya aja, sekalian main" ucap Naura

"Nah bener tu" jawab Fira

"Zia juga setujuuuu" ucap Zia

"Gimana nay?" Tanya Naura pada Naya.

Naya melirik ke arah rafka, untuk meminta izin,rafka yang seolah paham ia pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

Bibir Naya terangkat, melengkung membentuk senyuman yang sangat manis. "Makasih" ucap Naya sembari tersenyum ke arah rafka

"Hayyu, di rumah gue" ucap Naya pada teman-temannya.

"GASSSSSS" ucap teman-temannya serentak.

"Kalian aja yang beli seblaknya,gue nunggu di rumah,sambil gue siapin minuman nya" jelas naya, yang di angguki oleh teman-temannya.

Mereka pun melanjutkan mengobrol,tanpa mereka sadari sedari tadi ada yang sedang memperhatikan mereka dari jauh.

Sorot mata yang tajam,penuh dendam, menatap Naya, dengan tatapan tak suka.

"Liat aja gue bakalan bikin hidup Lo menderita Kanaya,karena Lo udah mempermalukan gue..." Ucap orang tersebut yang terus memperhatikan Naya.

Mereka pun mulai pergi satu persatu dari parkiran, teman-temannya rafka yang pergi menuju markas,dan teman-temann Naya yang pergi menuju tukang seblak.

Begitupun dengan Naya dan rafka saat ini mereka sedang berada di atas motor, membelah jalanan kota Bandung yang tidak terlalu ramai, menuju rumah mereka.

RAFKA ERLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang