20

48 4 0
                                    

kini hubungan naya dan rafka semakin harmonis,sudah satu bulan ini mereka selalu menghabiskan waktu berdua saja.

naya yang kemana-mana selalu ingin ditemani oleh rafka,bahkan naya selalu tidak ingin ditinggalkan oleh rafka sedetik saja.

contohnya seperti saat ini,naya sedang marah kepada rafka karena rafka akan pergi menemui teman-temannya.

"jangan pergi pokoknya jangan pergi" ucap naya yang mencoba membujuk rafka

"cuman sebentar aja sayang" jawab rafka yang juga mencoba membujuk naya

"gak mauuu, pokoknya gak boleh" kekeh Naya

"aku gak mau ditinggalin sama kamu" lanjut Naya

rafka terkekeh gemas "istri aku ini manja banget ya" ucap rafka sembari mencubit pipi Naya

"ihhh sakit" ucap Naya yang memanyunkan bibirnya.

rafka tersenyum manis "yaudah kamu ikut aku aja yu" ajak rafka

"emang nya kamu mau ngapain si ketemu sama temen-temen kamu?"tanya naya yang penasaran

"ada hal penting yang mau aku omongin sama mereka" jawab rafka

"gak bisa gitu ngomongnya di telpon aja" ucap Naya

"gabisa" jawab rafka

"yaudah tunggu dulu,aku ganti dulu baju" ucap Naya lalu berlari menuju kamarnya.

rafka tersenyum melihat tingkah laku istrinya itu,Naya sangat gemas ketika sedang manja atau marah,dan rafka sangat suka itu.

rafka selalu mengucapkan rasa syukur karena telah diberikan sosok istri seperti naya, meski awalnya mereka tidak saling cinta,tapi pada akhirnya mereka menjadi dua orang manusia yang tidak ingin kehilangan satu sama lain.

beberapa menit kemudian naya sudah kembali dengan pakaian yang jauh lebih sopan.

rafka memakaikan jilbab ke kepala Naya saat Naya sudah ada di hadapannya.

"rambutnya di tutupin ya,supaya auratnya gak keliatan orang lain" ucap rafka dengan lembut.

naya tersenyum manis saat melihat wajah rafka yang begitu dengan dengannya,rafka juga terlihat begitu lihay memakaikan jilbab pada naya.

cup

Naya mengecup singkat pipi rafka, membuat rafka sedikit terkejut, namun rafka malah tersenyum pada naya

cup

rafka mengecup balik kening Naya seraya tersenyum manis pada naya.

"udah yu kita berangkat" ajak rafka yang di angguki oleh Naya

mereka pun berjalan menuju garasi rumahnya, setelah sampai garasi rafka membukakan pintu mobil untuk Naya, ketika akan pergi dengan Naya rafka selalu memakai mobil,karena tidak ingin naya kepanasan atau kehujanan.

mobil hitam rafka pun berjalan keluar dari garasi,seorang satpam rumah membukakan gerbang rumah mereka, setelah itu mobil rafka melaju membelah jalanan kota Bandung.

di setiap perjalanan rafka dan naya selalu bercanda hingga di dalam mobil itu dipenuhi oleh suara tawa mereka berdua.

satu jam kemudian mereka sudah sampai di markas rafka dan teman-temannya.

rafka memarkirkan mobilnya dihalaman rumah yang mereka sebut sebagai markas itu,lalu rafka turun terlebih dahulu untuk membukakan pintu untuk Naya .

"silahkan tuan putri" ucap rafka yang membukakan pintu untuk naya seraya tersenyum.

RAFKA ERLANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang