Notes: maaf lama updatenya, gue abis presentasi and it wasn't go so well, trus gue kudu revisi ini inu trus gue lembur dan kebanyakan kopi, alhasil ya udah.. ambruk. Ini masih belum fit tp udah ga kliyengan buat nulis, so, selamat baca ayang.. jgn lupa vote sama komen yg banyakkk..18.
"Ethan? Stella??"
Ethan tersenyum canggung, "selamat malam, pak."
Beberapa jam sebelumnya,
"Than, mending kita pulang deh, lo ga liat tuh pak Bergas kerumah orang tua dia?" ujar Stella dari dalam mobil yang mereka pakai untuk menguntit sang direktur, "lagian elo ngapain sih kaya gini? Ini ilegal tau!"
"Tapi kan lo bilang kalo mereka udah nikah!" Ethan masih penasaran.
"Bukan gue yang bilang, gue cuma bilang gue tau soal mereka berdua." bantah Stella.
"Eh La, La, itu bukannya Airin??" ia menunjuk satu taksi online yang berhenti didepan pagar besar, lalu satu sosok cantik turun dari mobil.
"Hah? Eh iya..."
"Wow... walaupun gue udah tau tapi tetep rasanya deg-degan yah." Ethan sedikit bersembunyi dibalik setir.
"Sakit jiwa lo!" Stella melipat kedua tangannya dengan kesal.
"Belom aja elo yang gue stalk."
"Idih, serem! Nyebut lo." Stella memutar bola mata.
"Bercanda! Lagian gue tau kok siapa tunangan lo..." gumam Ethan.
Stella mengerutkan alisnya, "lo tau...? Serius?"
"Iya." Ia menoleh kearah Stella, "Azam kan?"
Stella terdiam lalu tertawa, "Azam?? AZAMM???" ia lanjut tertawa ngakak.
"Lho? Bukan?"
"Kok bisa Azam?" tanya Stella.
"Soalnya Azam juga tunangan pas Valentine tahun lalu, kaya lo, dan dia panik waktu gue nebak kalo tunangan dia sekantor."
Stella tertawa lagi, "gue aja ga tau kalo Azam baru tunangan, gue pikir dia udah nikah."
"Loh, terus kenapa waktu itu pergi ke mall nyobain cafe dessert yang lagi viral Cuma berdua sama Azam?" tanya Ethan.
"Emang kenapa? Gue juga sering pergi sama elo kaya gini."
"Ya beda!"
"Kok beda?"
"Kalo elo sama Azam ga ada apa-apa jangan pergi berdualah!"
"Dih? Teru sgue sama lo boleh pergi berdua? Kenapa? Karena ada apa-apa? Sorry, gue ga ngerasa ada apa-apa sama lo—Eh eh Than, ada mobil keluar tuh!" tunjuk Stella dan keduanya langsung lanjut membuntuti SUV eropa milik Bergas.
Jadilah kedua orang itu kini parkir didepan garasi rumah Bergas dan Airin.
"Gue ga tau mereka beneran nikah dan bahkan tinggal serumah, i mean... gue pikir mereka bakal tinggal sama orang tua mereka lho..." gumam Stella.
"Kenapa soalnya?"
Stella ragu kalau harus cerita lebih banyak soal pernikahan terpaksa ini, "gapapa sih..."
"Hmm..." Ethan masih memandangi pagar kayu tinggi yang membatasi jalan umum dengan rumah Bergas, "ya udah deh, kita cabut yuk? Gue anter balik ya."
Stella mengangguk.
"La, tapi bener kan lo ga tunangan sama Azam?"
"Dibahas lagi... gue bilang ENGGAK." Ujarnya sedikit membentak.
YOU ARE READING
Culdesac
RomanceCul•De•Sac (kəl-di-ˈsak) n. - jalan buntu Perjodohan paling realistis! Sebagai seorang anak perempuan tunggal yang sangat dekat dengan sang ibu, Airin Jelita hanya tau bekerja dan bekerja sepeninggalan sang ibu. Namun sebagai anak yang penurut, Ia t...