notes: hehe iya sabaarr... yang ngeburu-buru gue update awas aja ga vote sama komen yang banyak, wkwkwkwk...
23.
Airin ingat ia pernah memimpikan Yana, sang mama, saat ia sedang bimbang soal pernikahan, dimimpi itu mamanya bilang kalau ia senang Airin akan menjadi istri dari anak sahabatnya.
Semalam ia kembali memimpikan Yana. Airin seperti tengah berjalan disebuah pedestrian ramai di Eropa, entah dimana, dan ditengah banyaknya manusia ia melihat Yana, Airin berusaha memanggil namun suaranya tak keluar jadi Airin lambaikan tangannya namun Yana tidak kunjung menoleh. Dan saat Airin telah lelah karena suara yang keluar hanya lenguhan serak, tiba-tiba Yana mendekat, satu pelukan ringan ia berikan pada Airin, Airin berusaha bertanya 'ma, Airin harus apa? Ma, Airin sayang sama mas Ega tapi Airin harus gimana?? Ma, tanyain ke papa, apa papa segitu bencinya sama mas Ega sekarang? Ma... tolongin...' namun hanya diam dan senyum lembut yang Yana berikan sebelum menghilang di lalu lalang orang.
~~
"Ibu..." Naura melengkungkan bibirnya, "kok ibu gitu sih... kok bu Airin pindah sih? Tegaa..." juniornya itu menangis sesenggukan sejak kemarin. Hari ini saat Airin mengadakan acara pisah sambut di salah satu meeting room di hotel Blu untuk dirinya dan Ethan sekaligus, hal ini jelas membuat seluruh tim marketing kelabakan.
"Tapi kan kamu jadi naik pangkat..." Airin menepuk pundak Naura yang baru saja dipromosikan menjadi senior marketing manager.
"Tapi Naura maunya jadi tim ibu teruuus!" rengeknya.
"Nah, kalo maunya gitu terus, kapan pinternya dong?" Airin tertawa kecil.
"Mana pengganti pak Ethan belum ada..." rengek naura.
"Iya, pak Yohan masih belum sreg sama yang kemarin ternyata." Airin menghela napas, "moga-moga segera ada ya."
"Bu, ibu tau ga sih bu Devina operasional juga mau resign?"
Airin mengangkat alis, "oh ya?"
"Iya soalnya mau nikah." Lanjut naura, "sama pak Azam!"
Airin ternganga, "serius??"
"Iyaa, bu Devina keluar soalnya kan ada aturan no office romance."
No office romance, Airin sempat berusaha cari cara agar bisa pisah kantor dengan Bergas dan pelan-pelan mulai membuka hubungan mereka kepada publik. Rencana pisah kantor telah terlaksana, tapi nampaknya rencana kedua tidak akan pernah terwujud.
"Airin." Ethan mendatanginya, "thank you for your help so far, selamat bertugas ditempat baru."
"Bapak juga, ya." Airin menyambut jabat tangan Ethan.
"Kita sama-sama belajar ya, I'll definitely give you a call untuk diskusi soal running hotel."
"Saya ga lebih pintar dari bapak." Airin tersenyum rendah hati.
"Pak, bu, ada pak Bergas." Ujar Naura.
Bergas menyambangi meeting room tempat acara berlangsung, melihat sekilas prasmanan yang memang disediakan oleh kantor untuk acara ini. Lalu matanya tertuju pada Airin.
YOU ARE READING
Culdesac
RomanceCul•De•Sac (kəl-di-ˈsak) n. - jalan buntu Perjodohan paling realistis! Sebagai seorang anak perempuan tunggal yang sangat dekat dengan sang ibu, Airin Jelita hanya tau bekerja dan bekerja sepeninggalan sang ibu. Namun sebagai anak yang penurut, Ia t...