notes: kalian tekanan darahnya rendah atau tinggi? kayanya chapter ini bagus buat yang darah rendah...
24.
Papa is calling...
"Mas..." ujar Airin, "papa telfon."
"P-papa kamu??"
"Gimana nih?" Airin menoleh takut.
"Angkat aja." pinta Bergas.
"Kalo papa ngamuk gimana?" Airin menggigit bibirnya.
"Adepin, Ai, aku anter kamu kerumah, aku yang bicara." Bergas akan pasang badan untuk Airin, apapun itu.
Airin menelan ludah. "h-halo pa?"
"Ai, udah bobo belum" tanya Darwin.
"Belum, pa... kenapa?"
"Nina nemenin kamu kan?" tanya Darwin lagi.
"Iya pa..."
"Oh.. dia udah bobo ya? Om Darma telfon kok ga diangkat."
Airin berusaha bermafas dengan santai, "udah tuh..." bohongnya.
"Oh ya udah kalo gitu," ujar Darwin, "papa baru sampe villa dekat pemancingan, bagus lho, nanti papa fotoin ya, kapan-kapan kita nginep sini."
"Oke pa... semangat ya besok mancingnya, bawa pulang ikan yang banyak." Ujar Airin sok ceria padahal jantungnya berdegup kencang.
"Oke deh... udah dulu ya, papa mau liat asisten om Darma ngeracik umpan."
"Iya pa, jangan tidur kemaleman, kan baru sembuh."
"Iya Airin... good night."
"Night, pa." Airin segera menutup telepon dan pundaknya pun melemas, "deg-degaaaan..."
Bergas segara memeluk Airin lagi, "tapi papa ga keliatan curiga kan?"
Airin menggeleng.
"Oh iya, Iyun tau ga kamu pergi?"
Airin terdiam sejenak, "Iyun itu komunikasi terus sama bibik... jadi tadi pas aku mau pergi..."
"Non Ai mau kemana??" tanya Iyun yang baru pulang dari warung, ia melihat Airin mengendap-endap keluar pagar, ia juga melihat sebuah taksi biru muda ada didepan pagar.
Airin menarik nafas, "Iyun, Iyun sayang ga sama aku??"
"Eh?? Ya sayang non!"
"Iyun sayang ga sama mas Ega?"
"Lho? Kok tiba-tiba mas Ega??"
"Iyun lebih suka liat Aku bareng sama mas Ega atau aku pisah sama mas Ega?"
"YA JANGAN PISAH DONG NON!!"
"Iyun bisa jaga rahasia ga?" tanya Airin lagi sembari menyelipkan uang seratus ribuan kedalam kantong Iyun.
Iyun ga menjawab.
"Iyun bakal bilang ga sama papa kalo aku sekarang mau pergi nemuin mas Ega??"
Iyun gelagapan.
"Iyuun...?"
Perempuan desa itu lalu berkata, "Iyun ga liat non Ai keluar, yang Iyun tau non Ai sekarang lagi bobok dikamar sama non Nina." Ujarnya sambil menggesturkan Airin untuk segera pergi naik taksi, "salam untuk mas Ega." Bisiknya lalu buru-buru masuk.
YOU ARE READING
Culdesac
RomanceCul•De•Sac (kəl-di-ˈsak) n. - jalan buntu Perjodohan paling realistis! Sebagai seorang anak perempuan tunggal yang sangat dekat dengan sang ibu, Airin Jelita hanya tau bekerja dan bekerja sepeninggalan sang ibu. Namun sebagai anak yang penurut, Ia t...