BALIK.....

51 2 0
                                    

SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK YAAAAAA......

❤️HEPPY READING❤️
🍃

Matahari telah muncul dengan malu malu ,terdengar suara burung yang bedecit pertanda bawah sudah pagi hari .

Terlihatlah  seorang gadis yang baru bangun dari tidurnya dengan cepat gadis itu beranjak dari tidurnya.

Tapi yang membuatnya bingung kini ruangan yang begitu asing cat tembok yang berwarna dominan hitam putih serta perlengkapan yang di kamar itu kebanyakan rak buku yang berisi kebanyakan kitab kitab.

"Aku dimana ya?".guman Gisel sambil beranjak dari tidurnya,dan melihat lihat sekeliling ada kesan terpukau dengan ruangan yang elegan ada juga perasaaan takut dengan pikirannya bawah dirinya sekarang telah di culik

Tapi tunggu kalau dia di culik gak mungkinkan kalau di sekap di ruangan gan yang uwau?.seperti itulah kata kata yang berputar-putar di kepala Gisel .

Tak berselang lama terdengarlah langkah kaki dan hendel pintu terbuka .

"Cklek".

Terlihatlah seorang laki laki yang menggunakan sarung ,baju Koko warna hitam dan jangan lupa peci hitam yang selalu melekat di kepalanya .

Sedangkan gadis kecil itu tadi siap siap melemparkan bantal dan setelah melihat  pintu yang terbuka  dan menampakan seorang laki laki dengan refleks gadis itu melemparkan bantal itu dengan sekuat tenaga .

"BRAK"

Tepat sasaran bantal itu mengenai tepat di wajah laki laki itu.

"Astagfirullah luna kamu ngapain lempar saya pakai bantal mana kencang sekali".tegur Gus Fadhlan

Laki laki itu adalah Gus Fadhlan yang baru selesai dengan kegiatan pagi alias kajian rutin setelah shalat subuh sampai jam enam pagi.

Sontak gadis itu melongo menampakan mulutnya yang terbuka ,di lain sisi laki laki tadi alias Gus Fadhlan terkekeh melihat raut wajah istri kecilnya.

"Ngapain tertawa gak lucu".ketus Gisel

Yap benar Gadis tadi adalah Aluna Gisel Anatasyha alias Gisel .

"Lucu".

"HAH".beo Gisel karena tidak mendengar kata yang sangat sangat singkat dari suaminya .

"Lucu sayang".

Blush

Terlihatlah wajah Gisel yang merah merona melebihi kepiting rebus.mendengar dua kata ya hanya dua kata mampu membuat Gisel salting ,dengan refleks Gisel melempar bantal sekali lagi dan untungnya bantal maut itu mampu Gus Fadhlan hindari.

"Astagfirullah zaujati".keluh Gus Fadhlan yang masih menetralkan detak jantungnya karena kaget tiba tiba Gisel melempar bantal.

"Afwan mas abisnya mas pagi pagi bikin saltong sih".

Gus Fadhlan pun hanya terkekeh geli setelah itu ia pun memeluk sang istri tercintanya yang lagi marah.

GUS FADHLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang