CURHAT.....

49 1 0
                                    

"aaaaaaaaa!!!! Itu paksu bikin salting aja aaaaaaaa!!!!"jerit Gisel dalam hati.

Karena hatinya sekarang sedang dak dig duk ser Gisel pun menendang batu yang ada di depannya .

Dan setelah Gisel menendang batu itu hal tak terduga pun terjadi lantaran batu yang ia tendang mengenai ustadzah Dila alias ustadzah kiler.

"Aduh he siapa yang melempar batu ke saya!!!"teriak ustadzah Dila sepontan Karen kaget.

"Duh mati aku,mendingan aku kabur aja"batin Gisel.

Gisel pun melarikan diri dengan kecepatan kilat dan untungnya Gisel tidak ketahuan sama ustadzah Dila kalau sampai ketahuan sama ustadzah Dila bisa panjang urusannya .

"BRAK!!!".

"ASTAGFIRULLAH!!!!"Kaget Nabila yang berada di dalam asrama sedangkan si pelaku yang membuka pintu sembarangan hanya tertawa tanpa dosa sama sekali.

"Kamu kenapa sih sel gak pernah berubah"ujar Nabila marah karena dirinya sedang asik asiknya membaca novel Gisel yang Gisel sembunyikan dengan sangat primpan alias sangat baik hingga tidak ada seorang yang mengetahuinya.

"Aku tadi sebelum ke sini....hah hah".ucap Gisel ngos-ngosan hingga tak jelas jika di dengar.

"Kesini apa?" Tanya Ning Raisa yang baru saja masuk asrama.

Gisel yang masih dalam keadaan ngos-ngosan pun tidak bisa menjelaskannya dengan jelas dan akhirnya Gisel pun memutuskan untuk meminum air mineral terlebih dulu sebelum menceritakannya kepada temanya .

"Minum dulu sel"ucap Aqila yang sudah sedari tadi di asrama dalam keadaan tertidur dan akhirnya terbangun gara gara Gisel membuka pintu dengan kasar tadi.

"Nih"Gisel pun langsung mengambil minuman air mineral yang Ning Raisa berikan dan dengan cepat Gisel menghabiskan air mineral botolan sedang itu .

"Makasih Ra"sahut Gisel setelah selesai meminum air mineral Ning Raisa sampai tandas.

"Jadi kamu kenapa kok ngos-ngosan gitu?"tanya Nabila sambil mengembalikan novel Gisel Ke tempat semula alias tempat persembunyian untuk novel Gisel.

"Jadi tadi aku kan salting ya gara gara mas Alan terus aku kabur karena salting nah karena aku lagi salting aku menendang batu yang ada di depan aku nah apesnya batu itu kena ustadzah Dila!!"jelas Gisel sambil menekan kata ustadzah Dila .

"Apa ustadzah kiler!!"kaget Nabila dengan sepontan karena mendengar kata ustadzah Dila.

"Kamu harus hati hati sel jangan sampai kamu jadi targetnya, kalau sampai kamu jadi targetnya kamu bisa apes terus ustadzah kiler itu bakalan suka nyari nyari kesalahan santri yang gak ia sukai"peringatan Aqila panjang lebar .

"Kamu ternyata bisa ngomong panjang lebar ya qil aku baru tau"sahut Ning Raisa yang masih syok Karen baru pertama kali melihat temanya yang satu itu bisa bicara panjang lebar.

"Ya bisalah"ujar Aqila .

"Sel"panggil Ning Raisa.
"Apa?"tanah Gisel

"Aku juga gak suka sama ustadzah Dila"sahut Ning Raisa mendadak hingga membuat Gisel dan teman temanya melongo.

"Kenapa?"tanah sepontan ketiga perempuan itu alias Gisel, Nabila dan Aqila.

"Sebenarnya aku itu udah gak suka sama dia sejak dulu ,dulunya sebelum aku dan kamu saling kenal aku main sama kakak aku alias kak Fadhlan nah di situ juga ada ustadzah Dila saat kecil"ucap Ning Raisa terpotong karena Ning Raisa sedang mengambil ancang ancang untuk menjelaskannya dengan jelas dan detail.

"Nah aku kan main tuh sama dia dan paling malasnya di suka cari gara gara sama aku yang masih berusia 5 tahun sedangkan di berumur 9 tahun tapi anehnya seakan akan di orang yang paling tersakiti".

"Dan yang bikin aku kesel lagi itu di sok Sokan jadi orang yang paling tersakiti terus di ambil semua yang aku punya termasuk mainan ya walaupun itu masa kecil sih tapi aku gak rela karena di dulu pernah memfitnah aku nyuri gelang nya padahal dia sendiri yang memberikannya kepadaku dan karena gak ada yang percaya sama aku kerena jelas jelas ada bukti barang gelang dia aku pun mendapatkan hukuman pukulan di tangan aku dengan rotan sebanyak 20 kali dan yang paling sedihnya lagi Abah menunjukan ekspresi seperti kecewa sama aku".

"Aku benar benar gak habis pikir dan karena aku juga udah gak kuat aku pernah memutuskan untuk tinggal di Turki sama kakek dan untungnya tindakanku itu di hentikan Abah dan akhirnya Abah percaya sama aku".

"Dan karena kejadian itu aku gak mau main di sini dan aku lebih memilih main di rumah kamu".jelas Ning Raisa dengan di akhiri tangisan karena sedih jika mengingat ekspresi kecewa Abahnya.

"Yang sabar ya Ra aku juga gak suka sama dia karena dia itu caper sama mas Alan"sahut Gisel .

"Iya aku juga gak suka sama ustadzah kiler itu dia itu capernya minta ampun dan yang bikin aku kesel dia itu juga pura pura baik!!!".sahut Aqila yang menekan kata baik.

"Iya aku juga males aja"gerutu Nabila mengangguki ucapan kedua temanya .

"Udah ah jangan nabung dosa entar dia ke enakan karena dosanya berkurang"kekeh Gisel memecahkan ketegangan di antara mereka .

"Iya juga ya ngapain juga di bahas itu juga cuman masa lalu"sahut Ning Raisa sambil mengusap air matanya .

"Yang sabar ya Ra"ucap Gisel sambil memeluk Ning Raisa dan di susul teman teman Gisel,dan sekarang mereka berpelukan satu sama lain seperti Teletubbies.

GUS FADHLAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang