jenjin : diatas kertas

575 43 2
                                    

Jeno & Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeno & Hyunjin

*****

"Ingat, pernikahan kita cuma diatas kertas. Jadi jangan berharap lebih ke saya."

"Hadirnya kamu bikin kekasih saya pergi Hyunjin."

Ucapan Jeno kala pertama kali Hyunjin menginjakkan kaki dirumah sang suami hingga saat ini masih teringat jelas diingatan.

Hampir dua tahun hubungan rumah tangga ini terjalin, namun kemesraan belum juga nampak.

Dulu sekali Hyunjin mengira ia bebas, ia akan mendapatkan bahagianya setelah menikah dengan Jeno. Namun nyatanya tidak berubah.

Hidupnya yang dulu tak pernah mendapat apresiasi dari kedua orang tuanya, yang tak pernah merasakan keharmonisan dalam rumah tangga orang tuanya, yang selalu dibandingkan dengan sang kakak, yang selalu berusaha pura-pura tidak melihat ketika kedua orang tuanya tengah bersitegang, dan kini dengan perjodohan ini yang dulu Hyunjin kira orang tuanya ingin Hyunjin mendapat lelaki baik, namun pada kenyataannya mereka hanya ingin membuang Hyunjin dari keluarga dengan topeng harmonis tersebut.

Keluarnya ia dari rumah malah menambah derita kala Jeno tak pernah mengharap kehadirannya.

Banyak hal yang Hyunjin pertimbangkan untuk tidak memilih pisah dengan Jeno. Bukan hanya soal cinta, tapi keluarga Jeno menaruh harapan paling besar kepadanya, satu-satunya hal yang membuat Hyunjin bertekad mempertahankan pernikahan ini adalah karena kedua orang tua Jeno yang sangat menyayanginya.

"Bajunya udah aku siapin di atas kasur," Hyunjin berseru agar di dengar Jeno yang tengah berada di dalam kamar mandi. Kemudian ia keluar dari kamar Jeno.

Ya, kamar Jeno. Bukan kamar mereka.

Karena pada kenyataannya mereka tidak pernah terbaring dalam satu ranjang yang sama, Jeno di kamarnya dan Hyunjin di kamar Hyunjin sendiri.

*****

"Kamu nggak makan sarapannya lagi?" Jeno yang sudah hendak menuju pintu pun menghentikan langkahnya.

"Saya makan di kantor saja," Kemudian ia meneruskan langkahnya dan keluar dari rumah.

Hyunjin menghembuskan napas lelah, selalu saja sedari dulu ia selalu menyiapkan sarapan, bekal makan siang, dan makan malam. Namun Jeno sepertinya enggan menyentuh.

"Kalo kaya gini terus makannya selalu mubazir Jen, nggak bersykur banget masih bisa makan enak."

Kemudian Hyunjin menuju kamarnya untuk bersiap-siap menuju tokonya.

Hyunjin mendirikan usaha dengan sahabatnya yaitu sebuah toko kue yang sudah lumayan terkenal di kota ini. Walaupun tokonya tidak terlalu besar, tapi orderan senantiasa masuk setiap harinya.

My Universe [ jeno hyunjin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang