Pagi ini sebelum berangkat, Kalani sibuk membantu neneknya menyiapkan sarapan pagi. Ia sangat telaten mengiris bawang, cabai, dan bumbu lainnya. Menu sarapan sekaligus bekal Kalani hari ini ialah nasi goreng telur oseng.
Setelah semuanya selesai Kalani dan nenek mulai menyiapkan piring mereka.
"Nek, papa sama bunda masih lama ya pulangnya? Mereka kok jadi jarang kasih kabar akhir akhir ini". Ujarnya yang sedang menaruh nasi ke piring.
Neneknya tersenyum, "mungkin mereka lagi sibuk Kal. Sabar ya, kan ada nenek disini".
"Kala mau belajar rajin rajin nek. Siapa tau kalo Kala dapat juara terus, papa sama bunda bakal pulang." Ucap kala tersenyum.
Neneknya itu hanya membalas senyuman. Sebenarnya neneknya juga tak tau sama sekali kabar kedua orang tua Kalani. Mereka tiba tiba saja menghilang dan tak bisa dihubungi. Ia berharap orang tua Kalani baik baik saja disana.
Kalani sudah menyelesaikan sarapannya. Ia pamit pada neneknya dan pergi keluar rumah. Di depan gerbang ia menunggu ojol yang ia pesan ketika makan tadi.
Sejenak gadis itu menghirup napas dalam dalam seraya memejamkan kedua matanya untuk menikmati udara pagi yang begitu sejuk. Beberapa detik setelahnya, gadis itu membuka kembali matanya. Senyumnya mengembang sempurna saat melihat 2 anak kecil berlari ke arahnya dan langsung memeluk dirinya. Gadis itu menunduk sedikit untuk menyeimbangkan tinggi mereka.
Kalani menyukai pemandangan paginya dengan kehadiran mereka di depan rumahnya. Kedua tangannya terangkat untuk mengusap puncak kepala mereka. Anak anak itu bahagia ketika Kalani mengusap kepala mereka.
"Kakak sekolah dulu ya, nanti sore kita belajar lagi." Ucap kalani seraya tersenyum.
Anak anak itu ialah anak anak yang sering berada dilampu merah, atau yang sering kita sebut anak jalanan. Hampir setiap pagi mereka datang ke rumah Kalani sekedar untuk melihat gadis itu berangkat ke sekolah.
Ketika sore tiba, biasanya Kalani akan pergi ke tempat anak anak itu dan mengajari pelajaran pelajaran yang sudah seharusnya mereka dapatkan. Kalani sama sekali tak mendapatkan bayaran dari kegiatannya itu. Tetapi Kalani tak menghiraukannya. Karna baginya, anak anak itu selalu membuat hari harinya jadi menyenangkan, dan Kalani juga belajar dari mereka makna Berysukur yang sebenarnya.
"Kak kalau ada yang berani buat kakak sakit bilang sama aku ya. Aku udah bisa silat nih", ucap laki laki itu seraya mengangkat tangannya yg terkepal kedepan.
Kalani pun terkekeh. "Siap jagoan." Kalani menggerakkan tangannya dengan pose yang sama seperti anak laki laki itu.
Tak lama, sebuah motor dengan pengemudi yg memakai jaket hijau pun datang.
"Dengan mbak Kalani Adeeva?"
"Iya pak."
Ojol itu pun memberikan helmnya ke Kalani. Dan Kalani langsung menaiki motor tersebut.
"Bang, jagain bidadari kami ini ya. Pastiin dia selamat sampai sekolah" ucap salah seorang anak.
"Sipp dek, bakal abang jagain." Ucap ojol itu seraya mengangkat jempol. Kalani hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum sedikit.
Ojol itu mulai menarik gas motornya.
"BELAJAR YANG RAJIN KAK", ucap anak anak itu berteriak karna motornya sudah melaju. Kalani pun membalikkan kepalanya dan melambaikan tangannya.☆☆☆
Sampai disekolah, para siswi bergerombol di ruang kepsek. Entah ada kejadian apa yang terjadi disana. Kalani yang ingin lewat pun menjadi sulit. Dengan perlahan akhirnya Kalani bisa melewati gerombolan itu dan masuk ke kelasnya. Ia langsung duduk di bangkunya dan disambut oleh Sena.
KAMU SEDANG MEMBACA
pesawat kecil
Teen Fiction"aku mau terbang dan bersenang - senang dengan pesawat itu nek" -Kalani Adeeva- seorang anak perempuan yang sedang menatap langit dengan mata berbinarnya, ia Kalani, seorang anak yang tinggal bersama neneknya karna kedua orang tuanya yang sibuk den...