Ketiga laki laki itu mendekat ke Kalani. Kalani bersusah payah meneguk saliva nya, ia tak tahu harus bagaimana. Ia menarik narik tangannya yang diikat ke belakang itu agar terlepas. Namun tali itu rupanya di ikat kuat oleh ketiga pria itu.
"Eh tunggu dulu geng." Ujar salah satu lelaki.
"Paan?"
"Jahat gak sih kita giniin dia?" Ucap nya dengan polos.
"Si goblog! Lo kan orang jahat! Gak usah sok suci."
"Eh iya juga ya. Hehehe... gas lah!"
Salah satu lelaki itu menarik dagu Kalani dan langsung menyambar bibir Kalani dengan bibirnya.
Lagi lagi Kalani hanya bisa diam sambil menangis. First kiss nya sudah diambil oleh bajingan didepannya. Ia tak rela. Sangat tak rela.
Lelaki itu menyudahi kegiatannya, ia mengusap bibir Kalani yang basah dengan jempol tangannya.
"Bibir lo manis juga." Ia pun tersenyum tipis.
"Gantian cok!"
Lelaki tadi pun bergeser dan sekarang temannya sudah di depan Kalani. Ia menunduk kan kepalanya, agar kepalanya sejajar dengan wajah Kalani.
Kalani membuang wajahnya ke samping untuk menghindar dari lelaki biadap didepannya.
Lelaki itu tersenyum ketika Kalani membuang wajahnya. "Dasi lo kayaknya terlalu kenceng ya." Tanpa aba aba, lelaki itu langsung menarik dasi Kalani agar lebih longgar.
"Kayaknya... baju lo ini lebih bagus kalau gak dikancing." lelaki itu menggenggam kain baju Kalani.
Bugh!
Seseorang memukul wajahnya dari samping sebelum ia menarik baju Kalani. Tangannya terlepas begitu saja dari baju Kalani.
"Asu! SIAPA YANG BERANI PUKUL GW HA!?"
"kak Liam..." demi apapun, Kalani mengucap syukur dalam hatinya. Liam datang dari samping dengan berlari dan langsung menonjok lelaki didepan nya tadi.
"Jangan pernah sentuh dia dengan tangan kotor lo itu ya BANGSAT!" Geram Liam dengan nafas memburu.
"Cih...pahlawan kesiangan lo! Asal lo tau, dia udah gw - "
Bugh!Sebelum pria bajingan itu menyelesaikan ucapannya, Liam kembali menonjok wajahnya sampai ia tersungkur.
"Maju lo! Jangan berani sama perempuan doang! Bencong lo semua!"
Karna tertantang, teman teman pria bajingan itu langsung menyerbu Liam. Pertengkaran pun terjadi.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
Liam menangkis serangan musuhnya dan ia langsung menyerang balik kedua musuhnya. Dengan tinju dan tendangan yang sudah ia kuasai sejak kecil itu, berhasil membuat kedua pria itu terjatuh dengan wajah lebam lebam.
"Cih... segitu doang?!" Tantang Liam.
Tanpa Liam sadari, pria pertama yang tadi menyentuh Kalani sudah ada di belakangnya. Ia membawa balok berukuran sedang dan langsung memukul kan balok itu di belakang kepala Liam.
"AWAS KAK!!" Teriak Kalani, dengan wajah panik.
Bugh!
"Argh... Shit!" Liam terjatuh ke depan.
Kedua pria yang lebam lebam tadi langsung berdiri dan mengangkat Liam. Mereka memegang tangan Liam disisi kanan dan kiri.
Tanpa aba aba, pria yang memukul Liam dengan balok tadi, langsung menonjok perut Liam dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
pesawat kecil
Novela Juvenil"aku mau terbang dan bersenang - senang dengan pesawat itu nek" -Kalani Adeeva- seorang anak perempuan yang sedang menatap langit dengan mata berbinarnya, ia Kalani, seorang anak yang tinggal bersama neneknya karna kedua orang tuanya yang sibuk den...