part 12

2.4K 118 0
                                    

i never wish to be parted from you,from this day on -mr.darcy,pride and prejudice-

****

SANDRA POV

"buka kotak itu"
tunjuk revan ke arah sebuah kotak besar hitam.

aku pun membuka kotak hitam itu,dan yaa,aku melihat sepasang sepatu hitam cantik itu.
dan bagaimana ukurannya sangat pas dikakiku,sangat nyaman,aku yakin harga sepatu ini sangat mahal

"ehemm"
deheman revan membuatku tersadar akan kegiatanku,aku sampai lupa keteganganku,karena terlal asik mengagumi sepatu ini.

"ma-af sir telah mencoba sepatu anda tanpa izin"jawabku sambil mencoba melepaskan sepatu

"tidak,kamu tidak usah melepasnya,itu untukmu,itu alasan saya memanggilmu"
jawabnya yang aku yakin mataku sangat berbinar saat mendengarnya

"tapi sir,saya gak pantes buat pake ini,ini sepatu mahal sir,saya cuman orang biasa ga bisa beli sepatunya"

"ha-haha yaampun sandra,aku tidak menjual sepatunya padamu,aku memberinya padamu"

"sir bukan mau menjualnya?"tanyaku

"bukan,kau pakai saja itu"

"tapi sir biayany.."ucapanku terputus saat ia menyimpan tangannya di bibirku.

otidak!dibibirku!ia nenaruh jari tengahnya di bibirku!

"kau tidak perlu membayarnya,bukankah aku sudah bilang bahwa aku memberikannya padamu?"jawabnya dengan tetap mempertahankan tangannya di bibirku

aku terpaku denganya,selama beberapa detik kami dengan posisi yang sama seperti ini,terpaut sama lain
aku terhipnotis,benar benar terhipnotis dengan mata hitamnya,dan manic hitam.

detik berikutnyaa

'kring,,'kring,,

suara telepon kantor menyadarkan kami,aku terutama.

"tunggu,kau jangan kemana mana"katanya sambil mencengkran tanganku dengan kuat,ia pun berjalan kearah telepon tanpa melepaskan tanganya pada tanganku

jantungku tak bisa berhenti berpompa,aku seperti habis berlari marathon,sangat sangat cepat.
yatuhan,bahkan aku tidak bisa bernafas dengan teratur saat ini.

ya tangannya sangat hangat,bahkan sangat nyaman untuk berada dalam rangkulannya.bahkan aku sudah tidak bisa mengelak pesonanya lagi.
"ada apa pa?"
"............"
"ya,pa"

hanya berselang beberapa menit.revan menyudahi pembicaraanya di telepon.aku dengan segenap tenaga aku melepaskan cengkramanku darinya.
saat aku dapat melepaskan tanganku,ia menatapku dengan tatapan tajam siap membunuh.aku pun siap siap untuk pergi dan membuka kenop pintu
saat aku baru memegang kenop pintu.aku merasakan ada yang berat ditanganku,aku merasakan tanganku ditahan,saat aku membalikan badanku,aku melihat revan sedang menahan tanganku

"ada yang menyuruhmu untuk pergi ms.cleosa?"kata kata itu,aku yakin kata kata itu sengaja ia keluarkan untuk menyindirku.

"a-hm aku maaf aku kira aku mengganggumu"jawabku

"aku akan mengantarmu pulang"katanya tegas

"tidak usah sir aku baik baik saja"
kataku ragu,dustaku
aku sebenarnya sangat ingin,tapi aku tak bisa,nono,aku tak bisa jatuh pada pesonanya lagi,aku tak ingin jatuh pada pesonanya.

"aku tidak pernah mendengar penolakan"jawabnya dengan tegas

tanpa ba-bi-bu ia menarik tanganku,keluar ruangan.ia menekan tombol lift
aku bahkan sangat sangat susah untuk berkonsentrasi.udara lift sangatlah membuatku tercekat.aku sangat sulit untuk menelan air liur ku.
jantungku bahkan sangat berlomba untuk sampai ke garis finish.

oyaampun,kenapa lama banget sih liftnyaa,dari lantai 20 sampai B1 lama amat,aku bahkan tidak bisa bernafas teratur.beberapa kali aku meliriknya diam diam,aku melihat dia masih tetap memandang ke arah pintu lift.
bahkan dia begitu mempesona,rambutnya sekarang sedikit acak acakan,kemeja putihnya ia gulung sampai sikut,ia sudah tidak mengenakan dasi dan jas.
'ting'
bunyi lift menyadarkan lamunanku.
tanganya masih memegang lenganku.

"sir,em.."aku mencoba melepaskan tanganku dan melihat ke arah gengamannya,ia juga melihat ke arah tanganku.
tanganku sedikit perih,mengingat ia memegang tanganku dengan keras,genggaman di tangannya membuat bercak jari jari merah di kulit putihku.

"ma-af aku hanya tidak ingin kau kemana mana,apakah itu perih?"jawabnya datar tapi tidak bisa menyembunyikan perasaan bersalahnya

"tidak apa apa sir,"jawabku

"sebaiknya kita pergi ke parkiran,aku akan mengantarmu pulang"jawabnya sambil meninggalkanku di belakang

aku sedikit tercekat ketika aku melihat mobilnya revan,mobil sport audi R8,bahkan mobil ini berbeda dari mobil yang ia bawa untuk mengantarku ke chinatown.
yap mobil ini memiliki pintu ke atas,seperti sayap.aku kurang mengetahui mobil apa itu,tapi aku tau sedikit dari juni,ya dia sangat menyukai berbagai macam mobil sport.

saking aku mengagumi mobil ini aku sampai tidak sadar bahwa mobil ini,telah berhenti di sebuah restourant mahal.
aku pun menatap revan dengan tatapan penasar,'kenapa berhenti disini?'

"ayo turun,anggap ini permintaan maafku" kata revan sebelum ia turun dari mobil
aku baru saja mau membuka pintu tapi,kenapa susah.
tiba tiba revan membukakan pintu,'oh dia sangatlah menawan'batinku berbicara

"turunlah"suruhnya sebelum ia masuk ke dalam restaurant itu.

kamipun duduk,ini selalu menjadi impianku untuk makan di restaurant mahal,dan dilamar oleh seseorang dengan romantis.
aku pun membuka menu yang disodorkan pelayan.
aku bahkan tidak mengerti menu menunya.dalam kamusku makanan hanyalah roti dan mie,terkadang nasi,tapi jarang untuk makan daging.

"bagaimana jika ingin menu untuk berdua?biasanya pasangan disini memesannya"sahut pelayan itu
aku sedikit tersipu,mendengar kesalag pahaman pelayan tersebut bahwa mengira kami adalah pasangan
"kami pesan itu saja"tiba tiba revan membuyarkan acara lamunanku.
aku sedikit terpana,aku melihatnya ia sedang membuka dan mengotak atik handphonenya,dengan cahaya malam,ia sungguh tampan

"berhenti menatapku seolah kau ingin menelanku bulat bulat"katanya tapi masih tetap memainkan hpnya.
aku sangat terkejut saat ia mengetahui aku melihatnya diam diam.
"aku tau aku tampan,aku kaya,tak ada orang yang bisa menepis pesonaku"katanya dengan penuh percaya diri

"ha-mmmm.."aku sedikit menutup tawaku karena takut ia mengamuk

"kau baru menertawakanku?ms cleosa"tanyanya

"a-ku t-idak sir" jawabku ketakutan

"berhenti memanggilku sir.aku yakin umur kita tidak terpaut jauh,panggil saja aku revan."

"baik sir.,eh revan"

"sandra"ia memanggil namaku dengan tatapan yang sulit aku artikan

"kenapa kau membuatku selalu penasaran akan dirimu?"

*****

hai?balik lagi..lanjut jangan?aku nunggu vote kalian ya,kalo dikit yang vote gadilanjut deh...

yaudahh..selamat malam sabtu
maavkan kalo ada typo..

salam sayang tiaraa

a little bit of sugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang