part 19

2K 94 2
                                    

cuap cuap author minta maaf baru update sekarang,nih updatenya aku panjangin deh hehe.semoga cukup mengihibur,nanti karena udah selesai UAS aku updatenya bakal lebih cepet dan cerita ini nanti pas udah tamat bakalan ku revisi.okay deh cekidot

-------

  kejadian tadi masih berbekas di ingatan memori terburukku.kilasan kejadian yang baru saja kulihat oleh orang yang kusukai,atau mungkin kucintai,entahlah aku sudah terlalu sakit untuk memikirkan seorang revan hampt,langitku,cahayaku,bintangku,tapi bagaimanapun,aku tetaplah sang bumi yang mendambakan sang langit.

hamparan ombak kembali membawa ke kedunia asalku, yah aku hanyalah seorang sandra,yang tidak memiliki apapun.

"hei?"suara hans membuyarkan lamunanku ah hans,bagaimana kulupa tentang ia.

**
"sandra?" suara bariton seseorang yang sangat ku kenal
terdengar dari belakangku

"hans?"ku mengerjap tak percaya,betulkah ini dia?

"ada yang terjadi denganmu sandra?"suara kekhawatiran pun terdengar kental dari tenggorokannya

"aku?ah tidak aku tidak apa apa hans"aku mengusap bekas air mata yang jatuh di pipiku

"benarkah?"tampaknya hans masih belum percaya

"hmm iya tentu saja,lalu apa yang kau lakukan disini hans?"tanyaku kepadanya mengalihkan pembicaraan ini

"mengajakmu kencan mungkin?"senyumnya merekah dengan lesung pipit yang indah sangat tampan. dengan cahaya matahari yang tidak terlalu redup dan terlalu panas, menyinari wajahnya membuatnya lebih tampan 2x lipat

"apa yang kau tau tentang kencan han?hahaha"suara gelak tawaku membuatnya cemberut

"aku tau,yah walaupun aku sudah beberapa kali gagal dalam kencan,tapi akujuga setidaknya berpengalaman"belanya membuatku taktahan mengeluarkan tawaku

"ahahaha, baiklah ayo kita berkencan hans"jawabku kepadanya

"benarkah ?kau mau pergi kemana?" tanya hans kepadaku membuat ku berfikir

"bagaimana dengan pantai,kurasa cuaca hari ini juga mendukung"hans pun hanya tersenyum mengiyakan dan membawaku menuju mobil sportnya diparkiran

baiklah mari bersenang senang dan melupakan kesedihan, setidaknya hans menemaniku hari ini

***

"hans,aku ingin ice cream"rengekku manja kepada hans, dari aku kecil masih bersama orang tuaku hans selalu menuruti apapun yang kuinginkan. jujur itulah yang membuatku menjadikan hans sebagai cinta pertamaku.

hans memiliki 3 saudara laki laki dan satu saudara perempuan , mereka adalah keluarga haals , pattrick,kyle , dan ludwig,sementara yang perempuan bernama laura. mereka sungguh kakak beradik yang kompak .

"kau beli saja sendiri aku kan baru sampai"jawabnya sambil menjulurkan lidah, baiklah hans terbilang lelaki tampan dengan mata coklat tua seperti hitam tapi saat terkena sinar matahari warnanya menjadi coklat muda,sangat indah

"ish baiklah aku akan pergi sendri"
jawabku kesal karena dijahili terus.aku pun berjalan meninggalkan hans yang masih duduk dengan santainya di pesisir pantai east coast

"hey kau orang jawa , pundungan dasar " jawab hans dengan enteng dan berlalu meninggalkanku

"yak!dasar kau tidak tau diri ,memang dirimu anak apa , dasar anak orang sunda ga SETIA, ngajak aku kesini tapi kau meninggalkanku!" aku berlalu sambil meninju kepalanya

"sudah ayo kita beli ice cream orang jawa"hans menyulutkan lidahnya

  aku adalah orang jawa campuran cina, ibuku orang jawa tapi ayahku adalah orang Chinese tapi apapun itu ibuku adalah wanita yang cantik

"biarin jawa juga yang penting cantik wlee"jawabku mengejek

intinya selama perjalanan mencari ice cream kita saling mengejek satu sama lain.

akhirnya setelah membeli
ice cream kita pergi berjalan menyusuri pantai east coast

"kau tau, pantai adalah hal yang paling disuka ketiga adikmu dan dirimu " hans berhenti dan melihatku

"dan kau tau, aku hampir gila saat tau bahwa kau hilang dan tak kunjung kembali "hans melanjutkannya dengan nada khawatir

"tapi aku disini kan hans"aku tersenyum mengeluarkan senyum terbaikku

"jangan pergi lagi,kumohon , jangan kau pergi lagi ,karena mungkin saat kau pergi aku bisa seperti orang gila yang merindukanmu"jawab hans

"aku tidak akan pergi lagi hans"hans tersenyum melihat jawabanku

"hey ayo kita pulang kurasa adik adikmu menunggumu untuk pulang , matahari akan mulai tenggelam" ia tampak mengadah melihat langit

"ayoo"aku pun taksabar untuk melihat ketiga adikku

  selama perjalanan diisi dengan aku yang bertanya bagaimana kehidupan seorang hanselo julio haals sungguh bersama hans membuatku melupakan rasa sakit yang kurasakan, aku melupakan sejenak seorang revan hampt.

   sebelum pulang aku dan hans mampir dulu di rumah makan india didaerah bugis karena aku dan hans juga membungkus untuk ketiga adikku yang dirumah.

"kau bekerja diperusahaan revan bukan?"aku tersentak kaget mendengar hans menanyakan itu

"ah iya "aku sedikit kikuk menjawabnya

"jangan kau terlibat terlalu dalam dengan revan sandra"hans terlihat
emosi saat dia mengucapkan itu

"mengapa?"tanyaku penasaran

"bagaimana jika kukatakan padamu bahwa aku tidak ingin kau berbicara bersama dengan revam?"kulihat rahang hans mengeras menandakan bahwa ia marah

"ia boss ku hans,revan boss ku bagaimana bisa aku tidak berbicara dengan revan jika aku disuruh?"jawabku mencoba mencairkan suasana

"kau bisa mencari tempat bekerja yang lain " aku mengerutkan dahiku mendengar perkataan hans,

"bagaimana bisa kau tau kan mencari pekerjaan sangat susah,aj sudahlah hans aku tidak apa apa ko, lagi pula posisiku dan posisinya jauh tidak mungkin aku sering bertemu dengannya"aku berusaha menenagkan hans yang terlihat masih emosi

"baiklah aku turun hans,kau mau ma.."kata kata terputus karena melihat seseorang yang barus saja menjadi bahan bicara kami

"revan?"ada apa dia berdiri didepanku?untuk apa ia kemari?dan dia tampak marah akan kebersamaan ku bersama hans?juga hans yang tampak
marah?

lalu ada apa ini?

****
yeayy akhirnya part
ni selesai juga ,ini cerita bakalan aku percepat setiap updatenya ya kalo misalnya banyak waktu luang satu minggu sekali atau dua minngu sekali aku update nih.
ada yang nungguin cerita ini gak?vote dan vommentnya kutunggu yah dadah

a little bit of sugarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang