SANDRA POVbagaimana bisaa?! dompetku ketinggalan!tentu saja di mobil revan,yaampunn bahkan besok si retenir sialan akan dateng dan besok hari minggu,itu berati aku tidak bisa bertemu dengan revan dan mengambil dompetku,oh yaampun,bagaimana ini.
dompetku hanya berisi beberapa dolar,tapi yang penting bukan itu,ada kartu kerjaku yang bisa menjadi jaminan.
badanku sudah sangat nyeri jika dipukul pukul oleh retenir gila itu.
retenir itu memang pernah menawarkan bahwa aku bisa saja lunas dan bebas dari penyiksaanku tapi itu pula jika aku menikah dengan retenir itu.
sepertinyaa aku mulai frustasi.aku lelah dengan penderitaaan ini.
tanpa aku sadari juni masuk ke kamarku,aku segera menghapus air mataku yang menghambur keluar dari pelupuknya."ada apa ka?"juni bertanya padaku
"ahh ngga ini kelilipan"dustaku sambil mengangkat kepala berhara air mataku masuk lagi
"masalah retenir itu ya ka?"juni mulai khawatir denganku
"izinnkan aku bekerja dan membantu kaka,mungkin aku bisa meringankan beban kaka"juni menawarkan bantuannya"kau sudah membantuku jun,kau hanya perlu belajar dan menjadi orang sukses,biar kaka yang menanggung semuanya,nanti kamu juga ada gilirannya kalau mau bantu,,"aku mengusap air mataku yang mulai berjatuhan
juni hanya memberikan senyum ketusnya dan pergi dari kamar,sebenarnya aku juga lulusan terbaik perguruan tinggi negeri ini,tapi karena aku murid program beasiswa maka pembuatan ijazahnya diperlambat.ugh!adakah didunia ini yang tidak menggunakan uang
mungkin sebaiknya aku tidur,mudahan aku mimipi dimana aku menjadi orang kaya mungkin?atau aku tiba tiba menjadi anak pengusaha sukses mungkin?atau aku menemukan harta karun?mungkinn sajalah,semua itu mungkin terlepas bahwa itu hanyalah mimpi.
aku bangun karena jam beker ku berbunyi menunjukan bahwa hari ini sudah memasuki jam 5 subuh.
ugh!,sungguh aku malas untuk mengingat hari ini,aku harus mencari cara untuk,mungkin menemukan dompetku,tapi dimana?.baiklah akan ku coba ke kantor siapa tau boss revan ada disana.aku tau bahwa retenir gila itu baru akan datang jam 11 siang,jadi aku bisa mencari dompetku,walau tidak ada jaminan bahwa jika aku menujukan kartu kerjaku aku akan terbebas dari pukulan pukulan mautnya,yang bisa berbekas selama 2 minggu mungkin.
baiklah,hari ini baru jam 6 tapi sebaiknya aku coba untuk pergi kekantorku dahulu.hari ini aku hanya menggunakan rok hitam,kaos putih bertuliskan 'made in the 80's. berwarna merah,dan sepatu kets putihku.rambutku hanya aku cepol keatas.
sudah kebiasaanku,bahwa setiap pergi,kerja,atau apapun aku hanya menggunakan sedikit bedak,yang mungkin tidak terlihat,dan lip gloss natural,aku juga hanya menggunakan maskara natural,bukan hitam,tapi natural,hanya agar bulu mataku sedikit naik.
baiklah,aku sudah sampai di kantorku tercinta,berharap bahwa aku bisa bertemu dengan revan dan menanyakan tentang dompetku yang tertinggal pada mobilnya,salahkan aku karena begitu gugup ketika bersamanya,salahkan aku yang tidak bisa berkedip jika melihat matanya,salahkan aku ketika aku terhipnotis dengan bibirnya,salahkan aku ketika aku begitu mengaguminya sebagai seorang pangeran,cukup!aku rasa aku cukup bersalah menggangu boss ku di minggu pagi ini.
aku menuju recepcion yang menyambutku saat aku pertama memamasuki gedung kantor ini.
aku gugup?tentu saja,karena aku menanyakan revan boss ku,ceo ku.pada hari minggu,tentu akan bodoh,dan recepcionis pasti akan selalu ada setiap hari karena mengingat banyak karyawan yang mungkin melarikan diri dari rumah dan memilih untuk bekerja pada hari minggu,semoga,semoga revan termasuk yang itu.batinku berharap."permisi mbak,saya mau nanya bapak revannya ada?"tanyaku kepada recepcionis cantik ini.
"oh,sudah ada janji belum mbak?"ia bertanya kembali kepadaku
"belum tapi saya ada urusan mendadak"aku segera memohonnya dengan membinar binarkan mataku,semoga saja sukses
"maaf mbak,tapi bapak revannya tidak ada,karena hari ini hari minggu"aku sedikit ,bahkan sangat kecewa,apa yang harus aku lakukan?
"boleh saya bertanya dimana e-mm rumahnya?"tanyaku,dan didapati dengan pelototan tak percaya,katakan aku lancang tapi aku tak mau badanku dipukuli lagi.walau sekali lagi tidak ada jaminan bahwa aku bisa menghindari pukulan pukulan itu.
"maaf mbak,bahkan saya tidak tau"jawab recepcionis itu prihatin
aku pun tersenyum kecut lalu pergi meninggalkan kantorku,sebaiknya aku persiapan mental.
apa yang harus aku lakukan sekarang,aku harus meminjam uang atau bagaimana?tetapi sebaiknya aku ceoat cepat pulang dahulu karena aku takut bila retenir itu malah memukuli adik adikku,bukan aku,sungguh aku rela badanku biru semua asalkan adik adikku tidak kenapasesampainya didepan apartemen aku melihat retenir itu menggunakan jas jas berwarna hitam dan mereka berjumlah 3 orang.mereka hendak masuk ke apartemen dan mereka mulai melihatkku,aku menahan air mataku agar tidak jatuh.
"itu dia!"tunjuk salah seorang retenir kepadaku yang disambut dengan anggukan keduanya.
mereka berdua berjalan menghampiriku dan memegang kedua tangan kanan,dan kiriku agar aku tidak kabur.dan retenir yang satu,yaitu pak sams berjalan menghampiriku.
"dimana jumlah bayaranmu jalang?!"ia menampar pipiku dengan keras
"a-kuu be-lum mend-apatkan ga-jihku"aku menggigit bibir bawahku agar tidak meneteskan air mata.
"apa kau bilang?"
PLAK
Lagi lagi ia menampar pipiku,dan saat itu pula aku merasa air mataku telah jatuh"tolong beri aku waktu 1 minggu lagi tuan"aku memohon dengan menyatukan kedua telapak tanganku di trotoar sambil menangis
"KAU BILANG!WAKTU!APA KAU TIDAK TAU WAKTU YANG TELAH KUBERI?!!"ia mulai menjambak rambutku,menampar ku,memukuliku,
tanpa terasa,cairan merah amis sudah ada di sudut bibir kananku,saat ia hendak menampar pipiku sekali lagi tapi tiba tiba saja tangannya tertahan dengan seseorang.
"Lepaskan dia atau kau mati!"
****
yeayy selesai part ini,,ini part aku terakhir sebelum lebaran huhu,,,
yaudah yaa,,aku mau mudik dengan damai dan tenang wkwkw..
kalian mudik kemana?selamat mudik yaahhh ❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
a little bit of sugar
Romancememikul hidup sebagai kaka pertama dari 4 bersaudara tidaklah mudah,terlebih lagi Sandra harus memikul beban keuangan dan kebutuhan dari ketiga adiknya,dan ketika suatu saat hidupnya mulai berubah menjadi semakin manis ketika bertemu dengan pangeran...