🌷04🌷

481 101 10
                                    

Call Me Mpiw!
Cusss ramaikan!










Usai mandi, isi kepalanya sudah tak terasa pengar lagi, lebih segar, hingga otaknya sudah bisa mencerna hal tak terduga yang menimpanya pagi ini, yaitu kembalinya Jungkook.

Karena otaknya sudah bekerja kembali, Lisa pun lantas mempertimbangkan hal yang akan ia lakukan setelah ini pada pemuda yang baru saja berjumpa lagi dengannya itu. "Ini gue kok lemah banget ya, gampang banget nurut sama dia, gak bisa nih gak bisa, gue harus kasih dia pelajaran dulu!"

Ya, sepertinya memberi pelajaran pada Jungkook sebagai balasan dari 5 tahun yang telah ia lalui penuh derita adalah ide yang cukup bagus. Maka Lisa pun kembali mendekat menuju sebuah lemari dimana sudah tersedia pakaian santai miliknya agar ketika selesai mandi ia bisa dengan mudah langsung mengenakannya tanpa perlu memakai pakaian di kamar tidurnya.

Lisa yang sebenarnya sudah memakai baju yang lebih tertutup kini melepasnya kembali, menggantinya dengan celana hot pants serta atasan crop top yang memperlihatkan dengan jelas perut ratanya. Baju tersebut setau Lisa amat sangat tak di sukai oleh Jungkook sejak dulu, apalagi jika dirinya yang memakainya. Lihat saja reaksinya pasti akan sesuai dengan apa yang Lisa duga.

Setelah itu, Lisa pun keluar dari kamar mandi, tak lupa ia memasang mimik wajah flatnya.

Saat keluar dari kamar mandi, presensi Jungkook langsung tertangkap di pandangan Lisa, pemuda itu saat ini tengah berdiri di balkon kamarnya, sambil melihat suasana sekitar rumahnya dari sana.

Lisa pun mendekat, lalu berujar, "Lo ternyata masih di sini." Dengan nada bicara datarnya.

Jungkook yang posisinya membelakangi Lisa tersebut lantas berbalik, dan dikejutkan dengan penampilan Lisa yang masih saja berpakaian terbuka itu. "Kok bajunya? Kan tadi aku bilang pakai yang nyaman."

Lisa tersenyum sinis, sesuai dugaannya. Ia pun menanggapinya, "Siapa elo ngatur-ngatur? Lagian ini nyaman kok, lima tahun penampilan gue kaya gini dan ini nyaman buat gue." Dengan menekankan kata 'lima tahun' yang ia ucapkan, bermaksud menyindir Jungkook.

Paham betul dengan karakteristik seorang Kalisa, Jungkook menanggapinya dengan senyum lembutnya. Lalu mendekat pada Lisa, dan menuntun gadis itu untuk duduk di lantai balkon bersamanya.

Mendapat sentuhan seperti itu dari Jungkook, Lisa jelas memberi reaksi penolakan, tapi Jungkook sama sekali tak mengidahkan nya, alhasil Lisa pun pasrah.

"Kaya yang aku bilang tadi, kita harus ngobrol...buat perbaiki semuanya."

"Gak ada yang perlu diperbaiki, karena sejak awal gak ada yang pernah rusak kan?" Balas Lisa.

"Bicaranya jadi nyolot-nyolot gini ya? Semarah itu kah kamu sama aku?" Kekeh Jungkook.

"Siapa yang marah? Gue biasa aja tuh, balik ke topik deh, apa yang perlu diperbaiki?"

"Kita, dan hubungan kita yang perlu diperbaiki." Jawab Jungkook.

"Hm? Menurut gue gak ada, karena kita putus pun dengan cara baik-baik." Ucap Lisa.

Jungkook tersenyum, "Bener kaya gitu? Kalo emang baik-baik kenapa semua akses komunikasi kita kamu blok? Harusnya gak kaya gitu kan?"

"Itu..." Sial, Lisa terjebak dengan ucapannya sendiri, putus mana ada yang baik-baik tanpa ada masalah yang mengiringinya? Tak ada kan? Pastinya setiap hubungan yang berakhir selalu ada alasan dibaliknya, seperti konflik.

"Hm?" Jungkook mengangkat salah satu alisnya, sebagai kode agar Lisa melanjutkan ucapannya.

Kesal sendiri dengan ucapan bodohnya tadi, Lisa pun refleks berucap, "Ya biar gue bisa move on dari Lo! Biar gua gak terjebak sama perasaan itu terus, jadi gue buang semua hal yang berkaitan sama Lo! Karena rasanya nyiksa banget gue yang gak bisa jalanin hubungan jarak jauh tapi ngeliat terus hal-hal yang tertuju ke Lo!"

SEQUEL; YUPi [LK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang