🌷10🌷

395 75 8
                                    

Call Me Mpiw!
Nungguin gaaa??









"Hallo tuan muda Adelio...lama gak jumpa, ya?"

Ujar sosok yang membuat Jungkook terperangah ditempatnya, berkat kehadirannya tersebut.

"Tuan...Adiwinata?" Ujar Jungkook, benar-benar terkejut dengan sosok yang ada dihadapannya, bagaimana tidak? Sosok itu adalah Tristan Geovan Adiwinata, sosok dari pemilik perusahaan di Amerika tempat Jungkook bekerja selama setahun belakangan saat masih di Amerika dulu. Harusnya Jungkook tak sekaget itu karena pada dasarnya Tristan ini memiliki banyak  perusahaan di tanah air juga, terlebih salah satu perusahaannya ada yang bekerja sama dengan perusahaan ayahnya jadi harusnya Jungkook tak perlu sampai sekaget itu.

Sosok itu kemudian terkekeh, lalu tergelak, "Haha...sekaget itu? Gimana kabarnya?"

Entah terlalu kaget atau suasana ketika bekerja dulu terbawa sampai saat ini, Jungkook sampai memberi tanggapan dengan begitu sopan dan formalnya, "Saya baik Tuan, bagaimana dengan anda?"

Hal itu sampai membuat Tristan geleng-geleng kepala,  "Astaga bisa bisanya masih formal aja, come on bro, kita ini di Indonesia, gak perlu lah pake bahasa formal atau pun bahasa asing kaya dulu, lagian udah gue bilang berkali kali kalo kita ketemu di Indonesia atau di luar jam kerja cukup santai aja, toh kita juga cuma beda dua tahun ini."

Jungkook jelas tak melupakan itu, Tristan itu adalah sosok pria yang gaul juga, tidak kolot, atau gila hormat seperti kebanyakan bos muda di luaran sana, ia bahkan begitu ramah tanpa pandang bulu, saat dirinya bekerja di perusahaan milik Tristan dulu pun, Tristan memperlakukannya bak seorang teman dibandingkan seorang karyawan.

"Fine, gue baik, bahkan sangat sangat baik, Lo sendiri gimana? Tiba-tiba ada disini aja?"

Tristan kemudian menjawab, "Gue baik, balik ke tanah air karena disuruh handle perusahaan yang ada di sini, papa gue bilang yang di Amrik biar adiknya yang urus toh cepet atau lambat gue harus menetap disini, dan kenapa bisa gue kesini? Ya karena ada urusan kerjaan sama perusahaan ini, dan karena gue tau Lo pasti kerja juga disini, makannya tadi gue tanya ayah Lo dan beliau bilang Lo ada di divisi ini...gue cukup kaget saat tau Lo ambil posisi ini, padahal lo bisa ambil posisi teratas disini tapi...disitu gue jadi inget, kalo dulu di perusahaan gue pun Lo malah ambil posisi karyawan biasa padahal dengan prestasi luar biasa yang Lo punya Lo bisa ambil penawaran di posisi yang tinggi."

Jungkook mendengarkan celotehan Tristan tersebut dengan seksama, dan sesekali terkekeh saat menanggapinya. Lalu kemudian ia berucap, "Kayanya kita perlu banyak ngobrol, sambil makan siang di kantin gimana?"

Tristan tentu tak akan melewatkan itu, kapan lagi mereka bisa makan bersama atau bahkan bertemu dengan kondisi yang sama-sama sibuk nantinya, jadi Tristan jelas menerima tawaran tersebut, "Ide bagus."

Setelahnya kedua pria tersebut pun melangkah beriringan menuju kantin perusahaan, guna makan siang sekaligus saling bertukar cerita.

🍭🍭🍭

"Asli ini si Jennita Jamet abis beli apart bukannya diem anteng di sana, ini masih aja ngajakin gue ke club' gini, mana gue harus boong lagi sama mama, sama Jungkook..." Gerutu Lisa, ketika dirinya kembali diseret ke club' langganan mereka oleh Jenni, yang berdalih butuh hiburan untuk melepas stress nya. Tapi, lama kelamaan Lisa juga merasa ikutan stress karena harus menangani Jenni mabuk mabukan lagi.

Iya, setelah membantu Jenni berbenah di apart barunya, lalu menghabiskan waktu cukup lama di sana, malam harinya Jenni menyeretnya ke club' tersebut. Alhasil membuat Lisa berdalih pada mamanya jika ia akan pulang terlambat karena akan berkumpul dengan Rose dan Jisoo, melepas rindu mereka. Begitu pun pada Jungkook, Lisa mengatakan hal serupa.

SEQUEL; YUPi [LK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang