🌷07🌷

415 89 3
                                    

Call me Mpiw!
Maaf ya gak bisa konsisten update soalnya lagi banyak urusan di real life, mohon dimaklum🙏🏻
















Kembali menyemil Yupi, Lisa merasa sangat bahagia sekarang, sekaligus juga ia menyesali keputusannya selama lima tahun terakhir yang malah berhenti memakan yupi dan malah membencinya. Padahal jika dipikir-pikir jika ia tetap mengkonsumsi Yupi, ia jamin hari-harinya tak akan begitu menderita karena Yupi bisa membuatnya bahagia.

Ditengah kesibukannya nyemil Yupi, Lisa tiba tiba dikejutkan dengan suara ponselnya yang berdering nyaring.

Karena tak ingin telinganya terus terusik dengan suara nyaring ponselnya, Lisa pun segera meraih benda pipih tersebut, dan mengecek panggilan yang masuk.

Dan nama Jennitajamet tertera di layar ponsel milik Lisa. Seketika Lisa pun menegang, ia cukup terkejut.

Jenni...

Astaga, ia melupakan presensi gadis itu belakangan ini, padahal hampir disetiap harinya Jenni selalu menghubunginya tapi selalu ia abaikan. Meski dirinya cukup tercengang dengan panggilan dari Jenni, ia tetap mengangkat panggilan tersebut.

"H-hallo..." Buka Lisa, seteah menekan tombol hijau pada ponselnya.

"Akhirnya Lo angkat juga, masih inget kan kalo Lo punya sahabat yang selalu nemenin Lo di saat Lo ada di titik terendah dalam hidup Lo?" Terdengar suara sinis milik Jenni, menyapa telinga Lisa.

Membuat Lisa semakin tak enak, sekaligus tersinggung, Lisa pun menanggapi, "Ngomong apa sih Lo Jen."

"Gak usah pura-pura bego, temuin gue di club' sekarang, kalo Lo masih punya rasa malu." Pungkas Jenni, agaknya Jenni terdengar sangat kesal sekarang.

Lisa mendengar permintaan tersebut, Lisa otomatis melihat jam dinding di kamarnya yang sudah menunjukkan pukul sepulu malam. Lisa tak mungkin keluar sekarang, ia sudah berjanji pada dirinya, serta pada orang-orang terdekatnya untuk tak keluyuran malam lagi, jika memang tak sedang urgent.

Maka Lisa pun menolak, "Jangan sekarang, besok aj---" tapi, ucapannya segera dipotong oleh Jenni.

"Sekarang, kalo nunggu besok keburu gue mati." Tegas Jenni.

Mendengar kata yang merujuk pada hal negatif, Lisa pun segera menyentak, "Jangan ngomong sembarangan Lo Jen!"

Jenni seketika terkekeh sinis saat mendengar perkataan Lisa, ia pun membalas, "Siapa yang ngomong sembarangan? Gue emang pengen mati, gue udah terlalu muak hidup di dunia yang isinya sampah semua, apalagi punya orang tua gila harta kaya mereka, mending gue---"

"Okey gue ke sana sekarang!" Ucap Lisa tanpa pikir panjang lagi. Karena ketika Jenni menyebut orang tuanya, Lisa sudah bisa menebak permasalahan macam apa yang menimpa Jenni saat ini. Yang jelas gadis yang selama ini terlihat tangguh, barbar, berjiwa bebas seperti Jenni itu memiliki luka yang jauh lebih besar dari Lisa.

Lisa menutup sambungan telepon diantara mereka, lalu bergegas mengganti pakaiannya dengan sweater oversize, serta celana jeans panjang. Lisa akan pergi ke club', sesuai permintaan Jenni, tetapi dengan pakaian yan jauh tertutup dari pakaian yang biasa ia pakai untuk ke tempat laknat tersebut.

🍭🍭🍭

Untungnya, keadaan di rumah Lisa sudah sepi tadi, sehingga mempermudah Lisa saat pergi dari rumah tanpa perlu meladeni pertanyaan ini dan itu dari kedua orang tuanya, apalagi jika mereka tau Lisa akan menginjakkan kakinya di club' lagi, bisa-bisa mereka beranggapan jika Lisa akan kembali ke dunia kelamnya itu.

Saat sampai di club', tepatnya di tempat yang ditempati oleh Jenni, Lisa langsung disambut dengan ucapan sinis dari gadis yang saat ini sudah setengah mabuk itu.

SEQUEL; YUPi [LK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang