7. Rut!

475 57 26
                                    

Jungwoo berkedip, mendongak ke atas, memastikan bahwa gedung ini sesuai dengan alamat di layar handphone.

Dia masih belum bisa percaya meskipun sudah bertanya ke satpam sebelum memarkirkan motornya.

Damn, this bastard is rich RICH!

Beta itu pernah mendengar rumor bahwa satu bulan sewa apartemen itu setara dengan 5 bulan gaji part time di kafe. Kemungkinan lain, lelaki yang didalam tidak menyewa namun memiliki unit yang ditinggalinya.

Apapun itu yang jelas Jaehyun punya kuasa. Classic alpha..

Oh, iya!

Jungwoo baru ingat that Almighty Alpha might collapse any moment now. Dia harus segera masuk dan mencari unit tinggal Jaehyun yang ternyata berada di lantai atas.

Huft, malas sekali pagi-pagi di akhir pekan sudah dipaksa bergerak. Meskipun dia ke atas dengan naik lift, tetap saja membutuhkan tenaga. Apalagi tadi dia berkendara dengan motor membawa beberapa bahan makanan yang ia tenteng saat ini.

Tidak banyak sebetulnya, hanya sayur tahu, dan telur. Beta itu rencananya akan membuat sup yang biasa Mama buat ketika Papa sedang rut. Mama bilang, sup itu lebih mudah dicerna daripada makanan yang lain dan efektif mengisi kembali energi yang terbuang.

Ding!

Pikiran Jungwoo teralihkan suara tanda bahwa dia sudah sampai di lantai tujuan. Matanya mengedarkan pandangan. Agaknya dia harus sedikit berjalan lagi.

Nah. Itu dia, nomor 1902.

Tiba-tiba jantungnya berdetak lebih cepat. Beta itu takut. Keputusannya untuk kesini tidak dilatarbelakangi keberanian sama sekali.

Koridor lantai itu sepi, padahal dia sedang butuh distraksi.

Jungwoo berhenti sejenak untuk menenangkan diri sebelum mengetik rangkaian 6 angka yang sudah dia hafal di luar kepala sebab dia baca berulang-ulang.

Dia menarik napas dalam-dalam sebelum menekan angka terakhir. Everything will be fine, yakinnya dalam hati.

Klik!

Pintu terbuka menunjukkan apartemen modern minimalis hunian mate-nya. Kondisinya baik kendati sedikit berantakan karena beberapa potong baju yang tersampir di sofa ruang tamu.

That's not a good sign.

Dari situ si beta tahu bahwa kelihatannya kasus Jaehyun agak menghawatirkan sampai dia tidak bisa melepas bajunya dengan benar dan menanggalkannya di ruang tamu dengan terburu-buru.

Jungwoo mengumpulkan baju-baju yang berserakan setelah meletakkan bahan makanan yang dia bawa ke dapur dan melepas jaketnya. Dia mulai sedikit menyesal karena memutuskan tetap datang walaupun Mark bersikeras menentangnya.

Beta itu berakhir membohongi sahabatnya dengan menyetujui saran Mark untuk beralasan lupa. Tadi pagi sebelum berangkat Jungwoo juga berbohong ke kakaknya. Dia pamit untuk mengerjakan tugas kelompok di tempat yang agak jauh.

Dia pesimis ini akan berakhir dengan baik karena rangkaian ketidakjujurannya sejak awal. Tapi apa boleh buat, tekad Jungwoo sudah bulat untuk datang.

Dan disinilah dia, memandang pintu kamar yang sedikit terbuka. Jaehyun ada disana. Gumaman sang Alpha makin jelas ketika Jungwoo mendekat. Otaknya sudah melihat berbagai skenario yang mungkin terjadi. Pertama, kemungkinan besar si Alpha tidak memakai apapun untuk menutupi tubuhnya. Kedua, dia pasti tidak akan senang ada orang asing yang tiba-tiba muncul dihadapannya dan bisa masuk ke tempat tinggalnya.

"Jaehyun.." Panggil jungwoo lirih sesudah mengetuk pintu beberapa kali.

"Hng..hm?" saut Jaehyun dari dalam.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BetaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang