Setelah 30 menit beralalu Harsa akhirnya sampai di depan sekolah, ia membungkukkan badannya untuk menetralkan nafasnya, suara derap langkah terdengar mendekatinya "Harsa! Kamu dari mana saja?! Ayok rapikan seragam mu, sebentar lagi kamu harus memberi sambutan" Ucap pak dimas guru matematika sekaligus guru bk "maaf Pak tadi buku Harsa ketinggalan di rumah, harus di kumpulkan hari ini" Jawab Harsa menggunakan gerakan tangan yang tentu saja di pahami oleh pak dimas "alasanmu selalu sama, lain kali persiapkan baik-baik, bukunya bapak sita bilang ke gurumu di suruh pak dimas jika dia tidak terima, ayo cepat masuk! " Mutlak pak dimas yang masuk setelah menyambar buku dari tangan Harsa, Harsa panik dan mencoba membujuk pak dimas, namun sayang pak dimas sudah memutuskan dan tidak dapat di ganggu gugat.
Harsa maju dengan pikiran kacau saat kepala sekolah memanggilnya untuk mengucap sepatah dua patah kata sebagai murid yang selalu berprestasi dari awal masuk sekolah, semua orang bertepuk tangan dengan ogah-ogahan kecuali kelas 10 yang nampak antusias sebelum semua terdiam karena-
Harsa mulai menggerakkan tangan nya "halo semua perkenalkan nama saya Harsa Galih Saputra " Suara itu bukan suaranya melainkan suara pak dimas yang berada di sampingnya, semua orang terutama murid baru mulai berbisik-bisik memandang Harsa dengan berbagai macam ekspresi namun satu arti 'aneh-jijik-tidak suka' itu yang dapat Harsa tangkap "sudah-sudah jangan ramai, Harsa lanjutkan " Ucap pak dimas yang mulai menyadari keadaan, akhirnya Harsa melanjutkan 'pidato'nya bersama pak dimas hingga selesai .
▼△▼△▼△▼△
"Harsa tunggu! " Panggil pak dimas pada Harsa yang akan beranjak dari tempatnya setelah upacara selesai, "jangan pikir kamu dapat keringanan karena kamu telah memberi sambutan, jangan lupakan bahwa kamu harus saya hukum!, ini sudah kesekian kalinya kamu terlambat ataupun melanggar, jangan mentang-mentang kamu orang yang berprestasi kamu bisa seenaknya! Lari keliling lapangan, karena kamu punya asma saya ringankan satu putaran saja, lari perlahan agar tidak pingsan baru kamu bisa ambil buku tugas kamu di ruangan saya! "Ceramah pak dimas seperti rumus persegi panjang, Harsa pun pasrah jika hari ini dia akan babak belur ia sangat tidak yakin dapat menyelesaikan lari nya secara lapangan sekolahnya begitu luas dan sesuatu yang menyebabkannya tak bisa olahraga terlalu berat
(Pict by Pinterest)
Setelah hampir satu jam Harsa menyelesaikan hukumannya dia duduk di tribun terlebih dahulu menetralkan nafasnya yang sangat membutu, ia mengambil inhalernya di saku, dapat ia lihat pak dimas sudah tidak terlihat di jendela ruangannya setelah tadi terus memastikan Harsa menyelesaikan hukumannya, ia mendongak dan menutup matanya, dadanya rasanya sesak, ia hampir tidur sebelum pipinya terasa dingin "minum" Ucap pak dimas lalu duduk di samping Harsa
"kamu tahu kan bapak harus melakukan ini, bukannya bapak tega, tapi bapak harus berlaku adil pada semuanya " Ucap pak dimas
"Harsa sangat mengerti pak, saya juga merasa bahwa saya sendiri bersalah,ini sudah pekerjaan bapak untuk menghukum murid yang melanggar peraturan" Harsa sendiri sadar, ia sering telat jika pesanan bunganya sangat banyak.
"Ya sudah, setelah nafasmu membaik kamu bisa mengambil buku tugas mu dan masuk kelas " Ucap pak dimas yang setelahnya langsung pergi
Ohh tidakk dia hampir melupakannya, Harsa bergegas menuju ruang bk dan langsung masuk setelah mengetuknya, tak ada orang entah kemana perginya pak dimas , setelah mendapat bukunya dia langsung bergegas menuju kelasnya, namun ia terdiam melihat beberapa orang yang berdiri di depan kelasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙃𝘼𝙍𝙎𝘼 [ON GOING]
Novela JuvenilHarsa memiliki empat suku kata di nama panjangnya setelah lahir, namun entah kenapa sekarang nama belakangnya seolah menghilang dan tak pernah di pakai lagi [Up tiap mood ] (Brothership) ✅ (Angst) ✅ (Au) ✅ (NO BXB) ❌⚠ Jangan salah lapak ‼️📢📢⚠️ Jan...