5⃣

214 19 0
                                    

   Ting... Suara lonceng yang berbunyi ketika ia masuk ke dalam cafe tempatnya bekerja "kak Dian maaf ya aku telat tadi ada urusan di sekolah " Arti dari gerak tangan harsa yang dapat di ketahui oleh 'kak Dian' pemilik cafe tersebut "santai aje cil, makan dulu gih, pasti belum makan kan" Ujar Dian

"Udah kok kak sebelum kesini aku udah makan, aku mau langsung aja biar nanti pulang cepat" Yang jelas saat ini harsa tengah berbohong

"Yaudah sana, jangan paksain diri, kalo capek istirahat aja " Dian memang sangat peduli dengan Harsa sedari ia bertemu dengannya pertama kali, ia menatap punggung sempit Harsa yang perlahan menghilang setelah tersenyum sangat manis sebagai bentuk pamit untuk segera melaksanakan tugasnya

Flashback on

Kala itu ia menemukan Harsa yang sering mengamen , mengemis bahkan berjualan di depan cafenta yang memang jalan raya, karena lahan parkirnya luas dan memiliki atap agar kendaraan pelanggannya aman dari panas dan hujan, Harsa bersama beberapa anak kecil lainnya sering meneduhkan diri di sana hingga suatu saat ia memergoki Harsa yang tengah menyanyi di samping pintu masuk karyawan karena tempat parkir penuh,Dian mendengar alunan indah keluar dari bibir Harsa di tambah ukulele yang di mainkannya membuat siapapun terpesona -kalian tidak salah baca kok, Harsa bisu karena suatu kejadian yang hingga saat ini selalu terbayang-bayang dalam mimpinya

Flashback end

   Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, saat ini Harsa tengah mengunci pintu cafe , hari ini cafe sangat ramai ia sedikit kewalahan
   Kakinya berjalan menyusuri jalanan menuju tempat kerjanya yang selanjutnya yaitu melt market, supermarket yang tak terlalu besar namun cukup ramai karena tempatnya yang strategis
Ting.. "Ehh.. Kamu dah dateng,kalo gitu kak citra pergi dulu ya, kamu makan aja dulu, udah ada si bagas kok" Ucap seseorang yng memanggil dirinya sendiri 'citra' harsa menulis sesuatu dan memberikannya kepada citra 

Siap bu boss, selamat kencan, bilang ke kak Yunda ati-ati bawa motornya

"Ihh, tau aja deh kamu kakak mau kencan ehehehe, yaudah kakak pergi dulu ya byeee, BAGASS! PASTIIN BOCAH BANDEL INI MAKAN DULU YAA! "Citra berteriak di akhir

" AMANN! " sahut Bagas yang baru saja dari luar membuang sampah

Mereka bertiga tertawa karena merasa sangat lucu entah karena apa
"Tuh udah denger kann, mending makan dulu sebelum nanti kak bagas yng kena geprek hahaha" Ucap bagas yang di turuti oleh harsa, lagipula ia juga cukup lapar.

Setelah selesai makan ia berkerja seperti biasa hingga pukul 12 malam ia dan bagas bersiap menutup toko, "kamu pulang bareng kak bagas ya " Itu bukan pertanyaan namun pernyataan "gak deh kak makasih harsa mau kerjain PR dulu nanti pintunya harsa kunciin " Bagas menghela nafas harsa sangat keras kepala percuma jika membujuknya, yaudah ati2, kalo mau ambil roti ambil yang baru inget! " Nasehat bgaas yang malah membuat harsa mendorong nya pelan menuju motornya "ihh iya2 bawel banget kayak ibu2 kompleks" Bima sedikit mengerti bahasa isyarat setelah berteman dengan harsa hampir lima tahun lamanya "yaudah kakak duluan bye, assalamu'alaikum" Yang di jawab harsa dengan gerakan tangannya dan lambaian tangannya hingga bagas sudah tak terlihat lagi. Mang harsa sering kali membawa makanan yang hampir kadaluarsa atau baru saja kadaluarsa karena sangat murah.

Jam menunjukkan pukul setengah tiga malam harsa membersihkan diri dan berwudlu untuk melaksanakan sholat sunnah, setelah tadi sampai rumah pukul setengah dua malam dia ketiduran setelah mengerjakan 'tugasnya'dan belajar untuk ulanga- hanya jaga2saja guru biologi pak amin ini sedikit meresahkan karena kerap sakali UH dadakan, tanpa harsa sadari seseorang memperhatikan ruangan yang selalu gelap kini di tempati  seseorang yang sekarang ia tatap dengan pandangan yang sulit di artikan.

𝙃𝘼𝙍𝙎𝘼 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang