Limabelas🏵️

667 49 10
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••

Sunghoon diam menatap kepergian Jay—tubuhnya terasa kaku sampai Juyeon menariknya kembali untuk masuk ke dalam rumah.

"Ayo masuk, kita makan dulu." Juyeon menggenggam tangan Sunghoon lalu membawanya ke dalam sedangkan satu tangannya ia gunakan untuk membawa bungkus makanan.

"A-ah... Iya." Sunghoon menutup pintu lalu mengikuti tarikan Juyeon—pikirannya benar-benar berkecamuk sekarang. Bukankah tadi pagi Jay mengatakan kalau dia sedang libur? Lantas, apa yang tadi dia lakukan sekarang? Menjadi kurir makanan?

Sunghoon sama sekali tidak masalah, tapi hari ini Jay seharusnya libur dan beristirahat dirumah—bukan kembali bekerja. Apa kekasihnya itu berbohong kepadanya? Apa Jay diam-diam mengambil pekerjaan lain tanpa sepengetahuannya? Sialan, pikirannya kali ini benar-benar tidak bisa ia kendalikan.

"Hoonie, kau kenapa nak?" Tanya Mina saat melihat Sunghoon hanya diam sedangkan yang lain sudah memakan makanan yang mereka pesan.

"Apa kau tidak enak badan cucuku? Sejak dibandara kau terus memakai turtleneck itu, apa kau sedang sakit hm?" Tanya Junho, sedikit cemas pada cucu cantiknya ini.

"Aniya, aku baik-baik saja. Aku ingin ke kamar sebentar, kalian lanjut makan saja." Sunghoon pun beranjak—meninggalkan keluarga besar itu yang sedang makan.

Ia memakai turtleneck karena untuk menutupi area lehernya yang dipenuhi kissmark perbuatan Jay semalam.

"Ada apa dengan Hoonie? Dia baik-baik saja kan?" Tanya Nayeon.

"Entahlah, aku akan berbicara dengan dia nanti." Ujar Mina, nafsu makannya seketika hilang karena Sunghoon yang tidak ikut makan.

"Juyeon, apa kau tahu sesuatu?" Sahut Yoona pada Juyeon yang diam sedari tadi. Juyeon memang tidak bersuara, tapi mulutnya terus mengunyah makanan tersebut.

"Nak, apa yang terjadi pada Sunghoon?" Lee Kyungsoo ayah dari Juyeon menambahkan.

"Aku tidak tahu. Dia seperti itu setelah bertemu dengan kurir pengantar makanan tadi." Ujar Juyeon membuat mereka saling memandang.

"Aku akan menghubungi Vincent." Celetuk Mingyu lalu segera pergi dari sana untuk menelepon Vincent.

••

Jay memandang langit yang sudah berwarna orange karena ini sudah sore hari. Setelah mengantarkan makanan tadi, Jay pergi ke sebuah danau buatan terbengkalai yang ada dipinggiran kota—entah kenapa juga ia ingin pergi kesini.

Sebab yang pasti, Jay hanya ingin menenangkan pikirannya. Sejak tadi, dada Jay terasa begitu menyesakkan—banyak hal yang ia pikirkan setelah tahu kalau mansion besar tadi ternyata rumah Sunghoon.

Dan yang membuat pikirannya kemana-mana adalah—pria tadi yang tampak sangat dekat dengan kekasihnya. Cemburu? Tentu saja! Apalagi saat ia melihat pria itu menyentuh wajah cantik Sunghoon dan merangkul bahunya didepan wajahnya.

Run For Roses (Jayhoon)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang