••
Memikirkan bagaimana hubungannya dengan Sunghoon—sedikitnya mampu membuat Jay terdiam dan merasa khawatir tentang masa depan yang akan datang. Tidak usah dipertanyakan bagaimana rasa cinta Jay terhadap Sunghoon—sebab tidak ada satupun orang yang akan tahu seberapa besar cinta yang dimilikinya untuk kekasih manisnya itu.
Sunghoon segalanya, pria manis itu lebih berharga dari nyawa Jay sendiri—karena untuk saat ini, Jay belum bisa memberikan apa-apa selain rasa sayangnya, rasa cintanya untuk Sunghoon.
Hari ini, setelah membersihkan tubuh mereka yang begitu lengket karena percintaan tadi—Sunghoon langsung tidur dengan nyenyak—tentu sprei dan selimut yang tadi dipenuhi sperma mereka berdua sudah diganti dengan yang baru.
Jay yang duduk dipinggiran ranjang menatap wajah cantik Sunghoon yang tengah tertidur dengan begitu pulasnya. Tangannya terangkat, mengusap surai si kesayangan dengan lembut—membuat tidur Sunghoon semakin nyenyak terdengar dari dengkuran halusnya yang teratur.
"Wajah polos cantik ini, begitu berbanding terbalik dengan kelakuannya." Gumam Jay sembari tersenyum tipis, jujur saat pertama kali Sunghoon mengibarkan bendera kebinalan dan kenakalannya—Jay dibuat syok bukan kepalang.
Mengingat, wajah Sunghoon yang terkesan manis, cantik dan terlihat polos ternyata berbanding terbalik dengan sifatnya. Sunghoon begitu nakal, saat sesi pemotretan pun dia sangat suka membuat sang fotografer panas dingin dibuatnya dengan pose-pose seksi yang Sunghoon membuat libido mereka naik seketika.
Tapi, para fotografer itu tidak berani bertindak hal yang kurang ajar terhadap Sunghoon—pengecualian untuk fotografer terakhir kali yang tidak bisa menahan hormonnya.
Sunghoon sangat suka memancing nafsu mereka tapi dia tidak suka juga kalau ada oranglain yang berani kurang ajar terhadapnya—sebab, Sunghoon hanya akan menjajahkan tubuhnya pada Park Jongseong seorang.
Kalau disentuh oleh Jay, Sunghoon sama sekali tidak akan keberatan kalau pun Jay menyetubuhinya setiap hari ataupun setiap jam juga tidak masalah—hanya saja, Jay sedikit spesial, pria tampan itu tidak akan meminta hal itu lebih dulu. Harus selalu Sunghoon yang memulai, entahlah—Sunghoon pun tidak tahu kenapa Jay sangat polos dengan pikiran baiknya.
Walaupun saat diatas ranjang kekasihnya itu sangat pandai dalam memuaskan anal Sunghoon yang selalu berkedut lapar saat melihat Jay.
Setelah puas memandangi wajah cantik sang kekasih—Jay mengecup kening Sunghoon lalu segera pergi keluar. Ia harus segera bekerja karena mendapatkan shift sore sampai malam tentu karena tadi pagi ia tidak bisa pergi bekerja akibat permintaan Sunghoon.
"Aku pergi bekerja babyPark."
Tidak lupa, Jay juga meletakkan sebuah nota diatas meja makan agar nanti Sunghoon membacanya saat dia terbangun.
Jay pun pergi ke restoran tempat ia bekerja dengan menggunakan bus umum.
••
Sesampainya direstoran, Jay masuk lewat pintu belakang—karena area depan sudah dipenuhi oleh pelanggan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run For Roses (Jayhoon)✓
Romance[END] ⚠️[21+] [BxB] [M-preg] [Fluffy] [Mature Content]⚠️ Kesederhanaan Park Jongseong yang mampu membuat seorang model papan atas tergila-gila padanya. Hubungan mereka harus terhalang karena perbedaan kasta dan juga Sunghoon yang sudah di jodohkan d...