Part 1

1.1K 68 4
                                    

Wang yi, orang-orang mengatakan bahwa dia memiliki kehidupan yang hampir sempurna, seorang pewaris tunggal, jenius; tipikal siswa yang tertidur dikelas namun semua nilai rapor nya selalu A, orang tua yang kaya raya, dan jangan lupakan parasnya yang menawan; dia bisa menjadi idol tanpa melalui proses audisi dengan wajahnya itu, dan yang terakhir dia sangat handal dalam bernyanyi, keahlian ini di satukan dengan kemampuannya memainkan gitar dan piano adalah kombinasi yang berbahaya. Banyak gadis yang suka rela untuk menghangatkan ranjangnya karena terpikat oleh pesonanya ini.

Wang yi memanfaatkan keberuntungan hidupnya secara maksimal pada hal-hal yang buruk. Yuan yiqi, sahabatnya memanggilnya dengan sebutan "bajingan kaya yang manja" karena dia selalu mengandalkan pengaruh orangtuanya untuk terhindar dari masalah yang ia buat.

Lelaki itu mulai mengenal dunia malam, klub, bar, gengster, rokok, bahkan narkoba ketika dia bahkan belum genap berumur 14 tahun. Dan yang lebih mencengangkan, pada usia 15 tahun dia melakukan seks pertamanya dengan seorang gadis di dalam toilet, sangat menjijikkan bukan? Dia bisa melakukannya dengan 3 hingga 5 gadis yang berbeda setiap hari tanpa berhenti namun ia selalu berhati-hati dan melakukannya dengan pengaman.

Itulah seberapa gilanya Wang yi saat masa mudanya. Lelaki itu tau cara berpesta dan menikmati hidup hingga dia berada di fase dimana hal-hal itu tidak lagi terasa menyenangkan. Dia tahu seberapa memabukkannya seks dan narkoba hingga hal itu tidak mempengaruhinya lagi sekarang.

Ini terjadi ketika sahabatnya, Yuan yiqi tiba-tiba pindah dari apartemen yang mereka tinggali bersama sejak SMA, mulai berhenti berpesta, dan serius untuk menuntut ilmu.

Wang yi sangat terheran, seorang Yuan yiqi tiba-tiba belajar dengan giat, ia sempat berpikir bahwa kepala sahabatnya itu pasti membentur sesuatu hingga dia berubah 180 derajat.

Kemudian suatu hari, wang yi melihat Yuan yiqi bergandengan tangan dengan seorang gadis cantik dan tangan lainnya menenteng tas yang sepertinya milik si gadis. Seorang Yuan yiqi membawakan tas seorang gadis adalah hal yang mustahil pikir wang yi. Ia sempat meragukan penglihatannya. Itulah awal Wang yi mulai memikirkan tentang kehidupannya, memang mereka kini sudah berada di usia 23 tahun dan bukan lagi remaja yang hanya memikirkan kesenangan, banyak yang berubah tetapi Wang yi masih tidak paham mengapa sahabatnya itu dengan suka rela menenteng tas seorang gadis. Tidak bisakah gadis itu membawanya sendiri? Pikirnya.

Ditengah kebingungan dan gejolak batinnya, Wang yi bertemu dengan Bai xinyu. Seorang yang telah dianggapnya seperti kakak saat masa kecilnya, anak dari sopir dan pengawal pribadinya dulu yang selalu ia jadikan panutan. Saat itu ketika Wang yi berusia 12 tahun dan Bai xinyu yang berusia 17 mereka terpaksa harus berpisah karena Bai xinyu harus kembali ke Guangzhou. Kehilangan sosok kakak yang menjadi panutannya adalah salah satu dari banyaknya alasan kenapa ia menjadi remaja yang badung.

Mereka bertemu kembali, Bai xinyu telah menjadi penyanyi yang sukses dan terkenal. Dia punya segalanya, uang, popularitas, dan istri serta anak yang cantik. Wang yi tidak bisa menatap nya dengan percaya diri. Ia di usianya yang sekarang belum mengetahui arah hidupnya. Semua yang ia miliki sekarang adalah milik orangtuanya. Memang Bai xinyu sangat mendukungnya dan mengatakan bahwa tak apa menikmati hidup seperti yang dilakukan Wang yi asal dia merasa bahagia. Tapi itulah masalahnya, dia bahkan sudah tidak menikmati itu semua. Hal-hal yang dulunya terasa menyenangkan kini telah hambar bagi Wang yi. Ia sempat berpikir bahwa sekarang ia seorang asexual. Wang yi sangat iri, kenapa ia tidak bisa memiliki kehidupan seperti Yuan yiqi atau pun Bai xinyu.

Untungnya beberapa bulan ini, ia mulai menemukan ketenangan dengan berolahraga. Lelaki itu mulai menekuni kick-boxing, judo, muang thai, semua yang berkaitan dengan material art.

Tanpa disadari, kini Wang yi segara menginjak umur 24 tahun bulan depan. Yuan yiqi telah melamar kekasihnya, Shen mengyao satu minggu yang lalu, gege-nya dan sang istri Zhu yixin tengah menanti anak kedua mereka sedangkan Wang yi masih bergelut dengan kelulusan dan hal-hal yang bisa menarik perhatiannya. Dia selalu menghabiskan waktu luangnya untuk olahraga dan berdiam diri di rumah. Hubungan Wang yi dengan orang tuanya kini semakin erat, orangtuanya bahkan selalu mempertimbangkan pendapat Wang yi untuk kemajuan perusahaan mereka, meskipun orangtuanya tidak pernah memaksa Wang yi untuk mengelola perusahaan. Orang tuanya selalu mendukung dan menghormati pilihannya. Oleh sebab itu, ia ingin berbalas budi kepada orangtuanya dengan cara memantaskan diri sebagai pewaris. Wang yi ingin orang-orang melihat bahwa dia adalah pewaris yang mampu dan pantas bukan hanya karena ia anak tunggal semata.

Dia tidak ingin membuat orang tuanya khawatir tentang keadaannya, tetapi tentu perubahannya itu membuat orangtuanya lebih khawatir sehingga mereka mencoba untuk menghabiskan banyak waktu bersama anak kesayangannya, mulai dari menghadiri bisnis ke luar negeri, menemani papanya bermain golf, menemani mamanya mendaki atau berbelanja. Seakan-akan ia memulai kembali kehidupannya.

Tapi pemuda itu masih belum memahami mengapa Yuan yiqi terlihat sangat antusias dan berbunga-bunga hanya dengan membicarakan tentang shen mengyao, atau perasaan hangat setiap kali ia mengunjungi rumah Baibai ge-nya dan melihat ailin melekat padanya seperti koala. Dia ingin merasakan apa yang mereka punya, tetapi belum ada gadis yang mampu mencuri hati Wang yi.

Rasa iri ini sudah tidak tertahankan lagi beberapa hari ini, terutama setelah sahabatnya itu melamar kekasihnya. Ia mulai menjauh sementara waktu, dan disinilah Wang yi sekarang, menikmati kopi di depan tendanya. Dia memutuskan untuk mendaki dan menaklukkan gunung fuji tetapi sebenarnya itu hanyalah alasan bodoh untuk menjauh dari kedua temannya yang berbahagia, hanya untuk membuat Wang yi tidak terlalu terlihat kesepian.

Wang yi mengirimi mereka foto pemandangan gunung fuji dan memberi tahu mereka untuk berlibur bersama di masa depan. Dia terlihat berusaha untuk menunjukkan bahwa menjadi single adalah pilihannya bukan karena dia tidak bisa menemukan apa yang kedua sahabatnya miliki sekarang.

'kenapa aku berusaha sekeras ini untuk terlihat baik-baik saja dihadapan mereka? Sialan' batin Wang yi, terlihat kesal.

'tentu saja mereka harus percaya bahwa aku baik-baik saja, bahwa aku tidak kesepian, bahwa aku tidak iri pada mereka, bahwa menjadi single adalah pilihan ku bukan karena aku tidak bisa menemukan apa yang telah berhasil mereka temukan sekarang' Wang yi bergelut dengan pikirannya lalu bersandar pada kursi yang didudukinya. Dia mulai melihat sekitar dan semakin merasa kesal dengan fakta bahwa semua orang terlihat membawa pasangan masing-masing. Wang yi merasa hanya dirinya yang datang ketempat ini sendirian. Merasa muak ia pun berdiri dari kursi dan hampir memasuki tendanya saat matanya menangkap sesuatu yang menarik perhatiannya. Seorang gadis, terlihat sangat bahagia meniup bunga dendalion

'Ya tuhan'

Jantungnya rasanya seperti berhenti sejenak, gadis itu membuat Wang yi seperti terengah-engah tanpa melakukan apapun. Pemuda itu berpikir untuk mendekati gadis itu dan mencoba keberuntungannya. Ini adalah pertama kalinya seseorang mencuri perhatian Wang yi. Lelaki tampan itu mengamati pakaian yang dikenakan si gadis dan alisnya berkerut, entah mengapa merasa marah. Siapa orang di dunia ini yang memakai pakaian tipis ketika udara sangat dingin disini? Dia bisa sakit. Sungguh gadis yang ceroboh! pikirnya.

Wang yi mulai berjalan dengan semangat kearah gadis itu, bersiap dengan sapaan atau jika beruntung sedikit flirting. Namun belum sempat untuk sampai dihadapan gadis itu, ia akhirnya paham alasan gadis itu memakai pakaian tipis. Seorang pria tampan terlihat memakaikan mantel besarnya di tubuh mungil gadis cantik itu, dengan dua gelas yang terlihat seperti kopi di tangannya.

Wang yi melihat gadis itu mengambil satu gelas kemudian menengadahkan kepalanya, mungkin berterimakasih. Pria itu lalu memberinya ciuman dari mata, turun ke hidung mancungnya, dan bibir manis gadis itu. Ketika wajah sejoli itu terpisah, tatapan mereka bertemu. Wang yi menatap mata gadis itu dan berfikir itu sangat cantik.

'SIALAN'

Fated to Have U [SQHY - Wang Yi x Zhou Shiyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang