Setelah pemberkatan, resepsi diadakan dengan meriah. Banyak orang penting yang menghadiri acara resepsi pernikahan ini mulai dari para pengusaha kelas kakap dan politisi di negara tirai bambu itu.
"Udah siap pergi?" Kata Wang yi memeluk istrinya dari belakang, mencium pipinya, membuat wanita berbalut gaun pengantin itu sedikit terkejut.
Setelah acara pemberkatan, lelaki itu telah dimonopoli oleh para tetua di lantai dansa, mengajak lelaki tampan itu berdansa secara bergantian.
"Kemana? Emang kita boleh meninggalkan acara resepsi yang belum selesai?" Zhou shiyu memutar tubuhnya menghadap sang suami, mengalungkan kedua tangannya di leher jenjang itu.
"Ini pesta kita, aku bisa melakukan apapun yang ku mau. Kita sudah melakukan prosesi yang paling penting. Sekarang aku mau menguasai mu sendiri. Tiga hari tidak melihat mu hampir membuat ku gila." Kata laki-laki itu sedikit berlebihan.
Setelah Zhou Shiyu kembali ke kediaman orangtuanya, para tetua melarang keras mereka untuk bertemu walaupun hanya melalui video call. Jadi laki-laki itu mengeluh sekarang.
"Kamu memiliki ku seumur hidup, Wang yi."
"Dan itu hal yang melegakan untuk didengar nyonya Wang, istri ku." Kata Wang yi, tersenyum lebar, mata tajamnya menatap istrinya dengan penuh kekaguman dan cinta. Tatapan matanya semakin menggelap penuh hasrat.
"I want you. Sekarang!" Kata laki-laki itu dengan suara rendah yang terdengar seksi.
"Tapi...."
"Paman yiyi!" Panggil suara imut dibelakang mereka. Membuat pasangan itu segera melepaskan diri dari rangkulan mesra.
"Gawat, dia menemukan ku. Padahal dia sudah tidur tadi." Gumam Wang yi, membalikkan badannya untuk berhadapan dengan gadis kecil imut yang ternyata berada di gendongan ayahnya.
"Pesawatnya sudah siap, kamu bisa pergi sekarang jika mau." Kata Bai xinyu yang tengah menggendong putrinya.
"Sekali lagi selamat, kau benar-benar lelaki yang beruntung." Lanjutnya.
Gadis manis yang imut itu merentangkan tangannya, ingin digendong oleh Wang yi, lelaki itu pun mengambil anak itu dari gendongan ayahnya. Zhou shiyu tersenyum melihat pemandangan itu. Dia merasa bahwa Wang yi akan menjadi papa yang baik nantinya.
"Jie jie~" Dia memanggil Zhou shiyu dengan suara imutnya.
"Yah... Kau memanggilku paman, kenapa memanggilnya jie jie? Kau harus memanggilnya bibi!" Protes Wang yi kepada gadis kecil itu, sedikit tidak terima.
Gadis kecil itu menatap Wang yi dengan polos.
"Aku ingin memanggilnya jie jie karena dia lucu dan cantik." Katanya tersenyum, mengedipkan matanya dengan lucu.
"Aww.... Ailin pintar sekali ya." Kata Zhou shiyu menggelitik pinggang Ailin, anak itu tertawa bahagia.
"Iya dong! Aku kan rajin belajar dengan miss Hao dan mama, jadi nanti saat aku sudah besar dan jadi cantik seperti jie jie, aku akan menikah dengan paman Wang yi." Gadis kecil itu berbicara dengan lambat tipikal bayi, ketika Zhou Shiyu mencerna ucapannya, dia mengerjapkan matanya sedikit kaget. Bai Xinyu dan Wang yi hanya tertawa terbahak-bahak.
"Selamat kepada pengantin tercantik disini." Shen mengyao tiba-tiba memeluk Zhou Shiyu dari samping.
"Hi Shen Mengyao." Sapa Wang yi.
"Zhouzhou segera kemasi barang-barang mu, oke? Aku akan menemui mu lagi nanti, aku ingin memastikan semuanya dulu." Lanjut lelaki itu.
Zhou shiyu mengangguk, melihat laki-laki itu berjalan dengan masih menggendong Ailin. Pemandangan itu menghangatkan hatinya. Dia berpikir bahwa Wang yi sudah pantas menjadi papa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated to Have U [SQHY - Wang Yi x Zhou Shiyu]
RomanceKetika dua dunia yang berbeda disatukan oleh takdir yang tak terduga