13 - ketidaktahuan adalah keberuntungan

567 74 15
                                    

JANGAN LUPA VOMENT JUSEYO
OH IYA. AKU PUNYA CERITA MARKMIN BARU YANG KUPU-KUPU HEHE 🥰 NO ANGST ANGST LAGI HUHU JADI JANGAN LUPA BACA YA 😘

 AKU PUNYA CERITA MARKMIN BARU YANG KUPU-KUPU HEHE 🥰 NO ANGST ANGST LAGI HUHU JADI JANGAN LUPA BACA YA 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



SEMUA kacau sudah. Kebahagiaan yang telah terangkai, hancur tak bersisa. Impian indah di masa depan sudah lenyap sempurna. Jaemin melempar cincinnya begitu saja di depan Mark yang masih berdiri mematung. Tanda bahwa hubungan antara keduanya, usai.



Jaemin membalikkan badan. Disaat itulah, airmatanya langsung meluncur deras. Kakinya melangkah membawa hati yang sudah hancur tak bersisa. Tangan Jaemin mencengkram dada, merasakan sesak dan sakit di waktu yang sama.



Sedangkan Mark masih membeku di tempat. Ia berdiri tanpa tahu harus melakukan apa selain hanya menatap Jaemin yang menjauh darinya. Mark ingin mengejar tetapi rasa bersalah seolah mencengkram kaki. Membuat Mark merasa amat tak pantas untuk mengejar Jaemin disana.



"Na... maafkan aku."



Hanya itu yang mampu terucap lirih di bibir Mark. Matanya basah. Mark menangis juga dalam diamnya dengan mata yang tak beralih sedikitpun dari punggung Jaemin jauh disana.



***


"Ada apa dengan kalian disana ? Sesuatu terjadi ? Atau,—"



"Jaemin sudah tahu."


Helaan nafas panjang muncul di akhir kalimat Mark. Kepalanya menunduk dalam. Satu tangan Mark menjambak rambutnya sendiri ke belakang. Begitu jelas terlihat betapa frustasinya Mark yang masih duduk di tempat Jaemin sebelumnya.


"Ia sudah tahu tentang pernikahan ku dengan Haechan." Ujar Mark lemah.



***


Jisung langsung memutus panggilan tersebut. Ia berlari secepat mungkin menuju pintu keluar bandara. Tangannya menyeret koper. Pikiran Jisung kalut. Ia harus segera menemui Jaemin secepat mungkin sebelum sesuatu hal yang buruk terjadi pada tuannya itu. Jisung cemas.


***

"Hyung ! Jaemin hyung !"


Tok! Tok! Tok!


"Jaemin hyung ! Buka pintunya ! Jaemin hyung !"



Jisung mengetuk pintu kamar hotel yang Jaemin tinggali selama di Kanada ini. Tangannya terus memukul, berusaha memaksa agar Jaemin mau membukanya. Namun sama sekali tak ada jawaban. Kekhawatiran Jisung semakin menjadi.



Bucin Na ! : MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang