14 - tak selalu demikian

530 68 7
                                    

ORANG pertama yang muncul di hadapan Jaemin ketika matanya mulai terbuka, ternyata bukan Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



ORANG pertama yang muncul di hadapan Jaemin ketika matanya mulai terbuka, ternyata bukan Mark. Tak dapat dipungkiri bahwa hatinya kecewa. Namun tak ada yang bisa Jaemin perbuat dengan tubuh selemah ini.



"Na.. kamu bisa dengar appa ?"



Jaemin tak mampu untuk menjawab. Seluruh tubuhnya lemah. Tak ada sama sekali kekuatan yang tersisa. Bahkan saat bernafas saja, ia nyaris merasa begitu lelah.



"A-appa."



Suara lemah itu tetap bisa Siwon dengar. Hatinya tersayat dan hancur berkeping-keping karena melihat keadaan Jaemin sekarang. Ia menyesal karena baru mengetahui semuanya.



"Maafkan appa, Nak. Sungguh maafkan appa."



Berulang kali Siwon cium tangan Jaemin sambil terus menangisinya. Sungguh, ia menyesal karena telah menjadi ayah yang buruk. Ia sadar bahwa selama ini dirinya tak bisa menjaga dengan baik apa yang sudah Yoona hadiahkan untuknya.



"Maafkan appa, nak..."



Jaemin juga sakit melihat Siwon hancur seperti sekarang. Tapi tak ada yang bisa ia lakukan selain mengeratkan genggaman tangannya pada sang ayah. Berusaha memenangkan pria yang sudah tak lagi muda itu untuk jauh lebih tenang.



'Nana baik-baik saja, appa. Nana tak apa.'



Namun Siwon tak bisa mendengar apa yang Jaemin batin. Pria itu tetap menangis, meminta maaf dan menyesal atas apa yang sudah terjadi diantara mereka.



***


Tangan Wendy sudah menyentuh knop pintu. Ia hendak membukanya, namun Renjun mencegah. Ia menoleh dengan satu alis terangkat.



"Ada apa ?"



"Eomma jangan masuk. Biarkan appa bersama Jaemin."



"Eomma hanya,—"


"Beri mereka waktu untuk bersama. Eomma jangan menjadi alasan bagi mereka untuk berpisah seperti kemarin."



Tangan Wendy mulai merosot dari pintu. Niatnya urung untuk masuk. Apa yang Renjun katakan memang ada benarnya. Mungkin inilah waktu dimana Wendy harus sadar pada posisinya dengan kedudukan Jaemin. Ia sempat lupa.



"Lebih baik kita pergi makan siang. Eomma belum mencoba sandwich enak di Kanada 'kan ?"



Wendy mengangguk. "Belum. Ayo kita pergi."



***


Sejak pertama kali sang anak akhirnya siuman setelah melalui operasi, Siwon tak pernah meninggalkan Jaemin sendirian lagi. Ia selalu berada di samping Jaemin. Membantunya untuk makan, mengobrol, dan lainnya. Hubungan antara ayah dan anak itu kini menjadi lebih baik.



Bucin Na ! : MarkminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang