𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 3 - 𝓡𝓮𝓪𝓵𝓲𝓽𝔂

1K 83 16
                                    

Sebenarnya Hyuna sakit hati saat mendengar apa yang Gama katakan tadi siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya Hyuna sakit hati saat mendengar apa yang Gama katakan tadi siang. Tapi entah kenapa, dia tidak bisa membencinya. Seperti apa yang dia lakukan saat ini. Setelah mendapat pesan dari Nicho yang berisi tugas kuliah, Hyuna segera mengerjakannya, tidak lupa dia buatkan juga untuk Gama.

"Kak Gama, maaf kalau Hyuna buat kak Gama tidak nyaman." ucap Hyuna kembali membuatnya teringat dengan apa yang mamanya ceritakan padanya.

Flashback on

3 tahun yang lalu

Saat itu Hyuna masih duduk di bangku SMA, sudah beberapa hari dia terbaring tak berdaya di rumah sakit. Hyuna memiliki penyakit jantung, dan keadaannya kritis, satu-satunya jalan untuk menyelamatkannya adalah dengan melakukan transplantasi jantung. Namun bukan hal yang mudah untuk mencari pendonor dalam waktu cepat.

Meski papa Hyuna adalah seorang dokter spesialis jantung, bukan berarti bisa menyembuhkan dengan mudah.

Asyam dan Khareena hampir putus asa saat itu, karena usaha mereka mencari pendonor sudah sangat maksimal. Asyam sempat menghubungi keluarganya yang ada di Korea juga untuk mencarikan pendonor, begitupun dengan Khareena yang juga menghubungi keluarganya di Rusia untuk mencarikan pendonor, namun hasilnya nihil.

Di waktu yang bersamaan, Asyam menerima berita duka dari sahabatnya, Hartawan. Bahwa istrinya baru saja meninggal dunia. Istri Hartawan, Amara berpesan untuk memberikan jantungnya untuk anak Asyam.

["Pa.. rasanya mama sudah tidak kuat, kalaupun nanti mama tidak diberi umur panjang.. mama mau menjadi orang yang berguna, donorkan organ tubuh mama yang masih berfungsi. Beritahu sahabatmu yang sedang kesulitan mencari pendonor jantung, berikan jantung mama untuk putrinya"]

Kurang lebih seperti itu yang Amara katakan pada suaminya. Amara mengatakannya 2 hari sebelum dia meninggal.

Hyuna masuk rumah sakit 2 minggu sebelum akhirnya Amara juga dilarikan ke rumah sakit. Amara juga sempat menengok Hyuna bersama suaminya. Khareena dan Amara pun sempat ngobrol banyak tentang penyakit Hyuna.

Mendengar kabar itu, rasanya bercampur antara sedih, haru, dan bahagia. Asyam segera melakukan tindakan operasi pengambilan organ dari tubuh Amara, dan melanjutkan operasi transplantasi untuk Hyuna.

Satu bulan setelah operasi itu, Khareena menceritakannya pada Hyuna. Meski usia Hyuna saat itu baru 13 tahun, namun Hyuna cukup dewasa dalam bersikap.

Kebetulan Hyuna juga mengenal keluarga Hartawan.

Flashback off

Sejak saat itu, entah kenapa setiap kali bertemu dengan Gama, dia merasa tenang, dan selalu ingin memastikan Gama baik-baik saja.

Hyuna sendiri bingung jika ditanya kenapa dia melakukannya, tidak ada alasan memang, karena dia hanya ingin melakukannya saja tanpa berharap apapun darinya. Hyuna tidak peduli jika Gama kesal dengannya, karena tidak ada niat sedikitpun untuk berbuat jahat padanya.

𝑪𝑹𝑶𝑳𝑨𝑻𝑻𝑬Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang