8: Dekat tapi jauh

332 42 4
                                    

Suasana ramai terlihat dengan jelas di sebuah gedung hotel di kota Jakarta. Berbagai karangan bunga banyak ditempatkan di lobby hotel tersebut sebagai ucapan atas pernikahan Kenan dan Veranda hari ini. Berbagai tamu dari kalangan atas pun turut hadir sebagai rekan bisnis dari kenan. Kedua keluarga besar Kenan dan Veranda pun turut merasakan kebahagiaan yang dirasakan kedua mempelai pada hari ini.

Semua tim WO yang bertugas mengurus pernikahan hari ini tampak sangat sibuk untuk melakukan briefing kepada mempelai dan orang-orang yang mengambil bagian di dalam acara hari ini. Hanya dalam waktu yang singkat tim WO yang dipercayakan Kenan tampak mampu menyelesaikan pekerjaanya dengan baik. Design di hall utama hotel ini mampu di sulap dengan begitu indah dan menambah kesan romantis  pada acara hari ini, tentu kerja keras mereka sebanding dengan harga yang dibayarkan.

Acara tersebut pun akhirnya dimulai dan berlangsung dengan disambut oleh banyak senyum dari para tamu yang turut bahagia akan bersatunya kedua mempelai hari ini. Senyuman terukir sempurna di wajah keluarga Kenan dan Veranda yang datang hari ini, kecuali satu orang. Ya, tidak sedikit pun laki-laki ini menampakan senyum di wajahnya sedari tadi. Sekedar ekspresi datarlah yang di pasang di wajahnya dari awal acara ini di mulai, sampai sekarang.

Para tamu terlihat sedang menikmati hidangan yang disiapkan untuk menjamu mereka, Kenan dan Veranda juga turut berkeliling untuk menyapa beberapa kenalan mereka, sedangkan Zean harus ditugaskan oleh Kenan untuk menjaga Marsha dan menemaninya selama acara berlangsung. Tidak heran mengapa wajahnya di tekuk sedari tadi.

"Temenin gw dong!!" Ujar Marsha yang malas melihat Zean hanya berfokus pada handphone nya dari tadi.

"Kemana?"

"Mau ambil makanan lah, enak-enak keliatannya."

"Yaudah sana."

"Temenin Zoy!"

"Ck, yaudah ayo." Zean mau tidak mau harus meladeni tingkah Marsha.

"Zoy!" Panggil wanita itu pada Zean dengan nada sedikit kesal.

"Apalagi sih?" Tanya Zean sedikit menaikan nada bicaranya

"Tungguin lah, gandeng kek apa kek masa lo jalan duluan terus gw ditinggal gitu aja?"

"Yaudah gc gc ah, ribet banget lu."

Wajah marsha tersenyum manis mendengar hal tersebut, ia segera menarik lengan Zean dan menggandengnya. Terlihat sangat akur sebagai seorang adik kakak bukan?

Saat mereka berdua sedang menikmati makanan yang tersedia, tanpa sadar ada seseorang yang juga memperhatikan mereka. Seorang wanita yang tampaknya sudah sangat familiar dengan keduanya sejak acara ini dimulai.

"Marsha!!" Panggil wanita tersebut sambil mendekat kearah Marsha.

"Kak Zee!! Kok bisa disini? Ya ampun."

"Aku nemenin mama sama papa kesini hehe, cantik banget sih kamu."

"Bisa deh muji nya, kakak juga kok."

"Congrats yaa for your parents married." Zee tersenyum sambil menyalami tangan Marsha

"Makasih ya kak udah dateng, btw udah cobain makanan nya belum? Enak banget kak asli harus coba." Ujar Marsha antusias

"Baru coba satu sih tadi, kamu udah semua?"

"Belum, baru di stand ini doang." Balas Marsha

"Kak Zee? Ga bilang sih dateng juga kesini?" Sela Zean yang baru saja kembali setelah mengembalikan piring selesai mereka makan sebelumnya. 

"Eh Zean iya nih aku ga tau soalnya kalo ini acara orang tua kalian, congrats ya atas pernikahan orang tua kamu." Ucap Zee tersenyum manis ke arah Zean.

Cinta di Balik Panggung [JKT48 Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang