9: Transisi

231 37 6
                                    

"Woi bangun" ucap eve sambil menggoyangkan badan Zean, sayangnya tidak ada balasan dari Zean.

"Ga gitu caranya, nih gw ajarin" Revaldo berdiri dari duduknya kemudian berjalan menuju eve dan Zean.

Plakk

Sebuah tamparan mendarat di paha Zean membuat laki-laki tersebut terkejut dan bangun dari tidurnya.

"Sialan siapa sih ganggu aja." Ucapnya sedikit ngegas sambil mengusap matanya yang mulai memerah.

"Bangun goblok udah selesai kelasnya."

"Hah? Cepet amat tumben."

"Ya lu tidur gimana ga cepet coba? Lagi tumben banget lu tidur biasanya juga dengerin." Ucap eve sambil inisiatif mengeluarkan catatannya dan memberikannya pada Zean.

"Begadang semalem, makasih ya." Eve tersenyum membalas ucapan Zean.

"Ngapain?" Tanya Revaldo sambil merapihkan barang-barang dimejanya.

"Nonton konser JKT."

"Hah? Kesambet apaan lu?"

Di sisi lain Eve langsung mendekat dan meletakkan tangannya di dahi Zean.

"Kagak panas ah, tapi aneh banget ni orang tiba-tiba demen begituan."

"Kenape sih lu berdua, emang apa salahnya gw demen nonton gituan."

"Udah gede lu sekarang ye nontonin cewek joget begitu."

"Yeh itu mah lu aja yang ngeres, dasar." Zean beranjak dari duduknya.

"Cafe dulu gak? Ngopi bentaran." Ajak Eve dan Aldo pada Zean

Zean menghentikan langkahnya dan memperhatikan jam di tangannya sejenak.
"Gak dulu deh gw ada janji."

"Yaudah, tiati." Eve melambai pada Zean

"Jangan ngebut ntar mati muda lo."

"Iyaaa, bye." Zean bergegas meninggalkan mereka berdua.

Dengan santai, Zean terlihat masuk ke dalam mobilnya. Selagi ia menunggu seseorang, dirinya memilih untuk melanjutkan buku bacaannya.

10 menit sampai 20 menit terlewati, namun orang tersebut belum juga menghampirinya ke mobil. Ya namun Zean memilih acuh tak acuh dan melanjutkan bacaannya.

Pada akhirnya sesosok wanita muncul di pandangannya, wanita itu berjalan cukup cepat dengan wajah yang terlihat sedikit kesal.

brak..

"Ancurin aja pintunya sha." Sindir Zean sambil membalik halaman bacaannya.

"Please deh jangan tambah bikin gw badmood ya zoy."

"Please dih jingin timbih bikin giwi bidmiid yi ziy."

"Hampir 40 menit gw nunggu di parkiran, minimal kalo telat chat kek biar gw nunggu di cafe." Tambah Zean dengan nada kesal.

"Udah ah berisik mending jalan buruan, nanti gw keburu telat latihan."

"40 menit lagi baru jalan."

"Dih apaan sih zoy, nanti gw dimarahin."

"Bodo." Balasnya ketus

Marsha pun membuang nafasnya dengan kasar, ia harus berpikir bagaimana caranya dirinya bisa pergi latihan. Hari ini cukup sial baginya karena dompetnya tertinggal sehingga ia tidak bisa memesan taksi online, namun sekarang Zean malah tidak mau mengantarnya.

Tiba-tiba ide jahat terlintas di benak Marsha. Senyum pun mekar di wajahnya, mengingat ide ini pasti akan berhasil.

"Zoy.."

Cinta di Balik Panggung [JKT48 Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang