-Walking on Water-
Pertama kali dalam hidup, Ji Won berdandan penuh atas penampilan. Menggunakan dress maroon dengan sphageti strip sebagai lengannya. Memamerkan bagian terindah dari punggung hingga dadanya.
Tubuhnya yang ramping itu sangat memukau dipeluk dengan dress malam yang Soo Hyun berikan. Membentuk tubuh Ji Won dengan begitu sempurna, dan ia lebih tinggi dari biasanya karena tertolong oleh heels tinggi di kakinya.
Wajah Ji Won dirias flawless natural. Ada permata kecil yang menggantung di kedua telinga, juga kalung tipis yang menambah kesan mempesona pada leher jenjangnya.
Ji Won menyepol tinggi rambutnya yang indah. Menyisahkan anak-anak rambut di belakang lehernya, juga poni panjang yang menghias di sisi wajah hingga dagunya.
Ji Won terlihat sempurna yang saat ini akan keluar dari dalam mobil yang menjemputnya. Pintunya sedang dibukakan seseorang yang mengundangnya makan malam, dan merupakan Kim Soo Hyun setelah malam lalu pada akhirnya Ji Won mengatakan 'ya' atas ajakan menikah pria itu.
Karena alasan itulah mengapa saat ini jari manis Ji Won yang tangannya dibantu Soo Hyun keluar dari mobil sudah dilingkari cincin bermata berlian yang mengkilau. Ji Won telah menjadi gadis bertunangan dan akan menjadi istri seseorang tidak sampai dua minggu lagi.
Turun dari mobil, akhirnya Ji Won berdiri di hadapan sang calon suami, sedang tersenyum padanya setelah turun dari mobil yang Soo Hyun kirim untuk menjemputnya dan mengantar hingga restoran tujuan. Yang mana Soo Hyun tidak bisa menjemput Ji Won, karena waktu hanya mengizinkan Soo Hyun sempat dari kantor dan langsung pada tujuan.
Sekarang disanalah mereka, Soo Hyun yang sebelumnya berdiri di depan pintu masuk restoran mengenggam sebuket bunga. Menunggu sang calon istri dengan setia, dan kini sudah berdiri di hadapannya dengan penampilan yang belum pernah Soo Hyun lihat sebelumnya.
"Kau sangat cantik"
Pujian yang ia sampaikan setelah Ji Won berdiri di hadapannya. Lalu memberikan bunga itu ke tangan Ji Won. Sedekat itu, bahkan di saat melihat Ji Won tidak nyaman dengan pakaian terbukanya.
"Thanks" jawab Ji Won sambil menerima bunga dari Soo Hyun dengan senyum pahit.
Miris melihat mereka berdua atas semua ketidaknyamanan ini. Memaksa sesuatu harus terjadi hanya karena berpikir membantu keadaan.
Seperti Soo Hyun, Ji Won tahu pria ini tidak perduli apakah penampilan seorang wanita cantik atau tidak. Dia tak tertarik sama sekali, apalagi harus mengutarakan pujian untuk mendapatkan perhatian. Namun harus dipaksa Soo Hyun mengatakannya. Setidaknya Ji Won bisa merasa bangga pada diri sendiri.
"Silahkan", ujar Soo Hyun lagi mendahulukan Ji Won masuk setelah membuka pintu kaca restoran untuk gadis itu.
Mereka berjalan beriringan, hingga sampai pada private room khusus yang telah ia reservasi, lalu Soo Hyun menarik kursi untuk Ji Won layaknya gentleman, barulah ia duduk kemudian.