-Walking on Water-
"Sudah ku katakan padamu. Yang satu ini, itu bukan urusanmu"
Akhirnya Soo Hyun bicara. Kalimat singkat yang cukup menggandai rasa marah Ji Won dan bermutasi menjadi kecewa. Dia tak mau menahannya lagi.
"Kau selalu mengatakan itu. Mengulang lagi dan lagi. Aku muak harus mendengarkan sebetapa besar kau ingin menjauhkan aku dari hubungan romantismu itu!"
"Ya, kau sebaiknya mendengarkan aku" jawab Soo Hyun tanpa rasa bersalah. Bahkan setelah Ji Won menguatkannya.
"Fine!" Jawabnya lebih keras.
"Jika itu bukan urusanku, bisa aku melakukan hal yang sama dengan pria lain?" Lanjut Ji Won sambil menghapus air matanya. Menatap Soo Hyun tajam yang seketika merubah raut wajah Soo Hyun. Akhirnya pria itu terhenyak.
"Bisa aku berhubungan seks dengan pria manapun di dunia ini dan datang kepadamu dengan alasan 'itu bukan urusanmu. Kita punya kesepakatan' begitu?" Serang Ji Won lagi menegaskan maksudnya.
Ingin sekali Ji Won melampiaskan marahnya dengan mengacak isi kamar itu. Namun melihat Soo Hyun bahkan tak berusaha meyakinkannya, Ji Won akhirnya menyadarkan diri sendiri.
Dibuang Ji Won napas yang meyesakkan di dadanya. Mencoba menenangkan diri lalu menatap Soo Hyun semampunya.
"Kau itu suamiku. Kau cinta padaku atau tidak, kau harus sadar kau itu tetap milikku", tukasnya sudah dengan suara pelan, "menjadi suami seseorang, dari situ kau tahu bahwa kau dilarang melakukan itu dengan orang lain, termasuk dengan orang yang kau cintai", lanjut Ji Won merujuk pada apa yang ia duga Soo Hyun dan Minho lakukan di dalam mobil. Terlalu kecewa hingga dadanya terasa sesak.
"Tapi lihat yang terjadi padaku. Aku harus memohon hanya untuk ciuman, terutama seks. Aku seperti tidak berharga sama sekali"
Ji Won membuang napas lagi.
"Seingatku kau selalu mengatakan tidak apa-apa", jawab Soo Hyun lagi. Mengingatkan Ji Won pada jawabannya yang selalu sama, setiap kali Soo Hyun gagal memenuhi kebutuhannya, Ji Won selalu mengatakan tidak apa-apa.
"Karena aku tidak ingin membuatmu merasa tertekan"
"Kau membuatku merasa tertekan sekarang, mau mengatakan 'tidak apa-apa' lagi?" Timpal Soo Hyun cepat yang membungkam Ji Won dengan brutal, "aku malas berdebat. Mengatakan itu lagi ku rasa akan membantu", lanjut Soo Hyun menggenapi kalimatnya untuk memperjelas bahwa pria itu mempermainkan usaha Ji Won untuk mengerti situasi dan keadaannya selama ini.
Ji Won sampai kehilang marahnya yang berapi-api. Kecewa sudah bermutasi menjadi sakit hati. Semudah itu Soo Hyun mengatakannya?
"Aku selalu mengerti, aku mengerti dan terus mengerti. Aku sabar menunggu, tapi kau bahkan tak pernah mau berusaha" jawab Ji Won sambil menunduk.