02.Takut

4.1K 265 4
                                    

🌻🌻
안녕하세요!
Happy Reading!

******

Pagi ini Caca dan Darren sedang bersiap untuk berangkat sekolah, mereka akan berangkat bersama Tania dengan menaiki bus. Tiba-tiba saja Tania ingin sekali mengantar kedua anaknya menggunakan bus.

"Nanti di sekolah harus jadi anak yang pintar, nurut, rajin. Oke?"

"Setiap hari Caca juga gitu kok Ma, harusnya cuma Abang yang dibilangin." kata Caca sembari memakan buah stroberi kesukaannya. Darren hanya memutar bola matanya malas.

"Kalian berdua harus sekolah yang tinggi, harus jadi orang hebat. Harus bisa sukses, dan bisa banggain banyak orang ya nak?"

"Iya Ma, soalnya Caca mau jadi polwan biar bisa nangkap orang jahat!" seru Caca.

"Polwan gaada yang gembrot kaya kamu, makan aja sehari 6 kali." celetuk Darren menyubit pipi adiknya itu gemas sampai Caca mengadu kesakitan.

"Udah ah, ayo kita berangkat nanti ga keburu busnya." tegur Tania.

"Let's go!" seru Caca semangat.

******

Saat sampai dikelas, Darren merasa hatinya gelisah. Ia tidak tau apa yang terjadi dihatinya, rasa takut lebih mendominasi. Darren mencoba untuk menepis kegelisahan itu dengan mengobrol dengan temannya.

Setelah mengantarkan putra putrinya ke sekolah, Tania pergi menuju tempatnya bekerja yang jaraknya lumayan jauh dari sekolah. Ia memilih berjalan kaki, hitung-hitung hemat sekalian olahraga.

Tania berjalan sampai tidak memperhatikan ada mobil yang melaju kencang dari belakangnya. Tania langsung terdorong dan kepalanya terbentur trotoar, matanya melihat mobil yang semakin melaju kencang itu lalu semuanya mulai menggelap.

Tania langsung dibawa oleh warga ke rumah sakit terdekat, Tania mengalami benturan yang cukup keras sampai cedera cukup parah. Pihak rumah sakit menghubungi Diana, karena kontak Diana yang terakhir dihubungi. Diana yang mendapat telfon tersebut pun langsung menuju ke rumah sakit, ia mengirim pesan kepada Jonathan dan teman-temannya yang lain. Meskipun ia tau kalau mereka tidak akan peduli.

"Tania plis gue mohon bertahan, inget anak-anak lo Tan." Diana duduk didepan ruang operasi, Tania harus melakukan operasi karena terdapat pendarahan diotaknya. Diana langsung meminta dokter untuk melakukan apapun yang terbaik, asal temannya itu bisa selamat.

Satu setengah jam berlalu akhirnya operasi selesai, tak lama seorang dokter keluar dari ruangan operasi. Diana segera berdiri menghampiri dokter tersebut.

"Bagaimana keadaan teman saya dok?" tanya Diana pada dokter wanita itu.

"Jadi begini bu operasinya berjalan lancar tapi, dikarenakan adanya benturan yang cukup keras di kepalanya itu membuat bu Tania mengalami koma." jelas dokter yang bername tag Via itu.

"Kami tidak tau korban akan sadar berapa lama, tapi kami akan melakukan yang terbaik untuk pasien." lanjut dokter Via.

"Baik dok, terimakasih banyak." ucap Diana pada dokter Via.

"Sudah kewajiban saya, kalau begitu saya permisi dulu." pamit dokter Via yang hanya dibalas senyuman oleh Diana.

Diana teringat dengan Caca dan Darren, ia menghubungi supir pribadinya untuk menjemput putrinya-- Yasmin karna ia tidak bisa menjemput Yasmin. Ia akan pergi menjemput Darren dan Caca, karna sekolah Yasmin dan sekolah Darren dan Caca berbeda.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang