🌻🌻
안녕하세요 친구!
Happy Reading******
Acara sekolah dalam rangka hari ayah telah selesai, sekarang Darren dan Caca sedang menunggu jemputan.
"Abang ayok, Caca mau liat Mama!" seru Caca, tangan kecilnya menarik narik lengan sang Abang untuk menjauh dari area sekolah. Caca merengek untuk pergi ke rumah sakit, untuk melihat Tania.
"Nanti kalo Daddy jemput kita gimana, dek?" tutur Darren berusaha untuk lembut.
"Yaudah kalo Abang gamau, Caca bisa pergi sendiri!" dengus Caca meninggalkan Darren.
"Caca tungguin Abang!" teriak Darren menyusul Caca yang malah semakin berlari.
"Haneesha!" panggil Darren keras yang berhasil membuat langkah Caca terhenti. Jika Darren sudah memanggil nama itu, berarti Darren sudah marah. Melihat Caca yang sudah berhenti, Darren segera menghampiri Caca.
"Adek, Abang takut kamu kenapa-napa. Kalo kamu ketabrak gimana, kamu mau? Abang gamau kalo kamu sampe luka." papar Darren. Sedangkan Caca hanya diam.
"Yaudah ayo, kita ke Mama." ajak Darren.
Jarak rumah sakit dari sekolah sekitar 1,5 kilometer. Caca dan Darren berjalan kaki sampai tiba di rumah sakit.
Caca yang ingin langsung masuk pun ditarik kebelakang oleh Darren. "Dek kita gabisa masuk kalo ga sama orang dewasa, kita tunggu sini dulu ya."
Darren melihat ada dua orang yang akan masuk ke rumah sakit, iapun langsung menarik adiknya untuk mengekori dua orang itu. Jadi petugas kemanan tidak akan curiga, satpam akan mengira mereka adalah anak dua orang itu.
Darren dan Caca segera masuk ke ruangan Tania, Tania sudah dipindahkan ke ruang rawat VIP karena kondisinya yang mulai membaik. Tetapi belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar.
"Mama, Caca kangen banget sama Mama." lirih Caca. Darren hanya melihat saja, ia juga rindu dengan Tania.
"Mama cepet sembuh ya, Caca pengen main sama Mama. Caca kangen makan masakan Mama juga, kangen ditemenin bobo." ujar Caca.
Banyak yang diceritakan oleh Caca dan Darren mulai dari cerita dirumah maupun cerita disekolah, sampai waktu menunjukkan pukul 15:05.
"Ca kita pulang yuk, nanti kita bisa-bisa kesorean pulangnya." ajak Darren.
"Mama cepet sembuh ya, Darren tunggu Mama." ucap Darren lalu mengecup dahi sang mama. Ia menggunakan kursi untuk bisa mencium Tania. Caca juga melakukan hal yang sama seperti Darren, Darren disebelah kiri brankar dan Caca disebelah kanan brankar.
******
Darren dan Caca berjalan kaki untuk pulang kerumah, saat ditengah perjalanan langit mendung mulai menjatuhkan tetesan tetesan air ke bumi. Darren dan Caca masih bisa menerobos gerimis, sampai lama kelamaan hujan bertambah deras dan petir petir yang bergemuruh membuat Darren dan Caca menepi untuk berteduh.
Darren mengambil jaket didalam tasnya, lalu memakaikan jaket itu ke tubuh Caca. Ia juga mengambilkan jas hujan miliknya dan ia pakaikan ke tubuh Caca.
"Abang kalo ininya dipake Caca semua Abang pake apa?" tanya Caca, menggosok gosok tangannya untuk mencari kehangatan.
"Gapapa dek, Abang engga kedinginan kok."

KAMU SEDANG MEMBACA
LOST
Teen FictionTentang seorang perempuan yang berusaha melakukan yang terbaik untuk janin yang ada didalam rahimnya. Kalau ada kesamaan nama tokoh, tempat, atau kemiripan alur cerita mohon dimaafkan ya!💗 Masih banyak kesalahan di penulisan cerita ini jadi mohon d...