26.Muak

2.7K 327 50
                                    

안녕하세요 친구!
Happy Reading!

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅

Tania duduk disofa, dengan membaca buku yang ada ditangannya. Sesekali melirik ke arah Caca, yang masih tertidur pulas di brankar.

Caca masuk rumah sakit tadi sore, Xena yang merasa Caca tertidur terlalu lama dan tidak merespon apapun darinya pun khawatir. Ia mengguncang tubuh Caca tapi tidak berhasil juga, alhasil dia menelpon ambulans dan juga menelpon Darren.

Atensinya teralihkan dengan suara deritan pintu, Jonathan yang masuk dengan membawa sesuatu ditangannya.

"Tau darimana kalo Caca masuk rumah sakit?" tanya Tania, tumben sekali Jonathan mau menemui Caca.

"Juardha. Juardha masih ada pekerjaan, mungkin datang nanti." jelas Jonathan yang dibalas anggukan oleh Tania.

"Saya bawain kamu makanan dan buah buat Haneesha." lanjut Jonathan lagi, Jonathan meletakkan bawaannya diatas meja samping brankar Caca.

"Tumben," monolog Tania pelan, yang masih dapat didengar oleh telinga Jonathan.

"Kamu masih istri saya, Haneesha juga anak saya. Salah?" tanya Jonathan, Tania hanya mengangkat bahunya acuh.

"Kenapa bisa masuk rumah sakit?" tanya Jonathan lagi. Jonathan duduk tepat disamping Tania.

"Asam lambungnya naik, dia nggak makan apapun dari semalem." jawab Tania. Tania dan Jonathan sama-sama memperhatikan Caca dari sofa.

"Tadi siang dia ke klinik aborsi, right?" Jonathan menolehkan pandangannya kesamping kirinya, dimana Tania yang masih tetap memandang Caca.

"Iya, aku juga sempet nggak percaya. Caca dia begitu tertekan, selalu memendam semua masalahnya sendirian. Nanti aku coba bawa dia ke psikolog, mungkin itu bisa membantu."

Setelahnya, keheningan mulai menyelimuti keduanya yang sedang larut dalam pikiran mereka masing-masing. Hanya terdapat kicauan burung, yang terdengar dari luar jendela yang mendominasi.

"Aku ke toilet dulu ya," pamit Tania. Dirinya masuk kedalam kamar mandi, yang ada didalam ruangan Caca.

Jonathan bangkit dan mendekati brankar Caca, menatap lekat wajah cantik Caca. Wajah yang serupa seperti dirinya, tapi dengan sedikit sentuhan dari wajah Tania. Jonathan tetapi versi perempuan, itu yang terlintas di pikirannya

"Get well soon, Daddy's beloved Baby Bear." bisik Jonathan. Mengecup kening Caca lembut, lalu mengusap kepala Caca.

Setelahnya Jonathan berjalan mendekati pintu, keluar dari ruangan Caca tanpa mengatakan apapun pada Tania.

Tania keluar dari kamar mandi, dan tidak melihat keberadaan Jonathan. Jonathan benar-benar laki-laki yang tidak bisa ditebak.

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅

Juardha dan Athayya masuk kedalam kamar inap Caca, sebenarnya Athayya tidak mau menjenguk Caca. Tapi Juardha memaksa Athayya agar ikut bersamanya, akhirnya Athayya pergi dengan Juardha dengan perasaan kesal.

Memberikan bingkisan yang dibawanya kepada Tania, Tania tidak enak karna sudah merepotkan mereka berdua.

"Tania tolong maafin Maveen ya, Maveen udah bersikap kurang baik sama Caca. Dan saya juga tidak menyangka, kalau Caca sampai berpikiran ingin mengugurkan kandungannya." tutur Juardha mengenai Maveen. Jujur Juardha juga ingin sekali menemui Maveen, dan memberi pelajaran untuk putra sulungnya itu.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang