30.Bertemu

6.9K 471 89
                                    

안녕하세요 친구!
Happy Reading!

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅⁠

"Awh!" Anya terkejut saat tiba-tiba buku melayang mengenai keningnya.

"Anya sorry, sengaja." ucap seorang anak yang melempar buku itu. Beberapa teman dibelakangnya tertawa, saat melihat kening Anya yang memerah.

Anya mengusap keningnya yang terasa ngilu, karna terkena ujung buku lumayan tebal yang dilemparkan oleh salah satu temannya.

Melihat ke arah teman satu kelasnya sekilas, lalu kembali melanjutkan kegiatan menggambarnya. Ia tidak membalas ataupun marah, biarkan saja mereka melakukan sesuka hati mereka.

Saat istirahat, Anya tidak keluar untuk makan di kantin. Dirinya lebih memilih untuk memakan bekalnya, yang dibuat oleh Athayya tadi pagi. Anya berjalan keluar kelas untuk mencuci tangannya, terdapat wastafel dan keran di setiap depan kelasnya.

Saat Anya berjalan kembali ke kelasnya, sebuah kaki tiba-tiba menghalangi jalannya. Yang membuat Anya terjatuh kelantai, siku dan telapak tangannya sedikit tergores dan terluka.

"Dasar anak manja, nggak punya Mama! Mama kamu pasti nggak mau punya anak kayak kamu, makanya Mama kamu pergi ninggalin kamu." ejek teman satu kelas Anya yang berkepang satu.

"Kalo nggak tau apa-apa tuh nggak usah berisik!" kesal Anya, dirinya duduk lalu membersihkan telapak tangannya dari debu yang menempel.

Rambut hitam legam Anya disiram dengan sedikit jus jeruk, oleh salah satu anak berkuncir dua. Rambutnya lengket, baju seragamnya juga terkena jus itu.

Tiga anak perempuan yang menganggu Anya pun pergi masuk kelas, dan meninggalkan Anya yang masih terduduk.

"Bangun." ucap anak laki-laki yang mengulurkan tangannya untuk membantu Anya.

"Kamu udah besar, nggak usah cengeng." lanjutnya

"Aku nggak nangis kok." sahut Anya cepat, mengusap matanya yang sedikit berair.

"Makasih udah bantuin aku." ucap Anya. Menepuk dan membersihkan rok dan seragamnya yang kotor.

"Kamu baru pindah ya? Nama aku Anya." Anya mengulurkan tangannya untuk berkenalan, karna Anya baru melihat wajah anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu malah melengos pergi begitu saja, tanpa membalas tangan Anya.

"Sombong banget!" seru Anya.

"Mana perih." lirih Anya meniup luka di telapak tangannya.

Anya berlalu untuk pergi kekamar mandi, untuk membersihkan rambutnya dan seragamnya yang terkena jus jeruk agar tidak membekas diseragam putihnya. Hilang sudah nafsu makannya untuk memakan bekalnya, padahal bekal itu berisi makanan kesukaannya yaitu ayam kecap.

⑅⁠꒰⁠✧⁠◝⁠•⁠ᴗ⁠•◜⁠✧꒱⑅

"Udah nunggu lama?" tanya Maveen saat dirinya baru sampai disekolah anaknya, dan langsung menghampiri Anya.

Banyak ibu-ibu yang kagum melihat Maveen, karna wajah tampannya dan badannya yang bagus terawat. Menggunakan kemeja putih tanpa jas, dengan dasi yang masih tergantung dilehernya membuat Maveen seperti hot papa. Seorang CEO saja masih sempat menjemput anaknya bersekolah, sedangkan suaminya yang hanya karyawan biasa tidak sempat. Pikir ibu-ibu yang memperhatikan Maveen.

LOSTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang