O8

273 35 1
                                    

"𝐋𝐈𝐒𝐓𝐄𝐍 𝐓𝐎 𝐓𝐇𝐄 𝐌𝐔𝐒𝐈𝐂 𝐀𝐁𝐎𝐕𝐄
𝐖𝐇𝐈𝐋𝐄 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆"

▶︎ •၊၊||၊|။||||။‌‌‌‌‌၊|• 0:10

Jantungnya berdegub kencang melihat yang baru saja terjadi, tatapan matanya kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jantungnya berdegub kencang melihat yang baru saja terjadi, tatapan matanya kosong. Dia mendekati tubuh si gadis, tanganya menggenggam erat seakan tak ingin berpisah. Cairan jernih mengalir dari pelupuk mata Kakashi, Dia memeluk erat gadisnya.

"B-baka!"

Kakashi mengangkat kepalanya ternyata sang gadis sadar, dia menaruh kepala Sachiko dipahanya. Sementara gadis itu mengendus kesal, dikiranya ia sudah tiada oleh pria ini.

"Maafkan aku," lirih Kakashi.

Tangannya membelai lembut pipi Kakashi, ia menarik kedua ujung bibirnya. "Ini semua bukan salahmu, aku yang bergerak ingin melindungimu."

Si pria mengangguk tanpa berfikir panjang dia menggendong Sachiko, membawanya ke rumah sakit untuk pengobatan meskipun tidak luka berat. Didalam lubuk hatinya merasa senang karna sang gadis masih hidup, perasaan itu menyelimuti hatinya.

Kehilangan seseorang yang paling kita sayangi itu memang menyakitkan, makanya jagalah dia selagi berada disisimu.

Sesampainya mereka dirumah sakit para medis pun langsung menangani Sachiko, sementara Kakashi menunggu di depan ruangan gadisnya. Para medis berlarian kesana-kemari sambil membawa warga yang terluka berat, saat ini kondisi desa konohagakure sedang tidak baik.

"Kakashi-sensei.." seorang gadis berambut pink berlari padanya ketika tak sengaja bertatapan.

Tidak salah lagi dia adalah Sakura, gadis itu terkejut melihat kondisi gurunya dengan darah yang keluar dari pelepis.

"Anda terluka sensei izinkanku mengobati." Belum menjawab Sakura langsung menarik tangan Kakashi ke tempat duduk.

Sakura mengeluarkan kotak obat-obatan dan meneteskan obat luka pada pelepis Kakashi, setelah selesai lukanya dibalut oleh kain kasa agar tidak infeksi.

"Terimakasih Sakura, kau repot-repot mengobatiku sekarang aku harus kembali ke ruang Sachiko."

"Sama-sama Kakashi-sensei."

Menatap kepergian gurunya dengan tatapan sendu, dalam otaknya membayangkan jika Sasuke memperlakukan ia seperti itu. Tetapi semua hanyalah khayalan semata dan tidak pernah akan terjadi.

Sachiko berjalan menggunakan tongkat kruk karna kakinya patah, Kakashi mengikuti si gadis yang entah ingin pergi kemana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sachiko berjalan menggunakan tongkat kruk karna kakinya patah, Kakashi mengikuti si gadis yang entah ingin pergi kemana. Matahari mulai tenggelam memperlihatkan betapa indahnya senja.

"Kau ini mau kemana sih?" Tanya Kakashi namun tidak dijawab oleh Sachiko.

Mereka memijakan kaki didepan taman yang tak jauh dari rumah sakit, si gadis duduk disalah satu bangku begitu pun Kakashi. Matanya terus memperhatikan setiap inci wajah gadisnya, sempurna.

"Aku tidak tau apa yang akan terjadi besok, mungkin saja aku akan mati."

Bugh!

Kakashi memukul pelan kepala Sachiko hingga meringis kesakitan, dia tidak suka jika Sachiko berbicara seperti itu. "Apa-apaan kau ini, berbicara yang benar Sachiko!" Seru Kakashi kesal.

"Ukh padahal aku hanya bercanda, lagi pula jika aku pergi pasti Kakashi akan menangisiku terus." Goda Sachiko tapi tidak mempan, Kakashi masih kesal.

Sachiko tersenyum miris, tangannya menyentuh tangan Kakashi. Senja menjadi saksi kedua insan ini, tatapan mata Sachiko menatap dalam manik milik Kakashi













































"Aishiteru Kakashi."





















































V O T E  V O T E

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

V O T E  V O T E

2𝐎𝐬 | 𝐇𝐚𝐭𝐚𝐤𝐞 𝐊𝐚𝐤𝐚𝐬𝐡𝐢 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang