Terdengar sorak teriak semangat untuk upi dari arah sebelah sana bahkan dari pintu masuk.
"Meriah ya~" Ujar zia yang masih mendengar sorak teriak itu.
Zia baru saja masuk ke lingkungan sekolah dan melihat cowok berambut putih dengan sedikit biru bingung mencari sesuatu, celinguk ke kanan ke kiri.
"Dia lomba nya dimana?" Tanya nya pada diri sendiri.
Zia menghampiri nya lalu menepuk pelan bahu pria itu. "Enzo?" Sapa zia takut salah nama dan tak ekspek dia bakal menoleh.
"Aku mau ke tempat upi, mau ikut ga?" Tawar zia karena tau beberapa hari ia tak masuk, upi dan enzo menjadi dekat.
Enzo mengalihkan perhatian nya dengan pipi yang sedikit merah ia menatap zia kembali dan mengangguk malu malu.
Zia terdiam karena ternyata pria ini cukup lucu.
Kami pun mulai berjalan dan sampai di tempat karena tempat pertandingan yang lumayan dekat.
Zia melihat wajah upi yang tenang mengintimidasi namun sebenarnya ia sangat frustasi dan depresi.
"Oh! Dia mulai serius!" Ujar Enzo yang juga melihat upi sembari duduk.
"Bukan, itu dia mau nangis kena mental." Jawab sho mulai senyum senang lihat upi depresi.
"Kok tau?" Bingung Enzo.
"Sho spesialis bikin upi nangis jadi udah hapal. " Jelas amu kepada Enzo.
"Oooh" Jawab Enzo agak bingung.
Zia mau duduk di samping Enzo tapi sebelum duduk sho menarik tangan zia agar duduk di samping nya.
Sho menatap zia. "Masih sakit?" Tanya nya sedikit khawatir.
Zia menggelengkan kepala nya sedikit, karena saat ini memang sedang tidak sakit.
"Gimana nih, butuh support tambahan kali ya?! AH aku ada ide! Toro ama kiki bisa kesini ga ya?" Amu mulai mengetik di handphone nya dan zia memakan popcorn yang di sodorkan sho.
Karena tak bergerak dan lengah akhirnya upi jatuh di tendang lawan.
Zia memberikan tablet nya pada amu, "Pakai ini aja." Saran zia pada amu untuk mempermudah menelpon kedua orang tua upi, dan di Terima baik oleh amu.
"UPIEEEKKK!!!" Teriak amu setelah berhasil berdiskusi dengan keluarga upi.
Upi perlahan bangun sambil ngedumel dan amu menunjuk ke arah tablet.
"Anak abi kuat! Jangan nyerah di tengah jalan dong! Ayo upi! Semangat kamu bisa!!" Sorak dukungan dari ayah upi.
"Kakak, kakak semangat kakak!" Nabila ikut menyemangati upi.
Dengan sikap tsundere, ibu upi juga ikut mendukung upi.
"Anak bodo! Jangan mau kalah dong! Anak umi yang paling kuat ga bole nyerah! Kalau kamu menang nanti kita makan ayam goreng! Makan yang enak enak!" Teriak umu berhenti sejenak
"Semangat Sa.. Sa... Sayang!!" Lanjut nya yang membuat upi terharu.
Lalu amu kembali memberi tanda panah untuk melihat ke kanan.
"Apa lagi si?!!!" Kesal upi namun seketika terdiam melihat nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melihat para cogan yang memberi nya beragam pose love membuat upi senang bahkan wajah nya memerah dan kembali bersemangat.
┊┊┊┊ ┊┊┊✧ ┊┊✦ ┊✧ ✦
"Rencana berhasil, good job guys!!" Kiki : "ikutan karena emang mau dukung + amu" Toro : "pround papa noises" Enzo : "denial" Sho : "ikutan karena di bayar + disuruh zia"