The Contract (FreenBecky)

Chap. 31 : Again?

(Becky's PoV)

"Ya. Ya! Semua harus sudah jadi nanti sore. Jangan lupa panggil semuanya." Suara Freen samar- samar pada seseorang di panggilan ponsel.

"Ehmmm.... Freen~ kamu dimana?" Tanyaku masih mengantuk karena terbangun oleh suara Freen.

"Eh sayang tidur lagi aja." Ucapnya mendekatiku.

"Kamu habis telefon siapa?" Tanyaku sedikit curiga mengingat perlakuannya saat membohongiku.

"Cuma mengurus urusan kantor, sayang. Sudah ayo tidur lagi aku peluk." Balasnya memelukku dari belakang.

Kami tertidur kembali sampai jam menunjukan pukul 7 pagi lalu kami bangun untuk bergabung dengan ibu di meja makan.

"Eh, ma, setelah ini kami pulang ya. Aku sama Becky mau pergi ke luar kota." Ucap Freen sambil memakan sarapannya.

"Oh kalian sudah berbaikan? Oke hati- hati ya nanti di jalan." Jawab ibu.

Kenapa Freen tidak bilang apapun? Belum sempat aku bertanya Freen sudah menjawab ibuku.

"Eh udah ma. Mama lihat tv aja biar aku yang beresin mejanya." Ucap Freen mengajak ibuku ke ruang tv.

"Apa-apaan?! Kenapa tidak bilang kalau mau pergi?!' Tanyaku sedikit berbisik.

"Ini kejutan, sayang. Persiapkan  saja beberapa helai pakaian aku ingin mengajakmu menginap di resort dekat pantai." Ucapnya mengecup pipiku lalu melenggang pergi ke arah dapur.

~

Jam sudah menunjukan pukul dua siang ketika kami sampai di resort tujuan kami. Sebuah villa dengan pemandangan pantai untuk kami sendiri.

"Istirahat dulu, hmm. Nanti jam 5 kita ke pantai lihat sunset. Mau kan?" Tanya Freen.

"Mauuu." Ucapku semangat karena aku paling suka lihat sunset.

"Istirahat dulu aku mau beli sesuatu di minimarket." Ucapnya sibuk memainkan ponselnya.

"Aku mau ikut." Ucapku.

"Di kamar saja, sayang. Kamu masih capai." Freen bersikeras tanpa mengalihkan pandangan dari ponselnya.

Belum sempat aku menjawab dia sudah keluar kamar terlebih dahulu.

Lebih dari setengah jam akhirnya aku mendengar suara Freen samar- samar di luar pintu kamar.

Aku hendak menyambutnya tapi yang dia katakan selanjutnya menghentikan niatku.

"Semua sudah siap? Bagus. Aku akan membawa Becky kesana. Jangan kacaukan rencananya." Ucapnya pada seseorang di ponsel.

Hatiku berhenti berdetak untuk sesaat. Apa yang dia rencanakan kali ini? Apakah aku bodoh karena mempercayainya?

"Becky? Sayang? Kamu tertidur?" Suaranya dari luar kamar membuyarkanku.

Aku bergegas naik kembali ke atas kasur berpura- pura tidur.

Cklek.

"Bangun, sayang." Ucapnya.

"Ehmm... Jam berapa ini?" Tanyaku pura- pura masih mengantuk.

"Masih jam empat kurang kok."

"Oh aku mau kepantai." Ucapku. Aku berencana untuk mencari tahu apa yang akan dia lakukan di pantai dan jika tidak menemukan apapun aku akan kabur dari sini.

"Kenapa sekarang, sayang? Ini masih panas." Jawabnya sedikit panik.

"Gapapa kalau kamu gamau aku aja sendiri." Ucapku bersikeras.

"Eh. Eh. Nanti kamu hilang kan kamu tidak kenal daerah ini, sayang. Sudah ya kita mandi aja dulu nanti kepantainya bareng- bareng." Balasnya menuntunku ke arah kamar mandi.

~

*Pukul 5*

Kini kami berjalan- jalan di pantai. Aku menggunakan gaun sederhana sementara Freen menggunakan celana panjang krem dan kemeja putihnya.

Sepanjang di pantai Freen tidak henti- hentinya menggunakan ponsel membuatku semakin curiga dan was- was.

"Kamu dari tadi chat sama siapa sih?" Tanyaku.

"Eh. Urusan kantor, sayang." Jawabnya singkat.

Aku semakin yakin dia akan menjebakku lagi kali ini. Bodohnya aku mempercayai mulut buayanya. Oh astaga apa yang akan terjadi padaku setelah ini.

"Eh, sayang, ayo kesana saja biar sunset nya kelihatan jelas." Ucapnya menunjuk ke sebuah tempat di balik batu besar.

"Tapi-" belum sempat aku berbicara dia sudah menarikku ke tempat itu.

Sungguh aku takut dengan apa yang akan dilakukan Freen. Apakah dia akan membunuhku disitu? Terutama tempatnya terpencil dan tertutup batu besar.

Sepanjang berjalan ke arah tempat itu aku sedikit gemetar karena takut.

"Jadi bagaimana menurutmu?" Tanyanya.

Mataku membelalak tidak percaya dengan apa yang kulihat.