Chap. 25 : The Culprit

1.9K 217 5
                                    

(Nam's PoV)

"Hei, Nam, bukankah tadi kamu bicara sama dia?" Ucap Heng menunjuk kearah seorang laki- laki yang menggendong seorang wanita di pundaknya.

Wanita itu tampak teler.

Becky?

Dimana Freen?

"Gawat! Heng bantu aku." Ucapku terbangun dari tempat duduk untuk mengejar pria itu.

"Ada apa, Nam?" Tanya Heng.

"Kita harus cepat, Heng. Lelaki itu sepertinya menculik temanku."

Kami berdua buru- buru meletakkan gelas kami dan berlari mengikuti lelaki itu keluar dari klub.

"Sial! Dia cepat sekali jalannya!" Kesalku sambil menoleh ke jalanan mencoba mencari keberadaan lelaki itu.

"Itu! Dia di sana!" Teriak Heng menunjuk ke arah hotel di seberang klub.

Segera kami berlari ke sana.

"Maaf nona dan tuan... Ada keperluan apa ya?" Sekuriti hotel yang melihat kami tergesa- gesa menanyai kami.

"Kami harus menemui teman kami!" Ucapku berusaha masuk.

"Apakah nona menginap disini?"

"Tidak aku hanya mau menjemputnya!"

"Maaf nona tapi hanya penginap di hotel ini yang boleh masuk."

"Sial sekali bagaimana ini..." Gumamku melihat ke arah lelaki itu yang menggendong Becky di depan lift.

"Kamu tidak lihat temanku dibawa oleh lelaki itu?" Kesalku pada sekuriti.

"Wajar jika seseorang menggendong pasangan mereka yang sedang mabuk nona terutama ada klub diseberang hotel ini. Jika tidak ada kepentingan lain silahkan pergi." Ucapnya tegas.

Sial.

"Oh begitu baiklah ayo, Nam kita pesan kamar." Ucap Heng menggandeng tanganku melewati sekuriti.

"Heng! Kamu gila? Kita sudah menginap di tempat lain!" Bisikku melewati sekuriti.

"Kamu mau menyelamatkan temanmu tidak!" Bisiknya menuju ke resepsionis hotel.

"Satu kamar untuk kami. Cepat yah! Aku sudah ngantuk!" Sandiwara Heng kepada resepsionis hotel.

Selagi Heng melakukan pemesanan aku melihat lelaki itu masuk ke dalam lift. Kuamati angka diatas pintu lift dan angka itu berhenti di lantai 3.

"Aku ke toilet dulu yah! Kebelet!" Alibiku buru- buru mencari tangga hotel untuk naik ke lantai 3.

Aku berlari sangat kencang menaiki tangga takut kehilangan jejak lagi.

"Hosh hosh dimana mereka?" Gumamku celingukan mencari keberadaan mereka.

"Sial! Aku harus telfon Freen." Ucapku buru- buru mengeluarkan ponsel.

"Maaf nomor yang anda tuju sedang sibuk!"

Sial kemana dia?!

Krritt

Mendengar suara pintu terbuka ku sembunyi dibalik trolly keranjang laundry hotel.

Aku melihat lelaki itu keluar tapi tidak membawa Becky. Kulihat dia berhenti di ambang pintu untuk berbicara kepada seseorang di ruangan itu.

"Kamu ingat baik- baik! Cukup baringkan dia di kasur dan buka bajumu saja! Jangan menyentuhnya berlebihan! Aku mengawasimu! Tunggu instruksi berikutnya!" Suara tegas muncul dari ruangan itu membuat si lelaki mengangguk dan pergi ke kamar sebelah ruangan dengan terburu- buru.

Ada apa ini?

Detik berikutnya amarahku memuncak ketika melihat sosok yang sangat kukenal melangkah keluar dari ruangan itu.

Freen.

Apa yang kamu lakukan.




The Contract (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang