Chap. 2 : Becky Austin

2.9K 226 0
                                    

(Becky's POV)
Sudah 2 jam aku berkeliling ditengah kota mencari pekerjaan untukku tapi belum mendapatkannya juga. Karena hari sudah mulai gelap aku memutuskan untuk pulang ke rumah.

Cklek. Aku membuka pintu rumah dan melepaskan sepatuku ingin segera mungkin menuju ke kamarku.

"Becca? Kamu sudah pulang nak? Bagaimana hari ini? Apakah kamu beruntung?" Tanya ibuku dari ruang tv.

"Belum, mom, Becca belum dapat kerjaan. Besok Becca akan coba lagi."

"Oh, Becca, anak mommy, jangan terlalu dipaksakan sayang. Sudah ya mommy sudah siapkan makan malam untukmu. Mandilah lalu istirahat. Sebentar lagi mommy berangkat."

"Baik, mom." Ucapku.

Semenjak ayah meninggal, ibuku harus bekerja 2 shift untuk mencukupi kehidupan kami dan membayar hutang- hutang yang ditinggalkan ayahku. Jadi aku harus mendapatkan pekerjaan agar bisa membantu ibuku.

Tapi sering kali aku ditolak dengan alasan- alasan seperti,

'maaf ya tapi pendidikanmu kurang tinggi untuk posisi yang kamu inginkan.'

'Maaf tapi kamu tidak ada pengalaman'

Dan yang paling menyulitkan ku adalah nama belakangku. Dulu saat ayahku masih hidup dan berjaya, nama Armstrong sangat dikenal di kota ini. Tapi sejak kebangkrutan kami, semua orang selalu memandangku buruk karena nama belakangku. Sering aku mendapat perkataan seperti,

'Kamu seorang Armstrong? Mengurus keuangan keluarga saja tidak bisa berani- beraninya bekerja disini!'

Dan

"Maaf ,ya, tapi dari latar belakangmu kami takut kamu menghancurkan bisnis kami jika kami menerimamu.'

Hinaan dan penolakan mereka menjadi makanan ku sehari- hari.  Sudah ratusan penolakan kuterima selama 3 tahun mencari pekerjaan.

~

Jam sudah menunjukan pukul 9 malam saat aku merebahkan diriku di kasur. Ibu sudah pergi memulai shift malamnya dan sekarang aku sedang mencari pekerjaan secara online. Aku terus mencari hingga satu iklan menangkap perhatianku.

"Butuh dana/ investor? Dalam rangka HUT perusahaan yang ke - 3, Saro's Corp ingin membangun kerjasama melalui bantuan berupa dana kepada sesama pengusaha atau individual yang ingin memajukan bisnis/ kehidupan mereka"

"Klik link dibawah untuk pendaftaran"

Hmm sepertinya menjanjikan. Aku segera mengisi form pendaftaran yang ada di website. Tapi aku berhenti ketika akan mengetik namaku. Hmm apakah mereka akan menolak jika tahu bahwa aku bermarga Armstrong? Lebih baik aku mengganti namanya toh mereka juga tidak meminta kartu identitasku. Enaknya diganti jadi apa ya?

Charles? Hills? Austin? Austin saja deh. Aku segera mengetik namaku menjadi Rebecca Austin lalu menyelesaikan sisanya. Setelah semua sudah terisi aku segera menekan tombol 'submit'.

Layar laptopku memunculkan tanda loading dan beberapa detik kemudian muncul tulisan

"Terima kasih sudah mendaftar. Mohon menunggu sementara kami memproses data diri anda. Kandidat yang terpilih akan kami hubungi segera"

Sekarang aku tinggal menunggu dan berharap untuk dipilih sebagai kandidat mereka.

~

9.00

Drrttt drrtt

Suara notifikasi dari ponsel membangunkan ku. Segera aku mengecek email masuk.

'Selamat, Rebecca Austin, anda terpilih menjadi kandidat kami! Silahkan datang ke gedung Saro's Corp hari ini jam 12 siang untuk sesi wawancara'

Aku langsung terbangun dari kasur saking senangnya. Akhirnya ada perusahaan yang mau memberiku kesempatan. Aku segera turun untuk mandi dan sarapan.

Ketika aku turun menuju pintu keluar, aku melihat ibuku tertidur di sofa.

"Maafkan Becca ya ,mommy karena selama ini belum bisa membantu mommy. Becca akan berusaha sebaik mungkin untuk wawancara hari ini." Aku mengecup pipi ibuku lalu berjalan keluar rumah mencari bus. Aku yakin hari ini aku akan berhasil.

The Contract (FreenBecky)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang