°1°

110 14 2
                                    


"Injun cape ma"

"Injun bukan pembunuh mama kan?"

"Kapan Hyung ga benci injun lagi ya ma?"

"Kapan Hyung ga bilangin injun pembunuh, pembawa sial lagi ma?"

"Kapan mereka maafin injun ma?"

"Kapan mereka maafin injun ma?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf

"Selamat ulang tahun hyung" ucap renjun tersenyum sembari membawa kue ulang tahun yang ia buat sedari tadi siang

"Cih, ga Sudi gw di ucapin pembunuh"

Maaf

"jaemin Hyung injun ikut main ya?"

"Gak"

"Kenapa Hyung? Injun kan ingin main bareng hyung"

"Sekali gw bilang gak ya enggak, gw ga mau main sama pembunuh."

Maaf

"Haechan hyung sakittt, jangan pukul injun lagii"

"Lemah banget Lo, anak pembawa sial emang pantes di giniin."

Maaf

"Hyung"

"Stop panggil gw hyung, gw bukan hyung lo, ga Sudi gw punya adik pembunuh"

"Tapi h-hyung"

"Adik gw itu cuma 3 ga lebih paham Lo"

-------------------------------------

Brakkk

Jaemin pun masuk ke kamar renjun dan melihat renjun masih tertidur di kasur nya, dengan langkah yang sedikit cepat jaemin menuju ranjang renjun.

"Woi anak pembawa sial, Bagun Lo"

Renjun pun yang mendengar suara Hyung nya langsung bangun dan menatap jaemin yang berada di dalam kamar nya.

"Iya Hyung kenapa?" tanya nya

Jaemin pun langsung melempar buku yang ia bawa kearah renjun hingga membuat sang empu meringis sakit.

"Akhh shh sakit hyung" ucap renjun sambil memegangi kepala nya yang terkena buku jaemin.

" Cih Baru di lempar gitu aja langsung sakit, lemah"

Renjun hanya bisa diam, dengan kepala tertunduk kebawah.

"Kerjain tugas gw, gw ga mau tau besok pagi harus udah selesai, dan kalo sampe tugas ini ga selesai Lo bakal tau akibat nya" ucap jaemin dengan seringai di bibir nya.

Renjun pun mengangguk kan kepala nya tanpa menjawab, renjun tidak berani menolak apa yang di perintah kan oleh hyung nya, renjun takut sangat amat takut kalau harus di siksa lagi.

Setelah renjun mengangguk, jaemin pun langsung pergi dari kamar renjun menuju kamar nya.

Renjun melihat jam yang ada di dinding kamar nya sekarang sudah jam 01.45 dini hari.

Renjun pun bangkit dari kasur nya dan berjalan ke arah pintu yang terbuka untuk menutup nya kembali.

"Ayo injun kamu pasti bisa" ucap nya menyemangati diri nya sendiri

Dia pun mulai membuka buku yang di berikan jaemin tadi, dan betapa kaget nya dia ada 70 soal fisiki bercampur dengan matematika yang harus ia kerjakan, ia pun menghela nafas berat lalu fokus untuk mengerjakan tugas milik kakak nya itu.

Jam sudah menunjukkan pukul 4 dini hari tapi renjun baru siap dengan 50 soal, Rasanya kepala renjun ingin pecah karena rumus rumus yang berbelit itu.

"Ayo injun 20 soal lagi kamu pasti bisa, siapa tau dengan ini jaemin Hyung bakalan Nerima aku sebagai adik nya" ucap nya sembari tersenyum

Akhirnya dengan kerja keras nya ia bisa menyelesaikan tugas nya dia pun menghela nafas lega dan melihat ke jam dinding kamarnya

"Swudah hwampwir pwagi ternyata hahh~" ucap nya sembari menguap untuk menghilangkan rasa ngantuk nya, ia pun segera bersiap siap menuju dapur untuk memasak kan sarapan untuk para hyung nya.

ia pun menata makanan untuk sarapan mereka di meja makan, setelah siap menata makanan renjun kembali ke kamar nya untuk bersiap siap pergi ke sekolah nya.

Saat renjun keluar dari kamar renjun melihat ke arah meja makan masih kosong belum ada Hyung nya yang duduk di sana, renjun pun berinisiatif untuk menunggu Hyung nya di meja makan tanpa memakan duluan.

Sampai salah satu pintu kamar Hyung nya terbuka dan renjun langsung menatap Hyung nya dengan mata berbinar.

"Mark Hyung ayo sarapan dulu sebelum pergi ke kantor" ucap renjun

"Cih kau saja yang makan, aku tak kan Sudi makan makanan pembawa sial, bisa saja aku nanti terkena sial" ucap Mark lalu ia pun berjalan keluar tanpa memperdulikan renjun

Renjun menghela nafas nya, air mata nya hampir keluar tapi ia segera menghapus air matanya.

"Kata ayah injun harus kuat, injun anak cowo ga boleh nangis, injun pasti bisa bikin hyung menerima injun dan memaafkan injun lagi" ucap nya sembari tersenyum menyemangati diri nya sendiri.

Lalu pintu kamar ketiga Hyung nya pun terbuka menampilkan mereka yang sudah siap untuk berangkat kesekolah.
Renjun pun tersenyum dan mengajak para Hyung nya sarapan seperti ia tadi mengajak Mark, tapi yang renjun dapatkan hanya nya lah kata kata cacian dan makian.

saat ini renjun tengah sarapan sendirian, ya para ketiga Hyung nya juga menolak sarapan bersama dengan nya seperti Mark.

Renjun hanya bisa menghela nafas nya, menatap kosong arah depan, ya dia melamun.

Setelah selesai dengan makanan nya dan renjun pun segera bersiap untuk berangkat ke sekolah dengan angkutan umum, ya para Hyung nya menolak untuk renjun pergi pulang bersama mereka jadi renjun harus menaiki angkutan umum jika kesekolah.

Halo halooo, maaf ya cerita nya ga nyambung, soal nya ini ide hasil gabut doang kalo ga suka cerita dan ga mau baca lagi gapapa kok •-•

Segitu dulu ya:)

Jangan lupa vote biar tambah semangat okee^•^

See you next chap.....

maaf Hyung [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang